21. Last Problem

1.4K 138 16
                                    

"Jen. Mommy izin berantem sama daddy ya? Semoga ini terakhir kalinya mommy sakit hati sama daddy. Jujur, hati mommy sakit Jen. Daddy nggak mau jujur sama mommy" ucap Apo

Matanya sudah berkaca kaca. Air matanya yang terkumpul di ujung mata itu akhirnya jatuh tepat pada wajah putranya itu.

Jeno terbangun saat air mata ibunya itu mengenai wajahnya. Apo melihat itu menepuk nepuk punggung belakang Jeno. Namun karna suasana hati Apo sedang berantakan, Jeno ikut dalam kesedihan ibunya dan akhirnya menangis melepaskan apa yang ibunya tahan.

Melihat itu Apo akhirnya menangis juga. Apo menyembunyikan wajahnya diperut sang anak. Sungguh, sakit rasanya menahan apa yang suaminya sembunyikan itu. Jika dia tidak bilang, apakah suaminya akan tetap bungkam? Apakah suaminya itu tetap bermain belakang dengannya terus menerus. Jujur Apo sangat overthinking saat ini.

Mile tidak membolehkan Apo keluar, alasannya karna takut musuh menyerang Mile melalui dirinya. Sementara Mile? Apakah dia ada jujur dengan keberadaannya pada Apo? Yang menyakiti Apo itu karna ajakan jalan yang Mile berikan pada Perth itu adalah hari dimana Mile selalu bohong, dia bilang sedang meeting tapi nyatanya sedang jalan dengan Perth.

"Jeno. Mommy minta maaf. Mommy ngerasa gagal banget jadi istri Jen, hiks.. Kenapa sih sakit, Jen? Mommy salah apa sih sama kamu sama daddy sampai harus ngerasain kayak gini?" ucap Apo

Win datang ingin curhat dengan Apo karna dia lagi luang hari ini. Win sudah mengetuk dan membunyikan bel, tapi pintu apartemen tak kunjung dibuka. Jadilah Win menggunakan kekuatannya melihat masa lalu untuk mengingat apa kode apartemen mereka ini. Saat Win masuk dia terkejut dan terdiam

"Mommy nggak mau kayak gini Jen. Apa mommy kurang muasin daddy sampai dia kayak gini? Mommy capek Jen. Coba kamu yang jadi mommy sehari. Rasain apa yang mommy rasain" lanjut Apo

"Kamu bisa ngertiin mommy nggak sih, Jen. Kamu kenapa nangis gini sih! Mommy capek ngurus kamu kalo gini Jen. Mana daddy kamu selingkuh sama mantannya. Beban mommy tuh banyak Jen!" keluh Apo

Tangisan Apo maupun Jeno sama sama tak berhenti. Sampai akhirnya Apo berhenti menangis saat tangisan Jeno semakin kencang. Apo menggendong Jeno dan mencium dahi putranya itu.

"Maafin mommy ya, mommy nyalahin Jeno terus belakangan ini" maaf Apo

Saat Jeno berhenti menangis, air mata Apo tetap mengalir. Win yang menyaksikan Apo marah marah itu membuatnya sedikit terkejut. Selama ini Win tau dan sering melihat para ibu yang setelah melahirkan mengalami baby blues.

Tapi Win tidak pernah melihat langsung seperti ini. Ini kali pertamanya dan temannya sendiri yang mengalami ini. Win tidak tau sudah berapa lama Apo mengalami baby blues begini. Saat Apo meniduri Jeno kembali ke box bayi, Win menghampirinya di kamar yang terbuka sendari tadi.

"Po. You okey?" tanya Win

Melihat Win itu membuat tangisan Apo semakin pecah. Dia menghampiri Win diujung pintu dan memeluk Win, melepaskan semua rasa sakitnya.

"Sakit banget ya, Po? Lo udah berapa lama baby blues begini? Kenapa lo ngga bilang sama gue" tanya Win

"Gue capek, hiks.. Kenapa kehidupan penuh liku liku begini harus jadi takdir gue, hiks" keluh Apo

"Gue disini kok. Nodt juga udah kelar recovery, kami disini. Lo bisa cerita apa masalahnya ke kita" tawar Win

















"Lo yakin, Po?" tanya Nodt

"Yakin" jawab Apo

"Butuh bantuan kita, nggak?" tawar Win

"Nggak usah. Makasih" tolak Apo

"Tolong guys, balik yuk. Kasih gue space sebelum mulai perdebatan sama kak Mile" pinta Apo

Starlight On You [MILEAPO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang