Bab 5

2.3K 151 4
                                    

Tak terasa mereka sudah menjalani masa kuliah selama 6 semester.
Hal ini membuat sasuke semakin gencar mendekati sakura walau berujung penolakan.

Waktu menunjukkan sore hampit malam, seperti biasa sasuke akan menjemput sakura di fakultas kedokteran tetapi tidak menemukan sakura melainkan karin, sasuke bertanya kepada karin mengenai letak keberadaan sakura.
"Dimana sakura" ucap sasuke
"Di laboratorium obat-obatan" ucap karin ketus.
Sasuke tidak memperdulikan itu, tohnya di tidak mencari karin tetapi sakura. Saat beberapa langkah suara karin mengalun kembali
"Kelihatannya kau sangat suka ya menganggu sakura? Apa ini ajang taruhan?" ucap karin pada sasuke
Sasuke berbalik dan menatap karin datar
"Aku mencintai sakura bukan karna alasan apapun" ucap sasuke kepada karin
"Sakura terlihat tertekan bila bersamamu, apa itu disebut cinta heh uchiha?" ucap karin
"Aku akan membuat sakura bahagia apapun yang terjadi" ucap sasuke ingin meninggalkan karin tetapi beberapa kalimat karin membuatnya tertegun

"Sakura trauma sasuke, aku bisa melihat rasa sakit dimatanya, jika kau mencintai sakura pahami dan lihat hatinya. Dia butuh penopang bukan seseorang yang hanya mengucapkan aku mencintaimu tapi perkataan aku akan selalu bersamamu apapun yang terjadi serta tindakan yang dia perlukan saat ini. Aku harap kau bisa berpikir untuk mentalnya sasuke" ucap karin berlalu pergi meninggalkan sasuke.

Dilaboratorium obat-obatan~

Sakura yang dilanda stress akibat utang dari ayahnya pun membuatnya frustasi dalam hidup, bagaimana mau melunasi hutang ayahnya, makan saja dia sudah syukur.
Sakura melihat obat penenang, mengambilnya 8 butir lalu menelannya.

Brak
Sasuke membanting pintu laboratorium tersebut dikarenakan ia yang melihat sakura meminum 8 butir obat penenang dosis tinggi pun membentak sakura
"APA YANG KAU LAKUKAN!" ucap sasuke dengan suara meninggi

Sakura yang melihat itu pun memandang tajam sasuke.
"BUKAN URUSANMU" ucap sakura

"ITU URUSANKU, KARNA AKU SEKARANG PACARMU" ucap sasuke

"Ck. Sejak kapan aku menganggapmu heh? Kau penganggu. Dari awal aku selalu memberi jarak padamu untuk jangan melibatkan aku dalam urusanmu dan jangan mencampuri urusanku" ucap sakura dengan mata memerah menahan tangis

"sakura, mengenai perasaanku padamu itu kenyataan dan terserah bagaimana kau menanggapinya tapi apapun itu, aku akan selalu ada untukmu dan kupastikan aku akan membuatmu bahagia" ucap sasuke lalu mencium puncak kepala sakura.

1 minggu telah berlalu~

"kau baik-baik saja?" tanya tenten melihat wajah sakura agak pucat

Tenten adalah teman baik sakura sejak SMP. orang tua tenten selalu menyuruh sakura untuk tinggal ditempatnya, tetapi sakura menolak dengan halus karna takut merepotkan keluarga tenten jadinya tenten yang sering ketempat sakura paling 2 hari dalam 2 minggu dikarenakan jadwal tenten dan sakura yang berbeda karena tenten mengerjakan laporan dan tugas-tugas serta membantu ibunya berjualan di toko kue nya karena ayah tenten jarang pulang dikarenakan pekerjaannya sebagai intel konoha dan juga sakura yang sibuk membuat proposal studi kedokteran dan juga bekerja part time di rumah akimichi sehingga jarang untuk mereka bertemu.

"Ya. Aku baik-baik saja hanya kecapean aja kok" ucap sakura lesu
"Seharusnya kau istirahat, agar tenagamu pulih" ucap tenten

"Iya tenten cerewet" jawab sakura sambil tersenyum

"Huh kau ini. Kudengar-dengar kau berpacaran dengan uchiha itu ya sak"? Ucap tenten

"Tidak. Kami hanya berteman saja kok tidak lebih" ucap sakura

"Kalau pacaran juga tidak apa-apa kok. Aku akan selalu mendukungmu sak" ucap tenten

"Haha terima kasih tenten" ucap sakura

"Selalu menjadi saki yang aku kenal ya. Jangan terlalu menutup diri aku sedih tau" ucap tenten

Sakura tersenyum dan mengangguk.

"Kudengar kau berpacaran dengan hyuga neji? Wah tenten sudah besar ya" kata sakura sambil tertawa

"Hei, sudah jangan dipikirkan aku malu tau hmm" ucap tenten

"Ayola cerita mengenai romansa ceritamu. Aku ingin dengar langsung darimu" ucap sakura

"Baiklah" ucap tenten

lalu mereka bercerita sampai malam karna besok libur dan tenten yang bermalam dirumah sakura.

Skip~

"Besok pagi kakakku menikah, aku akan datang bersamamu" ucap sasuke yang sedang menemani sakura bekerja

Sakura diam tidak menanggapi dan tetap menulis pesanan sasuke secangkir kopi expresso tanpa gula

"Aku akan menunggumu setelah selesai bekerja" ucap sasuke lagi dan memandang sakura

"Terserah" ucap sakura dan berlalu pergi

Melihat itu sasuke menghela nafas melihat tingkah sakura yang tidak berbeda selama 2 tahun ini tapi itu tidak meruntuhkan semangat sasuke.

Drrrttt drrtt

Hp sasuke berbunyi dan yang menelepon adalah naruto

"Halo teme, kau dimana? Kapan acara dilaksanakan"?

"Ck, dobe kau berisik

"Yayaya jawab pertanyaanku"

"Di cafe. Besok pagi

"Cafe? Tumben kau cafe? Dimana? Ayo beritahu aku agar aku, sai, neji dan shikamaru kesana

"Aku sibuk"
Lalu sasuke mematikan sambungan telepon dan memilih untuk melihat sakura bekerja.

Sementara di seberang sana naruto sedang mengumpat karna panggilan teleponnya yang dimatikan secara sepihak. Teman-temannya yang melihat naruto berpikir ada yang aneh dengan sasuke. Bukannya sasuke benci tempat keramaian?

"Dimana dia?" Kata neji

"Di cafe datte-bayo" kata naruto

"Hm.. Aneh sekali sasuke akhir-akhir ini" kata sai

"Hoam, mendokuasai. Dia memang sudah aneh dari 2 tahun yang lalu seperti sedang jatuh cinta" kata shikamaru

"HA"? Ucap sai, neji dan naruto

"Dia sedang jatuh cinta. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya" ucap shikamaru dan dibenarkan oleh mereka kecuali naruto yang masih bingung

"Akan ada kejutan sepertinya besok" kata sai dengan senyum palsunya.

Tbc

Selamat menikmati..
Vote & komen ya✨

Fear In Love✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang