2. Lintang Kartika

412 77 58
                                    

Hi, Guys! Mommy is BACK with SerenaJenar.

Yehet!

Seperti biasa, Mommy nggak bakal bosen buat ngingetin biar kalian bantu komenin tulisan Mommy.

Mommy harap, book ini juga bisa dicintai seperti 7 Lentera~

Happy reading~

***

Kecambah kecil mulai tumbuh menjadi sebatang pohon dan terus bertumbuh hingga tinggi menjulang. Cabangnya merebak ke segala arah, daunnya rindang dan hijau. Saat angin bertiup, satu-satu daun keemasan meninggalkan rantingnya.

Di bawah sana, jauh di dalam tanah, akar pohon terus menjalar, semakin jauh, sampai tersimpul dengan akar pohon lain. Keduanya saling terhubung, menopang kehidupan di atas tanah meski tersembunyi.

Di sana, di bawah pohon rindang dengan batang yang seperti dililit akar, seorang gadis kecil sedang bermain ayunan seorang diri. Derit ayunan itu terdengar mistis setiap kali dia bergerak. Hawa dingin malam membuatnya semakin merasa sendiri.

"Sedang apa di sini sendirian?"

Entah dari mana asalnya, tiba-tiba di ayunan sebelah ada seorang pria tua yang duduk dan ikut bermain.

Gadis kecil dengan rambut panjang yang memakai dress putih itu tidak menjawab. Bibirnya terlalu kaku untuk bisa bergerak. Bukan karena takut, dia hanya sedang malas berbicara dengan orang lain.

"Siapa namamu?"

Pria tua itu kembali bertanya, tapi si gadis masih enggan menjawab, hanya mengalihkan pandangan ke langit. Di sana, ada bintang-bintang yang tidak pernah gagal membuat siapa pun terpesona dengan keindahannya.

"Lintang Kartika," ucap lelaki tua itu keras kepala. Meski gadis kecil di sebelahnya tidak pernah menanggapi, tapi dia terus saja berbicara.

Kali ini gadis itu menghentikan gerakan mengayun, membuat suasana sesaat hening tanpa derit ayunan. Matanya beralih pada sosok di sebelah. Pria tua itu memiliki wajah yang membuatnya bertanya-tanya tentang sosok seorang ayah.

Dia tidak pernah tahu siapa ayahnya. Dan hari ini, satu-satunya keluarga yang dia miliki, meninggalkannya di tempat asing. Melepaskan genggaman jemari kecil yang berusaha menghentikan langkahnya. Perempuan yang selalu dia panggil mama selama sembilan tahun tetap pergi tanpa menoleh.

"Apa itu?" tanyanya pada pria tua yang kini tersenyum lembut.

Tangan lelaki tua itu terulur, menyentuh puncak kepala si gadis dan membelainya sayang.

"Bintang-bintang itu, namanya Lintang Kartika. Kamu nggak tahu?"

Gadis itu menggeleng pelan, lalu kembali melihat bintang yang masih tetap cantik di atas sana.

"Itu terdengar cantik, seperti wujudnya," ucap gadis itu pelan.

Dia memejamkan mata, masih dalam posisi menengadah. Sudut matanya terasa panas dan butiran hangat menetes perlahan. Rasanya sesak ketika mengingat bagaimana mamanya memanggil gadis itu selama ini.

Bocah sialan, hanya itu panggilan yang bisa dia ingat. Dia tidak tahu di mana letak kesalahannya, tapi mamanya terus marah-marah setiap hari. Sampai hari ini, sikapnya berubah sangat manis.

Perempuan yang dia panggil mama mengajaknya pergi membeli baju, dan makan bakso, lalu berakhir di sini. Sebuah rumah dengan banyak anak-anak, yang akhirnya membuatnya sadar, bahwa dirinya baru saja dibuang.

REPARASI TAKDIR |  ROMANCE FANTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang