Bab 21

1.8K 92 3
                                    

Dikarenakan usia kandungan sakura berusia 8 bulan membuatnya menjadi susah tidur, kesulitan beraktifitas dan semakin semangat meminta sasuke mengunjungi anaknya.

Seperti saat ini, karena hari ini adalah hari awal pengumpulan tugas skripsi, membuat mereka semua harus ekstra teliti mengerjakannya.

Ditambah lagi mereka harus menghadiri acara pernikahan neji dan tenten, membuat sasuke harus siaga membantu dan menjaga sakura dari tingkat stressnya.

Setelah judul mereka diterima oleh dosen pembimbing, sasuke dan sakura beserta teman-temannya sibuk mengurus skripsi.

Sasuke yang tidak ingin sang istri kelelahan pun selalu berusaha membantu sakura. Walaupun dia jurusan manajemen bisnis tetapi tidak diragukan lagi kepintaram otaknya yang unggul disegala bidang.

Kamar sasusaku~

Mereka saat ini sedang dikamar menyicil skripsi di bab 1 sebelum datang ke acara pernikahan nejiten.

"Ada yang bisa aku bantu sayang?" ucap sasuke dengan laptop dipangkuannya.

"Tidak" ucap singkat sakura dengan fokus dan laptop di atas meja belajar yang berada di ranjang tempat tidur.

"Baiklah jika ada apa-apa beritahu aku ya sayang"

Cup- ucap sasuke setelah mencium bibir sang istri.

Sakura yang terlihat fokus pun tidak mempermasalahkan sasuke mencium bibirnya.

Sasuke yang melihat sakura fokus pun menaruh laptopnya sebentar di nakas lalu mengubah posisi tidur dipangkuan sang istri untuk berinteraksi dengan sang anak.

Mendapat gerakan tiba-tiba sasuke, membuat sakura terkejut dan marah,

"Bisakah kau tidak mengganggu? aku sedang fokus" ucap sang istri garang.

"Maaf sayang, aku ingin berinteraksi dengan anak kita. Boleh kan?" ucap sasuke dengan memelas.

"hm. Asal tidak menggangguku" ucap sakura.

"Oke sayang" ucap sasuke memberi 1 kissmark pada sang istri.

"Ahh anata" ucap sakura penekanan.

"Hehe maaf sayang.. Ayo lanjutkan, aku tidak mengganggu lagi" ucap sasuke cengengesan dan langsung menghadapkan wajahnya di depan perut sang istri.

"Halo my boy? Apa yang kau lakukan di dalam sana?"

"Sehat-sehat ya nak"

"Kami mencintaimu"

Rentetan ucapan sasuke membuatnya menghangat.

Sakura masih belum yakin mengenai perasaan sasuke kepadanya, di dalam kepalanya adalah bagaimana cara sasuke untuk membuangnya tinggal menunggu hitungan bulan kelak jika anak ini lahir. Ia harus mempersiapkan mentalnya.

Dia sangat mencintai sasuke dan buah hatinya, tetapi melihat dari kondisi psikis sakura yang memburuk membuatnya sering menangis sendiri dikamar mandi tanpa sepengatuhan sasuke. Dan kelak jika sang anak lahir, ia akan dengan berlapang dada memberikan sang anak kepada sang ayah dan keluarga uchiha sebagai penerus sasuke kelak. Baginya dia belum layak menjadi ibu karena bayang-bayang penyiksaan membuatnya takut bila dia akan membuat dampak buruk bagi sang bayi.

Melihat sakura yang melamun membuat sasuke khawatir.

"Apa kau baik-baik saja sayang?" ucap sasuke dengan mengelus lengan sakura.

"Hm. Aku baik-baik saja" ucap sakura.

"Kau yakin?" tanya sasuke. Sasuke sangat khawatir kepada sakura.

Fear In Love✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang