Chapter 6

70 11 0
                                    

Harry pov

"Harr, apa masih lama?" Tanya Bradley. Ya, kami sedang menunggu Niall datang, katanya sih tadi jalanan macet jadi agak telat.

"Aku juga tidak tahu." Ucapku. Lalu kudengar suara bel berbunyi. Aku langsung berjalan ke arah pintu siapa tahu itu Niall.

Saat kubuka pintu, ternyata benar itu Niall dan.. Elena? Tumben sekali mereka bersama.

"Hai Harry!" Sapa mereka berdua berbarengan. Aww

"Tumben kalian berdua?" Tanya ku. "Tadi sekalian aku mengajak Elena ke mall untuk membeli kado untuk sepupu ku, soalnya aku tidak tau kado yang cocok untuk perempuan." Jelas Niall, aku hanya ber oh ria.

"Yasudah ayo masuk." Ucapku sambil tersenyum. Elena dan Niall mengangguk, lalu kami masuk menuju ruang tengah dimana terdapat Bradley dan Nash yang sedang fokus menonton tv.

***
Nash pov

"Apa makanannya boleh ku makan?"ucap Bradley sambil mencium aroma makanan di meja. "Enak saja, tidak boleh." ucap ku sambil mengambil piring yang ada ditangan Bradley.

"Niall sudah datang." teriak Harry dari arah ruang tamu, saat ini kami berada di ruang keluarganya Harry. "Ayo cepat kita berikan salam." ucap Bradley sambil menarik tanganku untuk duduk di sofa.

"Hi Niall!" ucap ku dan Bradley berbarengan,tapi tunggu itu kan...astaga itu Elena! Sebenarnya Elena itu siapanya Niall?

"Hai juga,senang berkenalan dengan kalian." ucap Niall sambil menggandeng tangan Elena ke arah sofa kami. Kulihat Elena nampak serasi sekali dengan Niall.

"Oke,nama ku Niall Horan.kalian panggil saja aku Niall dan perempuan yang ada disamping ku ini adalah kekasih ku namanya Elena pasti kalian juga sudah kenal kan?" ucap Niall sambil tersenyum pada Elena. Kenapa dada ku menjadi sakit seperti ini yah....apa aku cemburu pada mereka berdua?

"Nah,perkenalkan aku Bradley dan disebelahku ini Nash. Senang bisa berkenalan dengan kau Niall." ucap Bradley sambil merangkul bahuku. Saat aku melihat Elena dan Niall bersama rasanya aku tidak semangat lagi, kenapa ini bisa terjadi?

"Oke,kita makan dulu yuk.." ajak Harry sambil mengajak kami ke meja makan. Saat ini kami saling mengobrol dan bercanda tawa karna lelucon yang diberikan Bradley dan Niall. Nampaknya Niall ini orang yang mengasyikan juga,bahkan dia juga bisa membuat suasana di rumah ini seperti ceria karna leluconnya.

Tapi kenapa Elena nampak diam saja yah? Firasatku mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada Elena dan kulihat juga dia nampak murung sekali. Aku yakin pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Aku permisi dulu, aku ingin ke toilet." ucap Elena sambil berlalu pergi menuju toilet Harry.

"Kudengar hubunganmu dan Elena sempat merenggang ya?" tanya Harry sambil menaikan satu alisnya. Oh...jadi hubungan Elena dan Niall sempat merenggang.

"Yahh...bisa dibilang begitu lah, kami kemarin memang sedang ribut jadi yah..kau tau sendirilah sifat Elena, dia seperti kekanakan." ucap Niall dengan santai sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

Kulihat Harry nampak bingung dan masih menaikan satu alisnya. "Maksud mu?" Tanya Harry.

"Yah..kau tau sendiri bagaimana sifat Elena,dia itu selalu mementingkan dirinya sendiri." ucap Niall yang seketika membuat rahang ku mengeras.

"Tidak biasanya kau seperti ini, dulu saat kau masih pertama pacaran dengan Elena kau tidak pernah menceritakan keburukan Elena, justru kau selalu membela Elena kalau Chloe, Bethany atau Emma suka mengejek Elena." ucap Harry yang membuat Niall seperti salah tingkah.

Scéal grá (love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang