Bradley pov
Aku dan yang lainnya sedang melakukan prank call,
Orang yang kami prank adalah...Gemma, ya kakak Harry.
Harry sendiri lah yang mengusulkan itu pada kami,
Kami tertawa setelah puas mengerjai Gemma,bahkan Bethany pun tertawa,apalagi Harry ia kelihatan sangat puas mengerjai kakak nya itu.Tok tok tok
"Masuk." Ucapku.
Pintu terbuka memperlihatkan Nash dan Elena.
Aku melihat ke arah Bethany, ekspresi wajah nya tidak dapat tertebak."Permisi,bisakah kalian tinggalkan aku dan Bethany sebentar? Aku ingin berbicara padanya.. hanya berdua saja." ucap Elena.
Kami pun segera keluar ruangan dan membiarkan Elena dan Bethany menyelesaikan masalah mereka.
*
Bethany pov
Srettt
Pintu pun tertutup, aku melihat Elena yang sekarang sedang menunduk,
"Beth.." panggilnya.
Aku segera mengalihkan pandangan ku,aku masih belum bisa memaafkannya.
"Bethany dengarkan aku dulu,bukan aku yang mencuri kalungmu,aku yakin ini pasti jebakan. kau harus percaya padaku." ucapnya.
Tapi aku tetap berkeras hati,tidak ingin memaafkannya,kecuali..
"Aku akan memaafkan mu jika ada bukti bahwa kau tidak mengambil kalungku." ucapku tanpa menoleh sedikit pun kepadanya. Aku tahu aku jahat,tapi aku sudah terlanjur kesal..
"Baiklah aku akan mencari bukti, beri aku waktu." Ucapnya lalu berjalan menuju pintu.
"Oh iya Beth, get well soon." ucapnya lalu keluar dari ruangan ku.
Setelah sekitar 2 menit Elena keluar,yang lain pun masuk ke dalam.
"Apa yang dikatakannya?" tanya Emma.
"Ia bilang ia akan mencari bukti bahwa ia tidak salah." ucapku acuh tak acuh."Baiklah,kami pulang dulu Beth, besok masih harus kuliah." ucap Emma.aku mengangguk. Mereka pun pulang,tinggal bradley dan aku disini.
"Kau tidak pulang?" tanyaku.
"Aku akan menunggu mu disini." ucapnya,tersenyum manis.***
Elena pov
"Nash kau harus membantu ku mencari bukti bahwa aku tidak salah,lagipula aku yakin kalau yang mengambil kalung itu Lauren, entahlah feeling ku mengatakan begitu."
"Tanpa kau suruh pun aku akan membantu mu." Aku tersenyum mendengar ucapannya.
Kami pun sudah sampai di kampus. Aku langsung bergegas turun dan masuk ke dalam kampus.
Saat aku berjalan hendak melewati toilet. Tiba-tiba aku melihat Lauren dan teman-temannya itu.
Aku berusaha untuk menguping pembicaraan mereka,siapa tau akan ada omongan mereka yang bisa ku jadikan bukti.
Kukeluarkan Iphone ku dan kurekam pembicaraan mereka.
"Kau tahu?aku sangat senang akhirnya persahabatan mereka mulai hancur." Ucap Lauren
"Ya,kau sangat pintar. ternyata hanya dengan kalung saja mereka bisa terpecah belah. Kau hebat Lauren." Ucap Sasha
"Lauren gituu."
"Oh iya bagaimana kau mencuri dan menaruh kalung itu di tas Elena?" Tanya Georgie. Sang ketua geng.
"Aku mencuri nya saat ia mengambil minuman ke bawah,padahal pada saat itu aku hampir saja ketahuan oleh Elena. dan soal menaruh di tas Elena itu, waktu itu di kelas nya tidak ada orang sama sekali, lalu aku taruh saja di tas nya." Jelas Lauren. Ughh, this b*tch.
![](https://img.wattpad.com/cover/38853202-288-k231706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scéal grá (love story)
Fiksi PenggemarIni mengenai masalah cinta. Disini banyak sekali kejadian yg 'kami' alami. Kejadian tersebut bermula karena cinta.