*Harry pov*
Ah...memikirkan peristiwa kemarin aku jadi seperti orang aneh yang senyam senyum sendiri. Tapi aku masih bingung peristiwa kemarin itu apa rencananya Bradley,Bethany,Nash serta yang lainnya ya? Kalau memang itu rencana dari mereka aku sangat berterimakasih sekali pada mereka, berkat mereka aku jadi bisa dekat dengan Emma.
"Hi mate!"ucap seseorang yang sangat familiar bagi ku siapa lagi kalau bukan Bradle dan Nash.
"Kau sedang memikirkan apa?dari tadi aku melihat kau senyum-senyum sendiri"ucap Nash sambil duduk disebelah ku.
"Aku tadi memikirkan kejadian kemarin"ucapku dengan pasti, kulihat mereka berdua saling bertatapan dan seperti saling melemparkan senyuman satu sama lain. Ahh...aku baru ingat pasti mereka yang membuat rencana ini.
"Biar kutebak pasti kalian yang membuat rencana seperti kemarin untuk membuat aku dan Emma semakin dekat, apa dugaan ku memang benar"tebak ku dengan pasti kepada mereka berdua.Kulihat mereka berdua seperti salah tingkah.
"Y..yah bisa dibilang begitu lah"ucap Bardley sedikit gugup. Benar dugaan ku, harus aku akui bahwa rencana mereka memang bagus sekali mereka sungguh pintar dalam hal seperti ini.
"Bagus lah.. kalau rencana ini dari kalian aku akui rencana kalian bagus sekali, apakah rencana kalian masih berlaku sampai aku dan Emma menjadi sepasang kekasih"ucapku yang sedikit malu karna pertanyaan ku pada Bradley dan Nash.
Kulihat mereka saling bertatapan dan menatapku dengan tatapan tak percaya.
"Eugh...eugh... apakah kau serius Harry? kupikir rencana kami yang seperti kemarin membuatmu marah?"ucap Bradley sambil menahan tawanya.
"Aku juga berfikiran yang sama seperti mu Brad"ucap Nash sambil menahan tawa.
"Aku ingin jawaban kalian bukan ejekan dari kalian"ucapku dengan sedikit kesal.
"Okay...yah mungkin rencana ini berlaku sampai kau dan Emma jadian, bukankah begitu Nash?"ucap Bradley.
"Yoi..Brad"ucap Nash sambil saling tos ala pria. Saat aku dan kedua sahabat ku asik bercanda aku teringat dengan kejadian kemarin yang aku dan Emma kira itu adalah Bradley dan Bethany tapi ternyata bukan mereka.
"Bradley apakah kau kemarin ada ditaman bersama dengan Bethany"tanyaku,kulihat Bradley seperti bingung menjawab pertanyaan dari ku.
"Bu-bukan, aku tidak ada ditaman sama sekali lagi pula Bethany juga ada keperluan kan,buat apa juga aku datang ketaman tanpa ada kekasih ku"jawab Bradley, aku hanya ber oh ria saja.
"Apakah kalian masih ingat dengan sahabat ku sejak high school?"tanyaku dengan Bradley dan Nash.
"Yah...tentu saja kami ingat,kau selalu menceritakan dia tapi saat kau mengajaknya untuk pergi dan saling berkenalan dengan kami dia selalu saja tidak bisa kan"ucap Nash.
"Yah...untuk kesekian kalinya aku ingin mengajak kalian berkenalan dengannya lagi, tapi tenang saja akan aku paksa dia agar bisa bertemu dengan kalian"ucap ku sambil membuka handphone untuk mencari kontak Niall.
"Kau selalu saja bilang begitu tapi apa hasilnya dia selalu saja tidak datang, yah...walaupun kami ini juga penasaran dengan sahabat mu tapi kami juga kesal karna dia selalu saja tidak bisa datang"ucap Nash dengan jujur.
"Akan kupastikan kali ini dia akan benar-benar datang"ucapku dengan yakin. Ketika aku sudah menemukan nomor Niall aku langsung menelfonnya.
"Halo ada apa Har?"tanya Niall.
"Aku tidak mau berbasa-basi lagi, Niall bisa kah kau datang menemui sahabat ku juga yang sat-"ucap ku terpotong karna Niall
"Yang satu kampus dengan kita itu kan, sorry Harry aku tidak bisa datang karna ada keperluan yang teramat penting"ucap Niall. Dia selalu beralasan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scéal grá (love story)
FanfictionIni mengenai masalah cinta. Disini banyak sekali kejadian yg 'kami' alami. Kejadian tersebut bermula karena cinta.