57 | Philophobia

838 130 51
                                    

Philophobia means a fear of emotional attachment, fear of being in or falling in love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Philophobia means a fear of emotional attachment, fear of being in or falling in love

Song : Maroon by Taylor Swift
..............................................

Jena menghela napas begitu dalam ketika ia mendengar cicitan burung dan suara ombak saling bersahut-sahutan, membangunkannya dari tidur yang begitu lelap. Ia mengejapkan mata beberapa kali, mencoba menetralkan cahaya yang masuk ke matanya. Ia terkesiap ketika membalikkan tubuh, yang dilihatnya adalah punggung pria dewasa yang tak tertutup sehelai kain. Otaknya yang belum sepenuhnya sadar akibat kantuk memperingatinya, ada orang asing di kasurnya.

"Ada orang asing di kasur gue!"

Jena berteriak, dan tak hanya itu dia pun refleks menendang tubuh 'sang pria asing' hingga jatuh ke lantai.

"Anjing!"

Sang pria asing tak mau kalah, ia pun meneriakkan umpatannya.

"Apaan sih, Jena! Ngapain sih kamu nendang saya?"

Oh, no! Itu bukan suara pria asing, itu suara Julian.

Julian meraba pinggir kasur untuk membantunya berdiri, saat dirinya berhasil menyeimbangkan tubuhnya, teriakan kedua dari Jena memenuhi vila.

"KENAPA NGGAK PAKE CELANA!" Jena menutup mata dengan kedua tangannya.

"Apaan sih pake teriak?" Julian melihat tubuhnya sendiri. "Oh, ini. Kirain apa?" Julian terkekeh sembari kembali naik ke atas kasur, "semalem juga udah liat, pura-pura kaget." Julian mendekati Jena lalu memeluk tubuhnya.

"Ih, jangan deket-deket! Entar kena, geli tau!" protes Jena.

"Apaan sih geli, orang semalem kamu keenakan juga."

"Diem!" Jena mendorong tubuh Julian. "Ih, sana jauh-jauh!" Jena beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi.

"Jenahara...sini dong!"

"Ih nggak mau denger!" Jena menutup kupingnya lalu menutup pintu kamar mandi rapat-rapat sementara Julian, terlalu asik menertawai tingkah perempuan itu.

Pipi Jena merona merah saat ia menatap dirinya sendiri di depan cermin. Ia menggigit bagian bawah bibirnya ketika teringat momen panas dengan Julian semalam, dua sudut bibirnya terangkat naik, dia harus akui cukup senang karena semalam Julian tak menyebut nama mantan kekasihnya yang dulu dalam tidurnya.

Buru-buru Jena menyalakan keran air, mencuci wajahnya dengan air dingin karena kepala Jena panas pagi itu, lalu ia menggosok giginya sebelum keluar dari kamar mandi.

The Secret of J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang