サイン'18

192 21 3
                                    

6.15 sial! Sou melompat dari kasurnya dan langsung kekamar mandi, dia bisa terlambat. Dia melakukan semuanya dengan terburu-buru, bahkan lupa merapikan rambutnya dan langsung menuruni tangga.

"Sarapan dulu Sou!"

"Ga! Aku terlambat!" wajah Sou terlihat panik, ibunya mengendus, langsung mengambil kunci mobil dan mengantarnya kestasiun kereta.

Setelah beberapa menit, kini mereka sudah sampai ditujuan. "Bye!" Sou melambai kearah ibunya dan dibalas kissbye. Sou berlari terburu-buru memasuki kereta.

Bruk!

Ah, dia memang memasuki kereta. Tetapi dia menabrak seseorang, entah Sou memang beruntung atau apa, "maaf- Hah? Eve-san?!" yang ditabrak tersenyum dan mengulurkan tangan dan langsung digapai. Moodnya kembali baik, bahkan paniknya menghilang.

"Eve-san juga terlambat?" tanyanya.

Eve menggelengkan kepalanya, "gak, aku nungguin Sou pastinya." ucapnya tersenyum lima jari.

Sou sedikit merona, "bohong."

"Hehe, iya-iya. Malem tadi begadang, lagian tu guru ngasih tugas ga ngotak."

Sou menggembungkan pipinya dan menunjuk wajah Eve. "Siapa suruh sih begadang?! Kalo sakit gimana!" mendengar ini Eve terkekeh melihat wajah gemas Sou didepannya.

"Lagian Sou juga terlambat."

"Ukh.."

Keduanya mengobrol ria tidak memperdulikan atmosfer sekitar mereka.

"Oh ya, Sou udah dapet ide buat acara akhir tahun nanti?"

".. Belum, sih..."

"Aku punya lagu yang bisa dimainin duo."

"Eh?"





-







Eve mengajak Sou memasuki satu ruangan disekolahnya, yaitu ruang musik.

"Kita nanti pake ini." ucap Eve menunjukan piano yang terlihat mewah.

"Ah, piano!" seru Sou.

"Karna kita mau tampil bareng, aku udah nyusun Chorus-nya"

"Oh iya, lagu yang Eve-san bilang?"

"Ini." Eve memposisikan dirinya didepan piano itu dan memainkan lagu yang akan mereka bawakan dengan indah.

"..Aku gapernah denger ini."

"Ya, Sou orang pertama yang denger ini."

"Eh?! Ini lagunya Eve-san?!"

"Untuk Sou."

Sou tersenyum manis, "main lagu ini lagi, ayo kita coba." ucapnya mengeluarkan biola miliknya.

Alunan biola yang dicampur dengan ketikan piano itu benar-benar menghasilkan melodi campuran yang indah. Sou memainkan biolanya dengan baik begitupun Eve.

Sou memperhatikan Eve yang memainkan piano itu dengan hati-hati, tiba-tiba dia menurunkan biolanya dan meletakannya diatas meja disampingnya. Dia berjalan pelan kebelakang Eve dan mengalungkan tangannya dilehernya.

Mendapatkan perlakuan tiba-tiba ini Eve menghentikan permainan dan mengulum senyumnya. "Kenapa?"

"Ini pertama kali aku punya lagu sendiri. Aku bisa ngasih diri aku sendiri buat Eve-san. Boleh?" Sou mengeratkan pelukannya.

"Eve-san boleh kasih aku tanda sementara. Biarin feromonnya ditubuh aku supaya semua tau kalo aku punya Eve-san." Ucap Sou tersenyum tipis, kali ini serius.

Eve menarik lengan Sou lembut dan mendudukannya dipahanya.

"Sou-chan, tanda sementara punya efek negatif loh." ucap Eve mengusap wajah Sou.

"Gapapa, sama Eve-san gapapa." mendengar respon Sou membuat Eve tersenyum.

"Yaudah, leher."

Pipinya terlihat kemerahan, Sou membuka satu kancing seragamnya mengekspos lehernya dan memegang kedua bahu Eve.

"I-itu sakit..?"

"Ga, mungkin Sou bakal nyaman."

Feromon manis itu benar-benar merangsangnya. Eve menelan ludahnya dan mulai menjamah leher Sou, menggigit dan meninggalkan tanda pada leher belakang Sou. "Khk.."

Eve menghentikan aksinya, nafas keduanya menderu. Sou meremat seragam Eve, wajahnya benar-benar panas. Eve merasakan sesuatu dibawahnya terbangun, "aku mau lebih" gumamnya.

Eve hampir kehilangan akalnya dan buru-buru berdiri disusul Sou. "Latihan duluan aja, aku mau keluar sebentar."

".. Eve-san mau kemana?" tanya Sou yang berusaha berdiri tegak.

"Ada sedikit masalah, masa Sou ga ngerasa pas duduk tadi." Eve menyibak poninya dan langsung pergi keluar dari ruangan meninggalkan Sou.

Setelah beberapa detik Sou menyadari maksud Eve, dia berusaha menutupi wajahnya yang sudah merah padam dengan tangannya.






-






Dikoridor Eve bersama Mafu berjalan tanpa tujuan.

"Akhir-akhir ini gw gaada gangguin soraru-san." Ucap Mafu terlihat sedih.

"G*blok, dia udah mulai peduli sama elu." Eve menggelengkan kepalanya dan tiba-tiba merangkul Mafu.

"Kasih gw selamat dulu."

"Selamat apaan?" Mafu menatap senyum bahagia Eve yang tidak dapat diartikan. Oh, kini dia mengerti.

"Anj*ng. Gapeduli, gapeduli." Mafu membuang muka.

Mafu balik merangkul leher Eve kuat dan berlari menuju lapangan. "Ayo main basket!"

Didalam kelas, Amatsuki kembali membawa satu buah botol air minum. "Sou-chan cepat!"

Dia meletakan botol itu diatas meja Sou dengan kuat. "'Suami' kamu main basket!"

"A-apaan, jadi kenapa?!" ucap Sou sedikit malu.

"Pas Eve-kun udah selesai main, kamu kasih ini!" Amatsuki menunjuk botol yang tadi dibawanya. Luz memperhatikan Interaksi keduanya dari jauh.

"Banyak yang mau ngasih air ke Eve-kun, kamu harus duluan." Amatsuki mendorong bahu Sou dan membawanya keluar, Sou hanya pasrah dan mengikuti perintah Amatsuki.












Tbc-










[BL]Insieme DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang