Sebelum baca cerita ini, jangan lupa tekan bintang dulu yawww abistu lanjut untuk comment <333
****
"WOI LEPASIN!"
Seorang cowok berkancing kemeja sekolah terbuka menampilkan kaos putih itu menurunkan slayer bercorak batik hitam yang digunkannya sebagai masker dengan tegas. Ia buru-buru turun dari atas motor saat melihat dua laki-laki tengah menggangu seorang perempuan sepantaranya. Mereka menarik paksa perempuan itu untuk turun dari motor yang dikendarainya.
Tanpa basa-basi, cowok itu telak memukul lalu menendang perut lawannya hingga jatuh ke aspal. Dalam waktu sekejap, dia telah berhasil melumpuhkan kedua penjahat tersebut sampai babak belur dan pergi dengan keadaan mengenaskan.
Cowok itu hendak mengejarnya namun niatnya terurung kala perempuan yang ia tolong sedikit meringis ketika bangkit dari jatuhnya.
"Lo ngapain sih lewat jalan belakang sekolah sore-sore gini?!" tanyanya marah ketika mendekat.
"Udah tau nih jalan rawan begal. Apalagi lo sendirian, cewek pula. Lo mau terjadi apa-apa sama diri lo sendiri, hah?! Kalau gue gak datang, mungkin kejadiannya bakal lebih parah!"
Ashila, gadis dengan raut bersalah itu hanya bisa diam. Dia tau bahwa perbuatannya yang satu ini tidak bisa dibenarkan. Karena sudah ada kejadian seperti ini sebelumnya. Namun, di sisi lain ia mempunyai alasan kenapa bisa melewati jalan ini.
"Persimpangan depan sekolah ada polisi tau. Gue lagi gak bawa helm. Makanya gue lewat sini," Ashila angkat bicara.
"Gak ada alternatif jalan lain apa selain jalan ini?" tanya cowok itu, sinis.
"Cuma ini yang gue tau," jawab Ashila, sekenanya.
Cowok itu berdecak. "Gue gak abis pikir ya, lo sekolah di SMA Bhayangkara tapi jalan ginian doang aja lo gak tau. Mainan lo baru sejauh mana sih?"
Dahi Ashila mengerut tidak suka mendengar perkataan yang secara tidak langsung meremehkannya.
"Gue tau gue salah. Tapi, lo gak perlu nyudutin gue kayak gitu!" cetus Ashila, kesal. "Gue lakuin ini juga karena ada alasannya kok. Kalau bukan karena gue gak bawa helm, gue gak bakalan lewat sini."
"Manusiawi kali, kalau gak tau jalan," kata Ashila membela diri.
"Thanks, atas bantuannya," Ashila mengakhiri perdebatan diantara mereka.
Dengan perasaan kesal perempuan itu mengambil tasnya yang terjatuh di aspal. Hari kian sore dan langit semakin gelap menuntun Ashila harus cepat sampai ke rumah. Ashila berjalan kearah motornya dan hendak pergi dari sana.
"Tunggu," cegah cowok itu membuat Ashila berbalik badan.
"Rumah lo dimana? Gue temenin lo pulang."
"Gak perlu! Gue balik dari depan aja!" Ashila menolaknya karena terlanjur kesal.
"Barusan kata lo di depan ada polisi. Mau lo ditangkep?" katanya. "Ini udah sore. Misal penjahat itu masih ngikutin lo gimana?"
Benar juga, pikir Ashila. Ashila tampaknya harus memikirkan risiko itu. "Jadi cewek gak usah batu. Buruan ambil motor lo. Gue temenin lo pulang sampai rumah."
"Sorry soal omongan gue tadi kalau lo merasa tersinggung. Gue emang gitu, tapi gak bermaksud," Ashila bingung harus meresponnya bagaimana. Caranya meminta maaf memang seperti tidak merasa bersalah. Namun tak apa, Ashila juga tidak terlalu membawa hati walaupun sedikit kesal.
Ashila tau bahwa cowok yang sekarang di depannya ini adalah seorang ketua geng besar di SMA Bhayangkara. Samudra. Persatuan Murid Bhayangkara. Mereka adalah aliansi paling berpengaruh setelah OSIS. Ashila saja tidak pernah berkomunikasi dengannya jika bukan karena kejadian ini. Dan ini untuk pertama kali.
"Pake," sebuah helm terulur di hadapan Ashila.
"Tapikan ini helm cowok."
"Gak terlalu."
Ashila merenung lama—tampak berpikir dua kali sebelum benar-benar menerimanya membuat cowok itu mendengus dan langsung tanpa basa-basi memakaikannya di kepala Ashila sebelum Ashila mengizinkan. Cowok itu memasangkan tali pengkaitnya di dagu Ashila membuat perempuan itu mendongak menatapnya dengan poni yang sedikit menutupi mata Ashila.
"Pake kalau lo masih sayang sama kepala lo," katanya menempeleng pelan helm yang dikenakan Ashila.
"Aduh, sakit tau."
"Ikutin gue, kita lewat jalan tikus. Biar pengetahuan lo tentang ginian enggak mentok di pelajaran doang."
****
✨🦋HOLA HOLA HOLA🦋✨
Yeayy finally!!! Akhirnya, cerita ini bisa di publish setelah melalui proses yang cukup panjang huhu🔥🔥 Gatau ini bakal gimana apa gimana tapi semoga suka dan terus pantengin sampai ending, insyaallah💞Sampai jumpa di part selanjutnya yaaaa<3
Salam panjalu 🙏🏻 (panjang umur sehat selalu)
KAMU SEDANG MEMBACA
GARDASHILA
Teen FictionKisah tentang dua insan yang tidak pernah bertegur sapa. Secara tiba-tiba semesta mempertemukan mereka dalam insiden yang begitu klise. Garda Haidar Naksa. Ketua Geng Samudra. Jika bergaul dengan cowok keras kepala ini, siapa saja akan tau bagaimana...