Spam komen yuk!Terimakasih 😍😍
.
.
.Tak terasa sudah 4 hari Anna menginap di apartment milik Zares. Saat Zares pergi ke kampus, Anna sendirian di apart, karena Alexa sengaja pergi membawa Zean.
Alexa muak melihat Anna hingga ia memilih untuk pergi dari pada harus mengomel.
Pukul 4 sore Alexa dan Zean sudah tiba di apartment, ia sehabis bermain dari rumah Yera bersama teman-temannya yang lain.
Anna yang melihat kepulangan Alexa pun menghampiri Alexa.
"Gantian dong, Al. Gue juga mau main sama Zean!" Tegur Anna seraya merebut Zean dari gendongan Alexa.
"Gak tau diri," gumam Alexa seraya berjalan menuju dapur, hal tersebut membuat Anna semakin kesal.
"Kata Zares gue harus sering main sama Zean, biar kalau nanti lo cerai sama Zares, gue yang jadi ibu sambungnya Zean, lo gak boleh bawa Zean pergi."
Alexa tak menanggapi ucapan Anna, ia menyibukkan diri dengan kegiatannya yang tengah mencuci tangan di wastafel.
"Lo denger gak sih, Al? Gue serius!" Omel Anna.
"Terserah, Na. Terserah rencana lo nanti gimana!" Balas Alexa seraya menoleh dan menatap Anna dengan tatapan kesal.
"Suatu hari nanti gue bakal cerai sama Zares, tapi gue minta sama lo buat gak muncul di depan gue sampai hari itu tiba, gue muak!" Ucap Alexa lagi.
"Muak? Yang ada gue yang muak sama lo, mau kapan lo cerai sama Zares? Lo harus cepet-cepet pergi dari sini! Zares juga udah muak sama lo!" Anna menunjuk Alexa dengan jari telunjuknya.
"Seenggaknya jangan ganggu gue sama Zares sampai gue bener-bener pisah sama dia!"
"Ya kapan? Gue butuh kejelasan!"
Alexa terdiam dengan kedua tangan yang mengepal erat di samping tubuhnya.
"Gak bisa jawab kan? Lo tuh cuma ngomong doang, sebenarnya gak mau lepasin Zares, padahal Zares udah muak sama lo!"
Bentakan Anna membuat Zean menangis karena terkejut, sontak Anna mengusap surai Zean sambil membawa Zean ke ruang tengah.
"Kalau lo mau cerai sama Zares, harus secepatnya, Al! Lo gak bisa terus-terusan maksain Zares buat bertahan sama lo," ucap Anna yang terdengar ke dapur.
Bersamaan dengan itu Zares pulang, ia menghampiri Anna dan Zean saat melihat Zean menangis tersedu-sedu.
"Kenapa, sayang? Kenapa nangis?" Tanya Zares seraya mengusap surai Zean.
"Alexa pergi dari pagi, dan baru pulang sekarang. Tadi tuh hujan, sekarang Zean demam dan nangis terus dari tadi," sahut Anna yang sedikit dilebih-lebih kan.
Zares mengerutkan dahinya, "Alexa di mana?"
"Dapur."
Zares pun menghampiri Alexa yang terdiam di dapur, Alexa hanya berdiri di sana sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ternyata bener, kamu sering bawa Zean keluar tanpa sepengetahuan aku," ucap Zares yang terlihat marah.
"Keluar cuma buat main ke rumah temenku, gak sampe hujan-hujanan atau panas-panasan," sahut Alexa.
"Tapi Zean demam, dan itu ulah kamu yang selalu bawa Zean ke luar rumah, kamu tau sendiri cuaca di luar sana lagi gak bagus! Kalau kamu mau main, harusnya kamu tinggalin Zean sama Anna!"
"Aku tau waktu, aku gak bawa Zean keluar rumah setiap hari."
"Ngelak terus, gak guna banget kamu jadi ibu, bisanya nyengsarain anak. Kemaren-kemaren jatoh terus, sekarang diajak keluar! Gak kasian sama Zean?" Zares berteriak di depan Alexa, hal tersebut membuat Alexa geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZARES || Alexa X Zares ✔️
Novela Juvenil🔞 [SELESAI] Seandainya Regas tak merusak bungkus pengaman yang ia pegang, Zares dan Alexa tak akan berakhir menikah muda. ⚠️ - Kekerasan Fisik & Mental - Kata-kata Kasar dan Vulgar. Lee Jeno Nct dream