Solo Leveling. Awakening SSS-Class Talent At The Beginning

Chapter. 11 Menyelamatkan Dewi Salju

He-Jin-Ah, seorang yang dapat dijuluki sebagai 'Dewi Salju', adalah seorang jenius sihir dari keluarga He.

Kemampuan He-Jin-Ah terbangkit sendiri saat He-Jin-Ah berumur 8 tahun. Bakat yang dibangunkannya adalah bakat kelas SS+-Class yang mengerikan, "Frozen World."

Dari nama bakat itu, dapat di ambil arti nya sendiri. Bakat ini adalah bakat menakutkan yang dapat memengaruhi lingungan di sekitar pengguna bakat itu sendiri.

Bakat akan tumbuh seiring dengan peningkatan kekuatan pengguna.

Dan bakat He-Jin-Ah tumbuh menjadi semakin kuat dengsn meluas nya jarak dan suhu yang menjadi lebih dingin.

Bisa di bilang, ini juga semacam bakat Domain. Setiap orang dengan bakat Domain ini adalah orang yang kuat di level mereka sendiri.

Orang seperti ini dapat menantang melintasi level, karena dalam Domain mereka. Mereka adalah penguasa unsur di dalamnya.

Misalnya, saat seseorang menguasai domain es. Maka hanya es yang dapat di gunakan di domain itu, dan area domain itu merupakan larangan mutlak bagi unsur lain.

Tentu saja, tidak ada yang benar-benar mutlak di dunia ini. Ada beberaoa item yang daoat bertahan di domain dan menyerang tanpa hambatan, dan apabila level musuh terlalu jauh di banding master domain, musuh dapat langsung menghancurkan domain itu sendiri.

Ketika bakat He-Jin-Ah terbangkit saat dia masih kecil, lingkungan dalam radius 1 km dengan He-Jin-Ah sebagai pusatnya langsung turun salju lebat dari langit. Matahari kehilangan kilaunya, karena tertutupi awan gelap salju tebal, menjadikan hari itu seperti malam dingin bagi orang lain.

Fenomena itu tidak terlepas dari mata keluarga He. Keluarga He merasa sangat bahagia, dan merawat He-Jin-Ah seperti permata berharga di telapak tangan mereka.

...

Dulu, Chu-Chung-Hee pernah sengaja menggoda dan merayu sang Dewi Salju, yang terkenal sebagai wanita tersulit untuk ditaklukkan di Sekolah.

Karena He-Jin-Ah tidak pernah menolak atau mengusirnya, Chu-Chung-Hee menjadi terbiasa selalu menggodanya ketika mereka bertemu. Sampai suatu ketika itu.

Tiba-tiba sang guru memanggil Chu-Chung-Hee ke kantor, dan memberikan kertas bukti kecurangan Chu-Chung-Hee saat ujian dan foto ketika dia melanggar aturan.

Kedua orang tua Chu-Chung-Hee yang mengetahui perbuatan anak mereka langsung marah dan menyidang Chu-Chung-Hee selama setengah hari penuh, dan mengurung Chu-Chung-Hee di kamar selama 7 hari tanpa internet.

Kehidupan tanpa internet merupakan siksaan terbesar bagi Chu-Chung-Hee. Dalam waktu 7 hari itu, dia merenungkan siapa yang melaporkan perbuatannya kepada kepala sekolah.

Tidak ada yang berani melaporkan apa yang dia lakukan, karena semua teman-teman Chu-Chung-Hee juga tau keluarga di belakang Chu-Chung-Hee adalah Grup Chu.

Walau Chu-Chung-Hee tidak mengatakannya sendiri, pernah ada seseorang teman sekolah yang menghadiri pesta amal Grup Chu melihat Chu-Chung-Hee di antara Chung-Min-Hyu dan Chu-Haoran.

Teman sekolah itu kaget dan memfoto Chu-Chung-Hee dan mengirimkannya di forum sekolah, dan menjadikan forum itu sangat ramai. Sampai sekolah menghapus foto itu dan melarang pembicaraan mengenai hal ini lagi.

Tiba-tiba, gambar seseorang gadis cantik melintas memasuki pikiran Chu-Chung-Hee. Gadis itu, yang biasa dia rayu dan goda, yang terlihat lembut dan pendiam, He-Jin-Ah, ternyata yang melakukan semua ini!

Memikirkannya, Chu-Chung-Hee menjadi agak ketakutan. Bagaimana He-Jin-Ah bisa menemukan kapan dia mencontek secara rahasia dan mendapat fotonya ketika dia melanggar peraturan? Bahkan saat itu tampat duduk Chu-Chung-Hee sengaja berada di baris paling belakang yang sulit di foto dari sudut mana pun.