Happy Reading—
HARI itu hari pertama ujian kenaikan kelas. Semua siswa tampak duduk di kursi yang telah ditandai nama masing-masing, dengan wajah tegang menerima satu persatu lembar soal yang akan mereka isi. Ada Rosie, Chaeyeon, June, Mingyu, Jungkook dan Jaehyun yang duduk berjauh-jauhan meski di kelas yang sama, dan Eunha juga Mina di kelas sebelah.
Ujian pertama dibuka dengan pelajaran Kewarganegaraan, pelajaran yang menjadi momok hampir sebagian besar siswa, apalagi Mingyu dan June. Melihat kalimat pertanyaan pertama saja Mingyu rasanya sudah ingin muntah. Alih-alih berusaha menyelesaikan soal, ia justru melirik ke kiri dan kanan, memperhatikan bagaimana Jaehyun tampak fokus dengan kertas jawaban. Mingyu tersenyum diam-diam, menyandarkan punggungnya ke kursi kemudian bersiul pelan seperti orang paling tidak punya beban sedunia.
Di dalam hatinya bergumam, "untung temenan ama Jaehyun."
Lain Mingyu, lain pula June. Meski tetap mensyukuri pertemanannya dengan Jaehyun yang siap membantu di saat-saat seperti ini, cowok itu malah melengos dan menutup kertas jawabannya. Kemudian mendaratkan kepala ke atas meja. Pemandangan soal-soal ujian yang mengerikan itu tak ingin ia lihat, lebih baik melihat bagaimana sibuknya Rosie menggaruk kepala dengan ujung pena sambil mulutnya berkomat-kamit membaca pertanyaan yang sama berulang-ulang. June menutup mulut rapat-rapat menahan tawa.
Rosie memang bukan siswa bodoh sepertinya, gadis itu mahir di beberapa mata pelajaran. Tapi Kewarganegaraan? Rosie tak kan punya kesempatan kendapat nilai sempurna.
***"Ujian berjalan seperti bajingan."
Kalimat umpatan itu berhasil membuat Chaeyeon nyaris meledakkan tawa di tengah tegukan air mineralnya. Beruntung ia tak menyemburkan ludahnya kemana-mana. Kalimat itu merupakan kalimat pertama yang Chaeyeon dengar dari Rosie setelah keluar dari ruang ujian.
Chaeyeon menepuk-nepuk bahu Rosie mencoba memberikan semangat, "gapapa, Ci. Masih banyak bajingan-bajingan lain yang harus kita lewatin."
Jangan harapkan apa-apa dari seorang Jung Chaeyeon, menerima kenyataan bahwa ia masih terjebak di dalam dunia pendidikan saja sudah terlalu sulit untuk diterima otak mungilnya. Apalagi memberikan kata-kata mutiara pembangkit motivasi. Chaeyeon tak kan bisa.
***Hari-hari ujian berjalan bagai siput mengangkat batu. Lama. Rasanya seperti berkali-kali lipat lebih lama. Setiap harinya, sehabis satu mata pelajaran usai, keempat pasang muda-mudi yang kini cukup akur satu sama lain itu akan berkumpul di kantin. Baik hanya untuk sekedar mengeluh, mengumpat atau meneguk sebotol air. Kemudian mereka akan kembali ke kelas masing-masing, duduk di tempat masing-masing, dan menjalani ujian berikutnya yang tak kalah menyeramkan.
Begitu seterusnya sampai hari terakhir ujian tiba.
Brakk!
Rosie menghempaskan buku-buku tebalnya ke atas meja kantin, mata pelajaran terakhir telah selesai. Saatnya membuang segala penat dan lelah.
"Kaget goblo! Pelan-pelan dikit napa!"
Itu suara protesan Jungkook yang terkejut bukan main saat mendengar suara gebrakan buku Rosie. Cowok itu memegangi dada sambil melempar tatapan tajam. Rosie hanya menjulurkan lidah untuk mengejeknya kemudian menghempaskan diri di samping June.
"Capek bangettt rasanyaaa." Lenguh Rosie sambil menghela nafas panjang-panjang. June melihatnya sambil menepuk-nepuk kepalanya pelan. Memang benar bahwa selama seminggu belakangan, ia tak henti-henti menguras tenaga dan pikiran untuk memberikan yang terbaik dalam ujian kenaikan kelas ini. Ia telah bertekad untuk setidaknya melampaui nilai rata-ratanya di semester lalu.
"Gimana Ci? Yang kita pelajarin tadi pada keluar semua kan di ujian?"
Itu Mina, yang datang dengan sumringah. Senyum manis yang menghiasi wajahnya yang anggun rupawan, menyapa teman-temannya yang lain. Mengambil tempat duduk tepat di depan Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIT! | 97 line [COMPLETE✔️]
Fanfiction"my kind of relationship that you've never imagined before." (some chapters are private) [COMPLETE]