[BL]Insieme DISCONTINUED

会う'2

Sou berjalan kembali kedalam kelas membawa parfum yang di berikan Eve menuju tempat duduknya.

"Oh, kamu udah balik!" sapa Amatsuki.

Ia mengernyit melihat Sou yang terlihat sedikit panik sambil memegang sebotol parfum di tangannya.

"Kenapa?" tanya Amatsuki bingung.

Sou mengabaikan kedua sejoli itu dan menyemprotkan parfum ditangannya berkali-kali.

"Khek- Eh! Gila gua gabisa nafas woi!" oceh Mafumafu terbatuk-batuk.
Sementara Amatsuki menutup hidungnya sambil menatap Sou dengan tatapan datar.

"Ekhem."

"Oh! Okaeri Eve-kun~" Sapa Mafumafu.

"Ya."

Sou menoleh, menyadari keberadaan Eve dan berjalan kearahnya.

"A-aku udah pake parfum yang kamu kasih, seharusnya bau feromon nya udah ilang!" ucap Sou mendekatkan dirinya ke Eve.

Ia menarik kerahnya sehingga leher dan dadanya sedikit terekspos.
Deg.

Eve meneguk ludahnya, ia harus kuat.

"Buset! Buka-bukaan depan alpha di tempat umum!"
Celetuk Mafumafu heboh.

Plak!

Amatsuki reflek memukul wajah Mafu.

"AW! Sakit anj**!"

"Lambe ne di jaga!"

Amatsuki menarik Sou ke pelukan bagaikan seorang ibu yang protektif.

"Eve! Stop gangguin Sou-chan dong!"
Kesal Amatsuki.

"Dia yang ngebuka kerahnya duluan."

"Tuhkan! Itu Sou yang buka-bukaan depan Eve!" Mafumafu mengompor sembari bersembunyi di belakang Eve.

"LO GAUSAH IKUTAN!"

'Kok jadi gini ya...'
Batin Sou menatap datar keduanya, begitupun Eve.

Pembelajaran sudah di mulai, semua murid sudah di meja masing-masing mengerjakan tugas.

"Jadi... aku yang salah?" tanya Sou pada Amatsuki dengan wajah khawatir.

"Kalo Sou-chan suka Eve-kun sih, gamasalah." jawab Amatsuki tersenyum sambil menopang dagunya.

"Eng-enggak, kok!"

"Haha, bercanda doang kok." Amatsuki mengelus pucuk surai Sou.

"Eve-kun itu sensitif sama feromon. Misalnya walaupun alpha lain gabisa nyium feromon tertentu, tapi dia bisa." jelas Amatsuki.

"Jadi kamu gaperlu risih." lanjutnya.

"Em, jadi dia beda sama alpha lain?"

"Beda.. Ya..?" Amatsuki memutar bola matanya layak nya berfikir.

"Hmm, dia sama aja di antara beberapa alpha. Tapi feromon nya yang paling mendominasi, jadi dia gampang nguasain alpha lain." jelasnya.

Sou mengangguk sebagai tanggapan.

'Di inget² juga aku belum bilang makasih ke dia.'

Sementara Eve memandang Sou dari belakang sambil menopang dagunya.

'Lucu banget.'
Batin Eve tersenyum tipis.

Sou sesekali melirik ke belakang nya, dirasa sudah aman, ia menoleh namun sedikit terkejut karena Eve yang sedari tadi menatap dirinya.

"E-eh, anu.."