Prolog

349 19 3
                                    

*Emma pov*

Aku berjalan menuju cafetaria yang ada di kampus ini. Aku mencari makanan favoritku disini. Setelah kudapatkan, kuedarkan pandanganku mencari meja yang masih kosong.

"Emma!" Seruan seseorang membuatku mencari-cari siapa orang itu. Setelah kudapatkan siapa orang yang menyerukan nama ku tadi kulangkahkan kaki ku kearahnya.

"Hai Beth" sapaku sambil tersenyum.

"Hai Em, Chloe dan Elena mana?" Tanya Bethany. Fyi, Bethany, Chloe, dan Elena itu adalah sahabatku.

"Katanya mereka ada urusan" jawabku. Bethany hanya ber-oh ria sambil menganggukan kepalanya.
Lalu kami langsung memakan makanan kami masing-masing.

"Em, kau merasa tidak sih daritadi Harry ngeliatin kearah kau terus" bisik Bethany. Aku langsung mengarahkan pandanganku ke arah Harry. Tetapi pandangannya mengarah kearah lain.

"Dia ngeliat kearah lain kok" ucapku.

"Tapi tadi dia---"

"Udah deh paling cuman perasaan kau saja" ucapku memotong ucapan Bethany tadi. Bethany hanya diam dan melanjutkan memakan makanannya tadi.

***

*Harry pov*

Aku dan Niall berjalan menuju cafetaria. Setelah tadi melewatkan pelajaran yang membosankan.

"Sama Harry"

"....."

"Yaudah aku kesana" ucap Niall di telpon sambil senyum-senyum sendiri.

"Harr, maaf ya ada urusan nih" ucap Niall.

"Yaudah, emang urusan apa sih?" Tanya ku

"Ada deh mau tau aja" ucap Niall. Aku hanya mendengus mendengarnya. Niall pun langsung pergi meninggalkan ku sendiri.

Aku langsung berjalan menuju cafetaria dan mencari minuman. Kucari meja yang kosong. Setelah kudapatkan, kududukkan diriku disitu.

Aku melihat sekeliling cafetaria. Pandanganku tertuju pada meja yang ada di sebelahku. Disitu ada Emma dan Bethany. Sebenarnya aku sudah lama punya perasaan pada Emma.

Aku merasakan Bethany sedang berbisik pada Emma, matanya mengarah kearah ku sekilas. Aku langsung mengarahkan pandanganku kearah lain. Dan disaat itu kulihat Emma mengarah kearahku lalu kearah Bethany lagi. Aku menghela napasku.

Untung saja tidak ketahuan, kalau ketahuan malu sekali pasti, batinku.

***

Hai, jadi ini prolog nya. Maaf kalau prolog nya ngebosenin. Tapi Insya Allah nanti chapter selanjutnya bikin yang lebih menarik.

Jangan lupa vomments. Thankss

Scéal grá (love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang