"Makasih banyak buat hari ini lo udah mau belajar bareng gue. Jujur gue banyak terbantu sama penjelasan-penjelasan lo. Yaa, gue jadi lebih paham sama materi nya." Jeongwoo baru selesai memakai sepatunya. Ia berdiri dan berhadapan dengan Haruto.
"Hm, gue seneng bisa bantu." Haruto ingin mengatakan satu hal lagi, namun ia sedikit ragu untuk mengatakan itu kepada Jeongwoo, "Em, besok .."
"..."
"... Kalau misal mau belajar bareng lagi, lo bisa hubungi gue."
"Hahaha, oke. Berasa punya guru privat gue." Jeongwoo terkekeh.
Haruto tampak sedikit malu-malu untuk memberi tahu hal itu. Ia masih melanjutkan kalimatnya, "... T-tapi ga harus waktu belajar juga. Lo boleh mampir kapan aja, kok."
Jeongwoo mengulas senyum di wajahnya, "Iyaa, makasih ya tawarannya. Next time gue kesini lagi."
"Lohh, kok ngga bilang-bilang ada tamu, Ruto?" Seorang wanita paruh baya memakai blazer baru sampai di rumah.
"Mama tumben udah pulang."
Jeongwoo ber-oh ria. Jadi wanita itu adalah Ibu Haruto. Benar-benar mirip. Bahkan cara mereka tersenyum benar-benar sama persis. Tidak heran Haruto memiliki wajah yang tampan, rupanya Ibu-nya sangat cantik.
"H-halo, tante." Jeongwoo membungkuk untuk menyapa wanita itu.
"Wahh, jarang-jarang loh Haruto bawa temennya ke rumah. Namanya siapa?" tanya Ibunda Haruto sambil mengelus lengan Jeongwoo. Wanita itu tampak gembira sekali ada teman Haruto yang mampir ke rumah mereka.
"Nama saya Jeongwoo, tante." angguknya dengan ramah.
"Aaah, Jeongwoo ... Eh, kamu itu kalo ngga salah,"
"..."
"-Cinderella??"
Jeongwoo sedikit terkejut ibu Haruto mengenalinya sebagai Cinderella. "Ehh?"
"Iyaa, kamu yang main peran Cinderella 'kan? Tante masih inget. Tante nge-fansss banget sama kamu ...." wanita itu menunjukkan lockscreen ponselnya yang disitu terpampang foto dikala Haruto memeluk Jeongwoo di atas panggung, "-Ini sampai foto kamu tante jadikan wallpaper lohh. Untung Haruto punya fotonya kemarin jadi tante minta."
Jeongwoo langsung menatap Haruto dengan tatapan tajam. Alisnya naik seakan-akan mempertanyakan fakta mengejutkan yang baru ia dengar, "Kok lo bisa punya fotonya!?" Ia baru tahu bahwa Haruto memiliki foto itu di ponselnya.
Saat Jeongwoo menatapnya, Haruto menutup mulutnya rapat dan menggeleng cepat.
"Astaga, ternyata aslinya nak Jeongwoo lebih cakep yaa." Ibu Haruto nampak sangat senang bisa bertemu dengan Jeongwoo secara langsung.
"Ahh, makasih banyak, tante." Jeongwoo tersipu mendengar runtutan pujian yang dikatakan oleh wanita itu.
"Ruto, kenapa kamu ngga cerita tentang Jeongwoo ke Mama? Gimana kalian bisa deket?"
"Eee, ngga gitu, Mah... Ruto sama Jeongwoo deket karna kita temen sekelas."
"Oalahh. Lain kali sering-sering main ke sini yaa, Jeongwoo. Pintu rumah ini selalu terbuka buat kamu." kata Ibu Haruto dengan senyum merekah. "Tante masuk ke dalem dulu yaa, kalian lanjut ngobrol-nya. Jeongwoo nanti kalau pulang hati-hati di jalan yaa."
"Iyaa, tante. Makasih banyak, tante."
Setelah ibu Haruto masuk ke rumah, suasana hening menyelimuti mereka berdua.
"Ohh ...." Jeongwoo berjalan perlahan memutari Haruto, "Jadi gue cuma temen sekelas nih?"
Haruto mengerutkan keningnya. Ia tak mengerti maksud pertanyaan Jeongwoo. Bukan kah memang benar seperti itu kenyataannya? Apakah ia mengucapkan sesuatu yang membuat lelaki itu tersinggung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveraser • Hajeongwoo [On Going]
FanficJeongwoo adalah siswa SMA biasa yang ingin memiliki kisah cinta layaknya orang seusianya. Dia pun sudah memiliki tambatan hati seorang gadis manis yang duduk di sampingnya bernama Jihan. Namun, karena sebuah penghapus, dia malah terpaksa harus berpu...