New Journey

68 2 0
                                    

Kalau kalian suka dengan ceritanya bisa tekan tombol vote yah dan kalau ada saran silahkan comment.

Happy Reading~

Author POV

Malam harinya terlihat sepasang kekasih yang kini sedang bermesraan diatas tempat tidur, saling berbagi pelukan hangat. "oppa" sang gadis menatap manik kecoklatan kekasihnya "jika saja, di kehidupan berikutnya kita terlahir menjadi manusia apa kita akan bertemu kembali?" Pria itu tersenyum mengusap pipi gadisnya "tentu saja karena tujuanku terlahir kembali hanya untuk bersamamu" Jean mengecup bibir Aera lalu tertawa pelan "lalu bagaimana jika di kehidupan berikutnya kau tetap menjadi seorang Vampire dan aku seorang manusia?" Jean mendekatkan wajahnya pada wajah Aera hingga kening mereka menyatu. Tangan Jean pun melingkar erat di pinggang Aera.

"apapun yang terjadi di kehidupan berikutnya entah aku menjadi manusia atau pun Vampire tujuanku akan tetap sama, yaitu hidup bersamamu karena aku sudah bersumpah pada diriku sendiri, aku akan terus mencarimu"

Mata Aera mulai menunjukkan cairan yang menampung di pelupuknya. Melihat kesungguhan Jean membuat Aera percaya akan ada kehidupan yang memberikan kebahagiaan bagi mereka berdua. Ia tidak menyangka jika cinta mereka akan sebesar dan sekuat ini.

"mungkin dikehidupan selanjutnya aku akan bosan karena bertemu denganmu terus oppa" Jean segera memberikan tatapan tajam pada Aera "mwo? Sepertinya kau salah, aku tidak akan membuatmu bosan tetapi aku mungkin akan membuatmu muak karena bertemu denganku terus, apalagi kau ini anak yang sulit di nasehati"

Aera mengerucutkan bibirnya "Oppa terlalu banyak memberi nasehat, hanya karena oppa sudah hidup ratusan tahun ada banyak sekali petuah dan ocehan yang harus aku dengar setiap harinya" Jean terkekeh "mwo? yak! aku ini sedang mengajarimu menghadapi dunia, apalagi sekarang ada banyak bahaya yang mengintai, aku memang tidak bisa selalu mengawasimu jadi ada baiknya aku mengingatkanmu, apa susahnya hanya mendengarkan saja, anggap itu sebuah pengingat, bukankah dulu kau mengatakan selain merindukan wajah tampanku kau juga merindukan ocehanku?" Aera tidak bergeming mendengar kalimat panjang Jean, mereka menatap beberapa detik "Oppa paru-parumu baik-baik saja setelah mengucapkan semua itu?"  Jean tersenyum "hm, itu bakat alami" Aera menggeleng, mereka berdua lalu tertawa dan saling mengeratkan pelukan masing-masing.

"terima kasih tetap bertahan bersamaku walaupun aku hanya seorang Vampire tanpa sayap sekarang" Aera menggeleng dan mengusap pipi Jean "itu bukan masalah, bagiku dengan atau tanpa sayap, aku akan tetap berada di sampingmu, bukankah kau putra dari pemimpin kaum Vampire? jadi bisa dikatakan kau adalah pangeran bukan? dan sekarang kau adalah pangeran tanpa sayap untukku" Jean mengangguk dengan senyum dibibirnya.

"kau sudah pandai mengucapkan kata-kata manis rupanya" Jean lalu menarik tengkuk Aera dan mencium bibirnya. Lumatan bibir itu terasa sangat lembut bagi Aera hingga ia ikut terbuai dan ikut membalas permainan bibir Jean. Aera yang sudah mengalungkan tangannya di leher Jean tidak menyadari jika kini Jean sudah berada di atas tubuhnya hingga ciuman itupun terlepas.

"Kau sudah tau bagaimana cerita saat Vampire menciptakan keturunan?" Aera menggeleng "kalau begitu akan kuberitau sekarang" Jean lalu menenggelamkan wajahnya kedalam cekuk leher milik Aera dan memberi kecupan di sana.

Setelah awalnya setahun mereka memutuskan tinggal bersama, di tahun kedua Jean sudah tidak ingin menunda lagi tentang keseriusan mereka, Aera sebenarnya tidak ingin hubungan mereka terlalu buru-buru, hingga terus menolak ajakan Jean untuk menikah secara resmi setahun yang lalu.

Tapi sepertinya Vampire yang menjadi kekasihnya ini sudah ada di batas kesabarannya "aku sudah memberi waktu setahun Aera, jadi jangan menolak lagi" ucap Jean disela kecupannya.

ANÁTHEMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang