Who are you?

1.7K 169 6
                                    

Entah kenapa Beomgyu selalu merasa ada yang memperhatikannya saat malam hari semenjak pindah di rumah baru. Sosok yang selalu muncul di antara semak belukar yang ada di halaman belakang, menatapnya kosong dengan kemeja putih berkerah gelombang disertai celana hitam panjang.

Beomgyu hanya melihatnya di jendela kamar selama seminggu ini, dia tak berniat untuk menghampirinya. Sosok itu hanya memperhatikan dia tak lebih dan tak kurang dari 15 menit di tempat yang sama. Beomgyu sejujurnya curiga, dia takut sosok itu akan menggangu kehidupannya yang tenang. Tapi selama ini sosok itu tak pernah mendekat apalagi meneror dan membunuhnya seperti di film-film horor yang pernah ia tonton.

Hanya saja Beomgyu jengah, dia tak suka, privasinya serasa di usik karena sosok itu. Beomgyu bahkan tak tau sosok itu manusia apa bukan. Perlukah dia memastikannya?

Beomgyu masih menatap ke arah sosok itu, mata mereka saling bersibobrok dalam jarak yang sangat jauh. Beomgyu membuang pandangannya, dia menghela nafas kemudian turun dari kamarnya buru-buru menuju tempat laki-laki itu berdiri.

"Kalau dia manusia akan aku marahi habis-habisan!!" pekiknya kesal.

Beomgyu pergi ke halaman belakang, nafasnya terengah setelah sampai disana namun sosok itu tak dia temukan. Sosok itu tiba-tiba saja menghilang begitu saja.

"Hantu?" monolog Beomgyu. Dia menyinggunkan senyuman, Beomgyu tak takut hantu dia lebih takut pada pembunuh. Oleh karena itu sedari tadi dia membawa tongkat bisbol untuk berjaga-jaga.

Sosok itu tiba-tiba saja terlihat lagi di balik pohon yang tak jauh dari sana, matanya masih tertuju pada Beongyu.

"Oh mau bermain-main rupanya."

Beomgyu berjalan menuju sosok itu, "Aku tak suka main-main sebenarnya siapa kau? Mengapa hobi sekali memperhatikanku dari sini." ucap Beomgyu sambil terus mendekat.

Tapi saat mendekat sosok itu menghilang dan berganti berada di pohon yang cukup jauh, dimana itu sudah menjadi kawasan hutan yang tak berani Beomgyu masuki.

"Sial dia malah pergi kesana!"

Beomgyu dengan keberaniannya terus mengikuti sosok itu dan sosok itu terus saja berpindah dan menghilang, sampsi Beomgyu tak sadar bahwa dia sudah masuk lebih dalam ke hutan itu.

Beomgyu berdecak kesal, dia mengeluarkan ponselnya untuk menyalakan senter sebagai penerangan. Saking fokusnya pada sosok itu tadi dia tak menggunakan senternya sama sekali saat masuk hutan.

"Sial sekali aku kali ini!" rutuknya, "Dia bahkan hilang dari pandanganku sekarang."

Setelah berkata begitu, Beomgyu merasakan hawa dingin di belakang tubuhnya, hembusan nafas dari ceruk lehernya. Tubuh Beomgyu menegang, dia tak berani menengok ke belakang.

Seseorang di belakang sana memamerkan deretan gigi putihnya, dia menjenjangkan leher Beomgyu dengan kurang ajar dan siap untuk mendaratkan taringnya disana.

Beomgyu membeku di tempat, dia tidak bisa bergerak saat ini. Seolah tubuhnya kaku dan berat.

Saat taring itu tertancap di perpotongan lehernya, Beomgyu berteriak mencang. Dia dapat merasakan lehernya sangat nyeri, taring itu mengoyak sebagian leher Beomgyu.

Beomgyu tak bisa berkata apapun, semua indra gerak nya seperti tak bisa digunakan lagi. Dalam hati dia berdoa agar tidak mati.

Sosok dibelakangnya itu terus menghiasap darah Beomgyu, dia bisa merasakan kepalanya pening daan tubuhnya lemas seketika. Beomgyu tak bisa apa-apa lagi, dirinya bahkan sudah tak kuat untuk berdiri lagi.

Dia pingsan saat itu juga.

****

Beomgyu terbangun, matanya menatap asing pada interior kuno yang ada di kamar itu. Semuanya terlihat seperti di era eropa kuno, barang-barangnya terbuat dari kayu dan kamar itu hanya di hiasi beberapa lukisan jadul.

TAEGYU UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang