20 | Ternyata

736 116 19
                                    

Seragam berupa kaus berkerah berwarna biru yang senada dengan birunya air laut itu membalut tubuh bagian atas Jena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seragam berupa kaus berkerah berwarna biru yang senada dengan birunya air laut itu membalut tubuh bagian atas Jena. Dipadukan dengan celana jeans dan sneakers putih kumal yang dibawanya dari Jakarta, ia siap melewati sore hari hingga malam di klub pantai atau beach club tempatnya melakukan misi penyamaran. Pada telinga bagian kiri Jena terdapat earpiece yang berfungsi sebagai alat komunikasi sesama staf klub.

"Ubah frekuensi ke angka dua, itu jalur komunikasi kamu, saya dan Lisa," kata Adam yang hari itu bertugas menyamar sebagai satpam klub.

"Yakin aman 'kan, ya?" Jena terlihat khawatir.

"Aman, ini nggak bakalan tembus ke frekuensi komunikasi staf klub ini yang ada di angka satu."

Jena mengangguk.

Segala persiapan ia serahkan pada dua orang intel yang memiliki pengalaman lebih dalam hal penyamaran dibandingkan dirinya.

Adam juga tak lupa mengingatkan tugas mereka bertiga. "Yang pasti, saya sama Lisa akan memata-matai gerak-gerik Damar Jayandaru yang infonya malam ini juga datang. Kamu, seperti rencana awal tugasnya mengambil segala bukti yang disimpan Clarissa di dalam bolpoin silver milik dia. Paham ya, kalian berdua?"

"Paham, Mas!" jawab Lisa dan Jena berbarengan.

"Ini guest list." Adam mengeluarkan kertas HVS beberapa lembar yang di dalamnya ada daftar nama-nama. "Saya dapet dari bagian acara, buat pegangan saya kalau ada penyusup atau tamu nggak diundang tapi mencoba masuk, karena acara malam ini cukup private. Coba cek, ada nama yang familiar nggak? Misalnya pejabat atau anak pejabat," perintah Adam pada Lisa yang langsung mengambil kertas dari tangan Adam.

Jena yang duduk di sebelah Lisa ikut melirik dan membaca barisan nama di atas kertas, dia sama sekali tidak familiar dengan nama-nama itu sampai ketika Lisa membuka lembar kedua Jena mengumpat pelan, "Anjrit!"

Membuat Adam sedikit mengernyitkan keningnya, "Kenapa Jen, ada yang kamu kenal?"

Jena menggigit bagian bawah bibirnya lalu mengangguk. "Ada Julian sama Jerico Anggara di daftar nama."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Secret of J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang