*Ring...*
Suara bel berbunyi
Sang guru menundukkan kepala dan melihat waktu di jam tangan nya : "Oke, waktu kalian adalah 30 menit sampai suara bel berikutnya berbunyi. Aku harap nilai kalian akan lebih baik dari sebelumnya. Baiklah, mulai mengerjakan."
Semua siswa-siswi di dalam kelas langsung mengambil alat tulis mereka dan menjawab soal-soal yang ada.
...
"Astaga, andai aku dulu bisa menguasai mantra ini, pasti aku akan selalu menjadi yang terpintar, hehehe." Chu-Chung-Hee berpikir hehe dan sambil mencari objek tujuan.
*sek* *sek*
Terdengar suara goresan pensil di atas kertas
Chu-Chung-Hee melihat ke samping mejanya dan menemukan He-Jin-Ah yang telah menjawab 3/4 soal yang ada.
Mata Chu-Chung-Hee langsung berbinar dan berpikir : "Aku lupa, He-Jin-Ah adalah siswa jenius nomor 1 di seluruh sekolah, kenapa aku harus mencari orang lain? Bodohnya aku." Tiba-tiba tersaddar, Chu-Chung-Hee menepuk kepalanya. Lalu, mata Chu-Chung-Hee menjadi berwarna ungu.
"Perceptions"
...
Skill : Perceptions
Tipe : Support
Kelas : F-Class
Deskripsi : Skill Pasif : Dapat membantu mengamati sesuatu melalui penglihatan objek yang kau pilih. Tidak dapat digunakan apabila level objek terlalu tinggi dari level kastor.
Coldown : 0
Konsumsi : 5 mana/menit
...
He-Jin-Ah merasakan sebuah mana berusaha memasuki kesadarannya. Saat He-Jin-Ah akan menghilangkan mana itu, He-Jin-Ah menemukan bahwa asal mana datang dari sebelahnya, tempat siswa baru yang tadi menyelamatkannya. Karena merasa mantra ini tidak memiliki niat buruk, He-Jin-Ah membiarkan mantra itu memasuki tubuhnya.
Melalui timbal balik mana, Chu-Chung-Hee langsung tau kalau skill nya telah berhasil digunakan. Ketika kesardarannya mengambil alih tubuh He-Jin-Ah, Chu-Chung Hee langsung terkejut dengan apa yang dia lihat saat menundukan kepala : "Astaga, He-Jin-Ah memang hebat. Dia bahkan sudah menulis setengah jawaban soal terakhir yang tersulit. Tunggu, ini, ini, apakah ini?!"
Chu-Chung-Hee melihat ke bawah dan menemukan dua buah benjolan yang mengahalangi pandangannya untuk terus melihat kebawah pada kertas jawaban. Sadar akan apa yang sedang dia lihat, Chu-Chung-Hee ingin langsung mengangkat kepalanya, tetapi kesadaran sepiritualnya tiba-tiba terusir sendiri dari tubuh He-Jin-Ah.
Untuk membatalkan skill presepsi ini, ada bebeapa situasi. Yang paling umum adalah kekuatan mental pihak lain lebih kuat dari kastor, atau mereka memiliki sebuah barang khusus yang dapat membantu menjaga kesadaran spiritual. Dan walau memakai barang khusus, untuk mengusir kesadaran musuh ddari pikirannya juga membutuhkan beberapa saat. Untuk situasi He-Jin-Ah, sudah jelass bahwa dia memakai situasi yang paling umum.
Mengangkat kepalanya untuk melihat papan tulis, Chu-Chung-Hee tidak berani menoleh ke sampingnya. Tanpa melihat sekalipun, dari suhu udara yang semakin dingin di sekitar tubuhnya dan pandangan tajam yang seolah dapat menembus dirinya itu sudah memberitahu Chu-Chung-Hee bahwa orang di sampingnya pasti sedang marah.
Tapi Chu-Chung-Hee sendiri juga tersadar, bahwa ternyata kekuatan mental He-Jin-Ah saat ini lebih besar dari miliknya. Karena kecerobohannya ini Chu-Chung-Hee menjadi tersadar kembali, bahwa saat ini kekuatan mental miliknya tidak sama dengan kehidupan sebelumnya. Untuk ini, Chu-Chung-Hee measa dia harus lebih wasapada dan berhati-hati ketika melafalkan mantra atau berindak.
Saat ini, He-Jin-Ah merasa sangat marah. Dia berpikir, seberapa bodoh dirinya untuk membiarkan seorang pria mengambil alih tubuhnya. Untung saja, dia langsung mengursir kesadaran orang itu, atau kalau dia melanjutkan melakukan hal berlebihan yang lain....
Memikirkan ini, He-Jin-Ah menjadi lebih marah. Dia melototi siswa baru yang ada di sampingnya itu. Merasa kemarahan nya harus di lampiaskan, He-Jin-Ah ingin sedikit membalas perbuatan siswa itu, He-Jin-Ah mengontrol suhu udara di sekitar siswa pindahan itu menurun sampai 50˚F lebih dingin. Berpikir, aku akan membiarkannya berada dalam suhu ini selama waku ujian berlangsung, anggap itu sebagai hukuman.
Chu-Chung-Hee merasa suhu di sekitarnya mulai menurun. Tanpa berpikir panjang, dia dapat langsung menebak siapa yang melakukannya. Meminta bantuan guru juga tidak mungkin, hal ini hanya akan membuat diri sendiri lebih malu.
Chu-Chung-Hee mengedarkan mana elemen api untuk melindungi tubuhnya, sambil berpura-puran bahwa dia masih terkena suhu udara dingin agar He-Jin-Ah tidak merasa kesal dan mengganti balas dendam nya dnegan hal yang lebih berbahaya.
Untuk sementara, Chu-Chung-Hee aman karena He-Jin-Ah sudah tidak melihat kearahnya lagi. Mengambil sedikit waktu ujian yang tersisa, Chu-Chung-Hee langsung menulis semua jawaban ulangan yang dia lihat dari He-Jin-Ah dengan cepat. Dan untuk jawaban soal terakhir, Chu-Chung-Hee tidak mengisi jawaban apa-pun.
10 menit kemudian, suara bell berbunyi...
*Ring...*
Merapikan buku dan dokumen yang dia bawa, sang guru berjalan ke tengah kelas di barisan depan : "Baiklah anak-anak, waktu ujian kalian telah berakhir. Ketua kelas, segera kumpulkan kertas ujian, lalu taruh ke meja di kantor saya. Sekian anak-anak, jangan lupa selalu belajar. annyeong, hagsaeng."
"Annyeong higaseyo, seonsaengnim."
Para siswa merapikan buku dan menaruh kertas ujian mereka di samping meja untuk menunggu ketua kelas mengambilnya.
Saat ini, kulit Chu-Chung-Hee sedikit pucat beku. Hal ini di samarkan oleh Chu-Chung-Hee agar seolah dia masih terkena serangan He-Jin-Ah.
Melihat keadaan Chu-Chung-Hee, He-Jin-Ah menghela napas "Hah, pada akhirnya aku masih berhati lembut juga." Dengan itu, He-Jin-Ah mengambil kembali kekuatan nya.
"Gadis ini, masih sama dengan sebelumnya. Taukah kau, karena kelembutanmu saat itu, hal ini lah yang membuat mu dalam masalah demi masalah?" Merasa dingin si sekitar tubuh nya perlahan menghilang, Chu-Chung-Hee merasa rumit di hatinya.
Saat itu, ketika berita bahwa ruang bawah tanah yang penuh sumber daya muncul di Seoul, terjadi kegemparan besar. Pasalnya, di dalam ruang bawah tanah itu terdapat item rank SS+Class.
Jangan mengira bahwa Chu-Chung-Hee membawa banyak item rank S-Class ke atas kala itu, tetapi dia mendapatkannya dengan darah dan air mata. Item tingkat atas bukanlah kubis China.
Ketika pertarungan antara "Ice Goddess" dan "Wing of Death" untuk item SS+-Class itu berlangsung dengan kemenangan mutlak "Dewi Es", "Dewi Es" mengangkat banyak buff negatif pada "Sayap Kematian", yang membuat "Sayap Kematian" langsung melancarkan serangan diam-diam, dan berhasil mendapatkan item itu.
Maka sejak pertarungan ini, He-Jin-Ah di panggil "Dewi Es", bukan hanya karena kekuatan nya, tetapi juga karena dia tidak pernah berbelas kasih begitu ada musuh.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Solo Leveling. Awakening SSS-Class Talent At The Beginning
Fiksi RemajaPada tahun 2030, Kalender Lunar Kingdom. Bumi mengantar kan perubahan besar yang mengguncang dunia. Munculnya retakan ruang, yang menghubungkan dunia kita dengan dunia lain. Manusia memanggilnya "Dimensi". Dimensi adalah ruang yang di dalam nya ter...