Missunderstood

22 5 0
                                    

Gundah yang dirasakannya. Suasana hatinya berbalik 180⁰. Mingyu masih di posisinya, berdiri termenung meskipun masih banyak orang yang melihatnya. Scoups membantu membubarkan kerumunan dan Jun membantu membersihkan tumpahan jus dengan tisu.

"Bro, gue mau ngomong sama lo, tapi bukan disini." ucap Scoups kepada Mingyu.
"Jun, pesenin gue burger, ya. Tadi katanya lo mau makan burger. Biar sekalian." ucapnya lagi, tapi kali ini kepada Jun.
"Jangan lupa minta extra keju." tambahnya.

Jun yang mendengarnya hanya bisa mengangguk dan langsung pergi untuk memesan makanan.

Mingyu yang masih berdiri diam pun akhirnya bersuara. "Gue udah berbuat salah." Dia mendongakkan kepala menatapnya. "Gue hampir ngeracunin temen gue sendiri."

"Sstttt. Gue bilang bukan disini. Lo tahan dulu ya semua ucapan dan pikiran buruk lo itu. Sekarang gue lagi nunggu Jun beli cemilan biar otak gue bisa bekerja maksimal." bisik Scoups sambil menutup mulut Mingyu dengan jarinya telunjuknya.

Tak lama kemudian, Jun kembali dengan membawa dua bungkus makanan berisikan burger. Yang salah satunya merupakan pesanan Scoups.

"Nih, burger-nya. Sesuai pesanan, double keju." ucap Jun dengan nada menekan diakhir.
"Oke, makasih Jun. Seperti biasa. Gue bayar nanti."
"Hmm. Terserah." balas Jun pasrah.
"Yaudah Jun, kita makan di kelas aja deh sekalian ngobrolin masalah ini sama Mingyu disana."
"Iya, ayo. Disini lagi kurang kondusif."

*****

Satu gigitan terakhir. Jun menghabisi burger-nya. Sementara Scoups sudah terlebih dahulu habis karena kelaparan. Setelah meneguk air mineral, dia langsung bertanya kepada Mingyu to the point.

"Bro, tadi tuh ada apa sih sebenernya?"
"Iya, gue sama Scoups lagi jalan mau ke kantin tau-tau udah rame aja."

Mingyu membuka suaranya. "Itu semua salah gue." Dia melanjutkan, "Gue ngajak makan sama Yura tapi ngasih minum yang salah. Dia alergi alpukat. Untung Dokyeom dateng tepat waktu, kalo telat dikit aja mungkin Yura udah masuk rumah sakit lagi."

"Menurut gue itu bukan salah lo, gyu. Lo cuma niat traktir temen lo. Lagian bisa dibuat pembelajaran juga kedepannya buat pastiin orang yang lo ajak makan gak ada masalah apapun." ujar Jun.
"Hmm, iya. Lain kali gue bakal lebih hati-hati lagi." kata Mingyu.
"Kayaknya mending besok-besok lo traktir gue aja deh bro. Gue gak ada riwayat alergi apa-apa nih." sambung Scoups sambil mengapit leher Mingyu dengan tangan kirinya.
"Ngomong-ngomong, si Dokyeom kagak ada kabar tiba-tiba muncul aja tuh anak. Walaupun datang kesiangan tapi bukan berarti jadi pahlawan kesiangan." tambah Scoups.

Mingyu hanya pasrah diapit oleh lengan Scoups. Dia lebih banyak mendengar ucapan dari kedua temannya itu.

"Oh iya, katanya Dokyeom udah lama temenan sama Yura. Jadi selama ini gue lihat sekilas Dokyeom pagi-pagi berangkat bareng Yura itu beneran dong." ucap Jun setelah mendengar bisikan dari anak-anak di kantin mengenai keributan itu.
"Pantesan gue heran kok itu anak rada posesif sama Yura. Padahal kan baru kenal lah ternyata.." sahut Scoups.
"Eh, gyu. ekspresi lo kok biasa aja. Jangan-jangan lo udah.."
"Gue udah tau." potong Mingyu pada ucapan Jun.
"Anjirlah, dari kapan??" tanya Scoups penasaran.
"..." Mingyu terdiam sejenak lalu berbicara kembali, "Dari gue SMA. Gue satu sekolah sama mereka berdua."

Scoups menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Sementara Jun hanya bisa geleng-geleng kepala. Tampaknya banyak kejutan yang mereka dapat hari ini.

"Jun, awas aja kalo lo ternyata udah kenal Yura dari dulu juga!" seru Scoups.
"Lah, kita kan sama-sama anak STM. Kemungkinan nemuin cewek yang mirip Yura aja kecil banget. Kenalan gue kebanyakan cowok termasuk lo tuh anak STM sebelah." kata Jun.
"Oh iya, gue penasaran, kalian berdua bisa saling kenal itu gimana? Kan beda sekolahan?" tanya Mingyu pada Scoups dan Jun.
"Haha, lo penasaran? Biar Jun aja deh yang ceritain."
"Ceritain buruan, Jun." suruh Scoups.
"Bentar, gue mau minum dulu. Tenggorokan seret." kata Jun mengambil botol air mineral lalu meneguknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Life is Based on a FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang