Chapter 2

156 16 0
                                    

*Bradley pov*

Saat ini aku berada di starbucks bersama kekasih ku Bethany. Kami sedang menunggu Chloe,Elena,dan Nash yang belum datang juga, padahal ini sudah jam 12 lewat.

Kami memang sudah janjian untuk kesini di kampus  pagi tadi karena aku ingin mendiskusikan bersama mereka tentang Harry dan Emma.

"Babe" ucap Bethany sambil menatap ku dengan tatapan sayang.

"Hmmm... ada apa sayang?" Tanyaku sambil mengelus rambut rulusnya dengan sayang.

"Sambil kita menunggu mereka yang belum datang, aku ingin tanya memangnya Harry dan Emma ada masalah? Sehingga kau mengajak ku serta Nash,Chloe,dan Elena untuk datang kesini?" Ucap Bethany yang menurut ku sangat penasaran sekali.

"Nanti setelah mereka semua datang baru aku akan memberi tau alasan aku mengajakmu serta mereka semua untuk datang kesini" ucapku sambil tersenyum manis.

Saat kulihat Betany mendengus kesal karena mendapat jawaban ku tadi. Aku hanya terkekeh pelan melihat reaksinya tadi.

"Hai semuanya udah pada nunggu lama yah... maaf ya tadi aku ada masalah sedikit di jalan" ucap seseorang saat kulihat ternyata Elena dan Chloe yang sudah datang.

Sekarang tinggal Nash saja yang belum datang. Aku mendengus kesal karena Nash belum datang, kemana anak itu pergi apa jangan-jangan dia lupa kalau hari ini dia ada janji disini.

"Hai Bradley, kenapa kau mengajak kami kesini memangnya ada masalah apa? Tumben sekali kau mengajak kami kesini, apa kau ingin mentraktir kami minum disini? Kalau masalah itu aku ingin memesan minuman favor---"Ucap Elena yang terpotong karena seperti melihat seseorang disebelah ku.

Saat aku mengahadap ke arah samping, ternyata dia yang ku tunggu. Namun sepertinya ada yang berbeda dari Nash, penampilannya tidak biasa dari sebelumnya dia terlihat seperti keren yah... walaupun masih keren aku sih..

"Dari mana saja kau?, kami disini sudah menunggu mu lama" ucapku yang sedikit kesal karena dibuat menunggu sehingga yang awal janjian jam 12 sekarang sudah hampir jam 1 siang.

"Eh..anu..itu aku tadi ada sedikit masalah di jalan" ucap Nash sambil menggaruk kepalanya yang kutebak pasti tidak gatal.

Tapi ngomong-ngomong dari tadi kulihat Nash selalu menatap Elena yang membuat Elena seperti salah tingkah. Ahh.... aku tau alasan Nash terlambat datang kesini dan juga penampilannya yang berbeda dari biasanya, pasti karena Elena.

"Jadi alasan kau mengajak kesini apa?" Ucap Chloe yang membuatku sedikit terkejut dari pikiran ku tadi.

"Iya jadi aku mengajak kalian datang kesini karena ini menyangkut masalah Harry dan Emma" ucapku yang mendapat anggukan dari Cloe dan Elena.

"Memangnya Harry dan Emma ada masalah?" Ucap Elena yang kulihat sangat penasaran sama dengan yang lainnya terkecuali Nash yang sudah tau apa yang akan aku jelaskan.

"Tidak, hanya saja aku merasa curiga kalau Harry ada perasaan dengan Emma, namun dia sepertinya tidak berani mendekati Emma" ucap ku yang kulihat membuat Chloe dan Elena terkejut.

"Kau serius, kau tau dari mana kalau Harry memiliki perasaan  dengan Emma" ucap Elena yang penasaran lagi.

"Aku tadi melihatnya, dia tadi senyum-senyum sendiri bahkan saat aku panggil saja dia tidak mendengarkan ku sehingga aku memanggilnya dengan suara nyaring" ucap Nash sambil mensenyumi Elena yang membuat Elena salah tingkah lagi.

"Jadi rencana mu apa? Apa kau mau menjodohkan mereka agar Harry bisa menyatakan persaannya terhadap Emma? " Ucap Bethany.

"Memang itu yang ingin aku lakukan, tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri aku butuh bantuan kalian, apa lagi kau Beth serta Elena dan Cloe untuk membujuk Emma agar dia juga bisa membuka hatinya untuk Harry"ucapku.

"Baiklah kita semua sepakat untuk menjodohkan Harry dengan Emma" ucap Elena dengan semangat.

Yang kudapati lagi Nash mensenyumi Elena yang membuat pipi Elena merona, pasti karena Nash tadi.

Hahaha... setelah aku menjodohkan Harry dan Emma akan aku jodohkan juga kau Nash dengan Elena.

***

*Harry pov*

Hari ini aku sangat bosan sekali, tadi saat aku mengajak sahabat ku untuk pergi jalan-jalan mereka selalu beralasan 'sibuk' apa lagi Niall dia selalu saja sibuk, padahal menurutku dia tidak ada kegiatan di kampus.

Menurut ku ada sesuatu yang disembunyikan oleh Niall. Aku tidak pernah melihat Niall sesibuk ini, dia selalu pergi entah kemana waktu pelajaran kampus selesai. Aku juga tidak pernah melihat lagi Niall dan Elena bersama, apa mereka sudah putus?

Dari pada aku berfikir yang tidak-tidak tentang Niall, lebih baik aku membuka instagram Emma saja.

Ngomong-ngomong tentang Emma, ahh.. dia selalu membuat hatiku seakan-akan ingin terbang saat aku melihat dan ada di dekatnya.

Apa lagi saat tadi pagi dikampus, aku sangat gugup sekali didekat nya. Tapi saat aku melihat kau tersenyum dan tertawa manis, aku seolah-olah terhipnotis dengan bibir warna merah muda mu itu, aku ingin sekali mencium bibir kau yang lebih manis dari pada gula.

Emma perlu kau ketahui aku sangat mencintai mu, setiap malam aku selalu memikirkan mu. Aku selalu berfikir bagaimana caranya kalau kau tau bahwa aku memiliki perasaan pada mu.

Aku juga selalu berfikir bagaimana caranya agar kau bisa mencintai ku. Namun aku terlalu gugup untuk bisa ada didekat mu, nyali ku selalu menciut saat aku melihat wajah cantik mu.

"Emma bagaimana caranya yah.. Agar kau tau aku menyukai mu?" Gumam ku sambil melihat foto Emma yang menurutku wajahnya manis semua.

"Tenang saja Har, aku bisa membantu mu" ucap seseorang dari arah pintu kamar. Saat menghadap kearah asal suara tersebut, ternyata itu Bradley dan Nash. Tapi bukankah mereka berkata kalau mereka sedang 'sibuk'.

"Bagaimana bisa kalian masuk kekamarku, bukankah kalian bilang sedang sibuk tadi?" Ucapku yang sedikit kesal karena mereka asal masuk kekamarku.

"Caranya gampang, tinggal buka pintu, pintu terbuka kami masuk selesai deh.." ucap Bradley sambil nyengir lebar yang langsung mendapatkan jitakan ku di kepalanya, dia hanya mengaduh kesakitan karena jitakan ku tadi.

"Hey Har kau tadi memikirkan Emma?" Tanya Nash dengan ekspresi wajah yang tidak bisa aku tebak. Aku hanya menggaruk kepala ku yang tidak gatal.

"Emm..i-iya aku sedang memirkan Emma" ucapku  pelan serta merasa malu karena ketahuan memikirkan  Emma.

Saat ku lihat Nash dan Bradley saling bertatapan dan saling menyunggingkan senyum yang aku sendiri tidak bisa mengartikannya.

"Bradley sepertinya pemikiran mu memang benar"ucap Nash sambil menatapku dan menyunggikan senyum yang tidak bisa aku artikan.

"Memang benar Nash, dan menurutku rencana ku pasti berjalan lancar" ucap Bradley yang juga menatap ku serta menyunggikan senyum yang tidak bisa ku artika  juga.

Tapi tunggu 'rencana',rencana apa sebenarnya? Tadi juga mereka berkata 'sepetinya dugaan ku be-' astaga! Pasti mereka sudah tau kalau aku memiliki perasaan pada Emma, matilah aku.

Aku sangat malu sekali kalau sampai mereka membeberkan pada anak-anak kampus kalu aku memiliki perasaan pada Emma. Yang pastinya aku akan di ejek oleh mereka habis-habisan karena aku menyukai Emma.

"Tenang saja Har kami tidak akan membeberkan dan mengejek mu kalau kau suka pada Emma, justru kami ingin membantu mu" ucap Bradley sambil memberi senyuman termanisnya.

"Jadi kalian sudah tau bahwa aku-" ucap ku terpotong karena Nash dan Bradley sudah jalan menuju pintu kamar ku.

"Sampai jumpa, Har besok kau harus bersiap-siap untuk rencana kami" ucap Nash yang sudah tidak ada lagi dari penglihatan mata.

'Rencana', rencana apa lagi yang akan mereka lakukan pada ku besok. Mudah-mudahan saja mereka tidak menyiapkan rencana yang aneh-aneh pada ku.

***
Maaf kalau gaje lagi.

Cuman mau bilang,

jangan lupa Vomments

Thankss

Scéal grá (love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang