"Maahh, punya sisir gaa???" teriak Jeongwoo yang tengah sibuk mencari-cari sisir di meja rias sang ibunda.
"Coba cari di rak deket lemari Mama!" Teriak wanita itu dari dapur.
"Okee mahh!"
Ini masih jam 05.30 pagi, tapi tumben sekali anak laki-lakinya itu sudah bersiap bahkan sejak 15 menit yang lalu.
Heran, tapi yasudahlah. Toh Ibu Jeongwoo tidak perlu repot membangunkan anaknya itu yang lengket dengan kasur seperti biasanya.
"Masak apa mah?" Jeongwoo tiba-tiba muncul di belakang sang Ibu.
"Masak nasi goreng," bersamaan dengan kedatangan Jeongwoo, Ibu Jeongwoo mencium aroma yang sepertinya tidak asing baginya, "Kamu pake parfum mama berapa botol??? Wangi banget. Biasanya juga ngga mandi ke sekolah." ungkap wanita itu.
"Itu kan dulu, Mah. Sekarang Jeongwoo mau mandi 3 kali sehari, hihi."
"Heh jangan, boros air." Omel wanita itu. Entah apa yang merasuki anaknya pagi ini, "Udah mateng nih nasi gorengnya, sarapan dulu. Mama mau nyiapin bekal kamu." lalu diambilnya kotak bekal dari lemari dapur di bagian atas.
"Ehhh, gausah Mah. Biar Jeongwoo siapin sendiri." Jeongwoo mengambil wadah itu dari tangan ibunya.
"Ohh, yaudah."
Ibunda Jeongwoo mengernyit. Pagi ini anaknya aneh sekali, berbeda tak seperti biasanya. Mulai dari bangun sebelum dirinya bangun, mandi, menyisir rambut, bahkan memakai parfum. Biasanya Jeongwoo melakukan kebalikannya.
Mata Ibunda Jeongwoo menyipit sambil melipat tangannya memperhatikan Jeongwoo yang sekarang sedang sarapan.
Merasa diperhatikan, Jeongwoo menjeda suapan nasi goreng yang akan hinggap dimulutnya, "Kok ngelihatin Jeongwoo nya gitu amat sih, Mah?" tanya nya merasa ada yang ganjil dalam tatapan Ibunya.
"Kamu ..."
"..."
"-punya pacar ya?"
Jeongwoo lantas membulatkan bola matanya. Untung saja ia belum memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya jadi ia tidak tersedak, "Apaan si Ma ..." Jeongwoo berusaha menghindari tatapan Ibunya yang mulai menyipit.
Memang suasana pagi ini berbeda bagi Jeongwoo. Bagaikan ada sesuatu yang menggelitik perutnya, sehingga lelaki muda itu tak kuat lagi menahan sudut bibir nya untuk memanjang.
Pagi ini, tak seperti hari kemarin, kemarin lusa, seminggu yang lalu, atau bahkan sebulan yang lalu.
Matahari pertama, dimana hatinya menjadi milik seseorang.
***
"Loh,"
"..."
Seorang siswa membuka pintu kelas dan sedikit terkejut ketika melihat Jeongwoo sudah duduk rapi sambil memainkan ponsel di meja pojok belakang, "Tumben udah dateng jam segini, Jeongwoo."
"Emangnya biasanya gue dateng jam berapa, deh? Kayak biasanya kok, Shiho." tentunya apa yang dikatakan Jeongwoo tidak sesuai dengan kenyataan.
Mashiho yang tidak tahu menahu pun hanya mengangguk-angguk. Kemudian ia menaruh tas nya dan duduk.
(Ting!)
Sebuah notifikasi berbunyi dari ponsel Jeongwoo, itu dari Jihan.
Jihan
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveraser • Hajeongwoo [On Going]
FanfictionJeongwoo adalah siswa SMA biasa yang ingin memiliki kisah cinta layaknya orang seusianya. Dia pun sudah memiliki tambatan hati seorang gadis manis yang duduk di sampingnya bernama Jihan. Namun, karena sebuah penghapus, dia malah terpaksa harus berpu...