Prolog

1.8K 80 0
                                    

Seperti biasanya, aku dibangunkan oleh hangatnya sinar matahari yang merambat masuk melalui jendela kamarku. Hari ini adalah hari Senin, hari dimana yang sangat kubenci, bukan karena upacara melainkan karena hari ini aku akan belajar pelajaran kimia yang sangat membosankan, yang ku bosan dari pelajaran ini adalah gurunya, sedikit aku deskripsikan guruku yang satu ini umurnya sudah tak lagi muda, banyak sekali keriput-keriput di sekitar wajahnya dan yang paling aku benci dari guru ini adalah mulutnya yang sangat cerewet dan selalu mengomel hingga kupingku panas dan ingin sekali aku merobek mulutnya yang pedas itu. Aku bukanlah seseorang yang terlalu pintar di kelas, bisa dibilang aku ini bodoh tetapi aku sangat tidak suka jika seseorang menghinaku dengan kata-kata bodoh atau semacamnya, karena aku sangat yakin di dalam pribadi seseorang mempunyai kelebihan atau bakat masing-masing dan kelebihan yang aku punyai saat ini adalah membunuh dan itu juga termasuk dalam hobyku. Aku terbangun dari lamunanku karena guru sialan itu membentakku dan menyuruhku maju untuk mengerjakan tugas yang dia berikan di papantulis, dari belakang aku mulai mendengar suara teman-temanku yang menertawai aku kecuali 2 sahabatku itu, yeahh.... Ingin sekali aku membunuh mereka semua tapi itu semua harus kutahan karena aku tidak mau masa SMA ku ini seperti masa SMP ku dulu. Yaa... Aku pernah hampir membunuh satu murid disekolahku karena dia terus mengejekku, dengan amarah yang tidak terbendung lagi, aku segera berlari kearahnya dan langsung ku tendang kursinya hingga dia tersungkur, kebetulan sekali, dia duduk di posisi bangku paling belakang, dan dengan sigap aku mengangkat kepalanya dan lansung menjedotinya ke tembok di belakangnya, setelah aku puas menjedotinya aku menambah ritme permainanku dengan menginjak kepalanya beberapa kali hingga dia tak sadarkan diri dan tanpa pikir panjang aku hampir mematahkan lehernya, tetapi semua itu dihentikan oleh beberapa guru yang langsung menghampiriku untuk menarikku ke ruang BP, sedangkan guru yang lain terlihat menggendong anak itu ke ruang UKS, semenjak kejadian itu aku dimusuhi dan dijauhi oleh semua orang yang ada disekolahku.

A Psychopath at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang