"Jadi, anak saya sakit apa dokter?"
Dokter muda bernama lengkap Kim Sohyun itu tampak tersenyum, selepas melakukan pemeriksaan sebagai syarat diagnosa ia mempersilahkan Ibu dari pasiennya siang ini untuk duduk dekat meja kerjanya.
Seingatnya, mereka datang untuk berobat dua minggu yang lalu. Oleh karenanya ibu si pasien tampak santai dengannya.
"Anak ibu hanya demam, saya resepkan lagi obat yang kemarin, nanti ibu bisa tebus diapotek ya.." kata Sohyun ramah.
"Baik dokter, tapi, kalau demamnya tidak sembuh-sembuh juga bagaimana?" ibu itu tampak mulai khawatir sekarang. "Ini sudah yang kedua kalinya anak saya berobat, tapi belum juga ada perubahan."
Tanpa bermaksud menghilangkan rasa simpati dengan tenang Sohyun tetap tersenyum ramah. "Diawal pergantian ke musim dingin biasanya akan sangat rentan bagi beberapa orang apalagi saat memang daya tahan tubuhnya sedang tidak vit. Nanti saya resepkan vitaminnya juga sekalian."
•••
Disuatu waktu saat guru tengah mengabsen murid-muridnya yang hadir pada waktu itu didalam kelas yang hening, membiarkan hanya suara guru saja yang terdengar jelas didalam sana.
"Kim Sohyun.." kini giliran nama itu dipanggil tapi tak ada sahutan. "Kim Sohyun ada?" panggil guru itu sekali lagi.
Tidak banyak yang dekat dengan murid pintar namun pendiam yang satu itu. Selain karena tak banyak bicara dan bergaul dengan yang lain, Sohyun sering absen karena sakit.
Saat tak ada satu orang pun yang berani mewakilkan untuk mengatakan status izin Sohyun, salah satu murid laki-laki yang diketahui adalah ketua kelas pun bicara.
"Maaf ssaem, Sohyun sakit lagi."
Disaat beberapa murid mulai membicarakan gadis itu, si ketua kelas justru bertanya-tanya sejak kapan ia jadi begitu perduli dengan gadis bernama lengkap Kim Sohyun itu?
"Ah, itulah alasan mengapa kita patut bersyukur masih diberi keadaan badan yang sehat, tidak semua orang diberi keadaan yang sama, jadi gunakan keadaan baik ini untuk belajar dengan giat."
"Baik ssaem.." jawab murid-murid serentak.
Lalu tak lama setelahnya jam pelajaran usai dan semua murid berhamburan untuk istirahat.
Keesokan harinya.
"Kim Sohyun.."
Si pemilik nama yang kedapatan tengah diam dikursinya sambil membuka buku pelajaran langsung menatap si pemanggil yang tak lain adalah ketua dikelasnya.
"Ya?"
Saat itulah kali pertamanya mereka saling menatap satu sama lain.
"Segera ke ruang guru, Ssaem mencarimu."
Sohyun mengangguk pelan sebagai respon jawaban. Kemudian ia menutup buku yang tadi sedang ia baca untuk kemudian dimasukan kedalam tas. Setelah itu Sohyun bangkit dan berlalu dari hadapan si ketua kelas tanpa mengucapkan apa-apa.
"Ckckck, benar-benar gadis yang tidak punya gairah hidup." celetuk seorang murid disamping si ketua kelas.
Sejak kepergian Sohyun ia hanya bergeming seolah dunianya baru saja berhenti berputar. Ia terdengar berucap lirih. "Matanya sungguh indah--eh!" Maniknya membola saat sadar dengan apa yang baru saja dirinya ucapkan.
"Jeon Jungkook!"
Yang namanya baru saja dipanggil langsung tersadar dari lamunan. Setelahnya ia hanya mendengar teman-temannya bergumam tentang sikapnya yang tiba-tiba aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐀𝐋𝐋𝐈𝐍 [𝐌]
Romance🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳 Di acara reuni sekolah untuk kali pertamanya lagi Kim Sohyun berhadapan dengan Jeon Jungkook sosok yang ia kagumi diam-diam semasa sekolah dulu. Ditengah acara Sohyun yang tiba-tiba mendapatkan telfon dari sang Mama pun terpaksa b...