Back To You

26 0 0
                                    

Kalau kalian suka dengan ceritanya bisa tekan tombol vote yah dan kalau ada saran silahkan comment.

Happy Reading~

Author POV

Alhasil Jean akhirnya meninggal desa Vampire untuk selamanya, ia diantar oleh Ares, Vin dan Jimin pergi ke tempat tinggal Aera terlebih dahulu. Dengan jubah hitam yang Jean gunakan, kakinya kini sudah menginjak daratan setelah cukup lama dibantu terbang oleh ketiga temannya.

"Kami akan menunggu di luar saja" ucap Vin

Jean mengangguk dan membuka tudung jubahnya.

Dari luar pintu ia bisa mendengar suara tangisan Aera yang sangat keras. Rumah kecil yang berada di gang sempit ini tentu membuat suara Aera terdengar jelas.

Jean mulai melangkan ke pintu depan dan mengetuk pintunya beberapa kali.

Ckleek

Seseorang lalu muncul dibalik pintu yang terbuka "maaf anda siapa?" ucap ayah Aera yang memandang kearah Jean. Pria tampan bertubuh tegap dengan menggunakan jubah tentu sangat aneh bagi orang awam. Jean baru saja teringat jika Vin dan Jimin sudah mengubah dan menghapus ingatan orang-orang yang terlibat dengannya setelah mereka pergi bersembunyi. Itulah mengapa tatapan ayah Aera tidak seperti saat ia bertemu dulu.

"Perkelankan saya teman Aera" ucap Jean dengan membungkuk.

"Teman yang mana? Aera tidak punya teman seperti anda, jadi sebaiknya pulang saja" ucap ayah Aera. Keributan di dalam rumah itu masih terdengar.

'yeobo tolong pegang Aera!'

Teriakan itu berasal dari ibu Aera dari dalam rumah, pintu rumah itu segera tertutup rapat. Jean berbalik memandang Vin dan Jimin yang berdiri disisi lain rumah Aera. Jean mengisyaratkan untuk keluar dan berbicara, sementara Ares akan berjaga di sekitar rumah Aera.

"Kenapa?" Tanya Jimin saat mereka sudah keluar dari wilayah gang itu "kembalikan ingatan Aera dan orang tuanya, aku sudah bangkit jadi aku rasa itu tidak perlu lagi"

"Tapi kau yakin Aera bisa menjaga rahasia kaum kita?" Tanya Vin berusaha memastikan "selama ini Aera bisa menjaga rahasia itu, jadi tolong kembalikan ingatan Aera lebih dulu, kalian bisa masuk melalu jendela sementara aku akan mengalihkan perhatian orang tuanya"

Mengembalikan ingatan bisa saja Vin lakukan dengan satu kali jentikan jari, hanya saja ia dan Jimin sudah banyak memanipulasi ingatan Aera dan orang tuanya, jadi akan memakan waktu jika harus sekaligus, mereka perlu menghapus ingatan buatan yang pernah ia ciptakan dengan hati-hati karena jika salah mereka bisa benar-benar kehilangan ingatan apapun dan tidak sadarkan diri.

Jean lalu menunjukkan lokasi kamar Aera pada Vin dan Jimin, dari celah kain horden bisa terlihat kalau saat ini Aera sudah tenang dan berbaring di tempat tidurnya, Jean lalu kembali ke pintu depan, mengetuk pintu perlahan.

Kali ini yang membuka adalah ibu Aera "siapa?"

"Maaf datang malam seperti ini, aku teman Aera bermaksud ingin menjenguknya sebentar" ibu Aera menatap penuh curiga pada Jean "maaf tapi Aera tidak pernah cerita ia punya teman seperti anda, mungkin anda salah orang" ibu Aera baru saja akan menutup pintu rumahnya namun Jean menahan dengan menyelipkan kakinya ke celah pintu "tunggu, aku sungguh teman Aera bu, tolong biarkan aku menemuinya dulu" ucapnya saat berhasil menahan pintu "yeobo ada orang aneh"

Ayah Aera yang mendengar ucapan istrinya segera menyusul ke pintu depan. Tatapannya bertemu pada Jean yang masih menahan pintu masuk, ibu Aera melepaskan pegangannya pada pintu "bukankah tadi saya sudah menyuruhmu pulang?" Jean mendorong pintu agar terbuka lebih lebar, lalu ia segera membungkuk "aku hanya ingin menemuinya sebentar, tidak akan lama"

ANÁTHEMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang