10; jangan

461 95 3
                                    

Jeongwoo menutup matanya, tapi ia tidak sedang tertidur. Tepatnya hanya pura-pura tidur saja.

Ia hanya ingin memperkecil kemungkinannya untuk melihat orang yang duduk didepannya.

"Pokoknya gue harus lupain perasaan gue ke dia. Gue harus secepatnya move on!!" Jeongwoo mendengus dan mengerutkan hidungnya. Ia sudah bulat dengan keputusannya.

Mari kita dukung apapun keputusan Jeongwoo!! -author

"Semoga habis ini Pak Donghyuk acak tempat duduk sekelas lagi biar gue ga deket-deket sama Haruto." hal itu dikarenakan pikiran Jeongwoo yang tidak bisa fokus saat lelaki itu berada tepat didepannya.

Mood Jeongwoo juga semakin buruk karena hari ini adalah pembagian hasil ulangan Harian mata pelajaran matematika-yang paling dibencinya itu. Ia hanya ingin hari ini cepat berlalu, sekolah cepat selesai, dan pulang ke rumah segera.

"Jeongwoo," panggil Pak Donghyuk.

"..."

"Jeongwoo,"

Merasa sepertinya Jeongwoo tidak menghiraukan panggilan gurunya, Haruto pun membalikkan punggungnya. Walau sedikit ragu, ia mencoba untuk membangunkan Jeongwoo yang sedang meringkuk itu.

"Jeongwoo,"

"..."

Sepertinya Jeongwoo tidak mendengarkannya. Haruto pun menepuk pelan pundak Jeongwoo, "Jeongwoo,"

"Eh?" Jeongwoo kaget. Ia mengangkat kepalanya.

"Nilai lo. Dipanggil Pak Donghyuk."

"Ahh, iya sori-sori. Makasih udah bangunin, hehe." setelah itu Jeongwoo bangkit dari tempat duduknya dan ke depan mengambil nilai hasil ulangan hariannya.

"Bagus, Jeongwoo. Tumben." komentar Pak Donghyuk saat memberikan kertas itu kepada Jeongwoo.

Jeongwoo hanya mengernyit. Komentar itu tidak seperti biasanya.

Ia kembali ke tempat duduk nya. Seperti biasa, Jeongwoo melakukan ritual menarik nafas panjang sebelum membalik kertas hasil ulangan nya.

Dengan santai, Jeongwoo membalik kertas miliknya, "Paling juga ngga lebih banyak dari umur gue..."

Tapi sayangnya tebakannya kali ini salah.

"WWOAHH!!" Jeongwoo yang terkejut itu berdiri sambil menutup mulutnya yang sedang terbuka lebar.

"Apa sih ngagetin gue aja lo!" Asahi berjengit karena gerakan tiba-tiba Jeongwoo.

Jeongwoo pun dengan bangga menunjukkan kertas yang ia pegang kepada Asahi, "C-coba lihat nilai gue!" kata Jeongwoo kembali duduk di kursinya, tangannya tremor memegang selembar kertas itu.

Asahi ikut senang dengan kabar bahagia yang selama bertahun-tahun didambakan oleh sahabatnya itu, "Wahh wahh. Akhirnya nilai matematika lo lebih dari kkm setelah terakhir lulus SD."

Jeongwoo yang masih terlewat senang itu pun juga menunjukkan nilainya kepada Haruto, "Haruto! Liat deh!"

Haruto menoleh ke belakang. Ia tersenyum melihat angka 90 yang ada di kertas ulangan milik Jeongwoo itu.

"Pokoknya ini berkat lo ngajarin matematika ke gue. Makasihh banyak, Haruto!" serunya tanpa melunturkan senyum di wajahnya.

"Hm, haha."

"Eh? Kok lo malah ketawa sih?"

"Gue ikut seneng kalo lo seneng. Ini karna kerja keras lo sendiri. Lo hebat, Jeongwoo." Haruto memberi dua jempolnya kepada Jeongwoo ditambah dengan senyuman khas yang membuat siapapun meleleh jika melihatnya.

Loveraser • Hajeongwoo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang