0.06 Dominant : Malignant

788 79 18
                                    

Dominan berbadan paling atletis di antara dua dominan lainnya mendengus kesal mendapati jajaran senjata dihadapannya. Seakan-akan alat mematikan itu merupakan hidangan satu-satunya malam ini. Hei bung, dia pasti akan lebih tertarik jika kelinci manis di atas ranjang menjadi menu utama dinner untuknya.

Lee Jeno, Elit Defens

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno, Elit Defens.


"Baiklah," Lenguhan malasnya jelas ia tujukan kepada yang tertua di antara mereka - mengenakan setelan paling rapi dan juga berwajah kaku, "Lagipula gang brandalan seperti mereka memang harus disingkirkan agar tidak mengotori jalan kita."

"Berhenti bicara Jeno, jangan kau samakan mereka dengan sekumpulan orang bodoh yang hanya ingin bertarung. Mereka adalah cadangan sumber daya Yakuza, mereka cukup terlatih."

Lee Jeno, menyungingkan seringainya untuk menanggapi kata-kata lawas pria kaku yang dipanggilnya hyung itu, "Jangan terlalu naif, para bedebah itu memang harus kita pisahkan kepala dari badannya sedari dulu. Maka-"

"Kubilang kurangi omong kosong mu, Lee!" Mark Lee mengendurkan simpul dasi hitam yang sedari tadi mencekiknya, mengambil langkah tegas menuju adik keras kepalanya, Lee Jeno.

"Kalian terlau meremehkan gang lokal yang menjadi sekutu musuh terbesar kita itu sehingga bahkan mereka bisa menyamar menjadi porter senjata kita, yang benar saja!"

"Kalian terlau meremehkan gang lokal yang menjadi sekutu musuh terbesar kita itu sehingga bahkan mereka bisa menyamar menjadi porter senjata kita, yang benar saja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Mark, Head of Elit.


"Aku ingin kalian habisi gang-gang lokal yang menerima supply hasil curian barang kita, semuanya harus terselesaikan dengan rapi, tutup rapat aksi kalian malam ini, tanpa celah. Bakar atau semen mereka setelahnya, aku tidak mau ada berita penemuan mayat."

"Well, itu mudah," Park Jisung, anggota elit paling muda itu angkat suara setelah beberapa lalu hanya menatap malas perdebatan dua dominan elit lainnya. Seringai tipis Jisung menyatakan dengan mutlak bahwa, ceceran darah malam ini sepenuhnya menjadi kesenangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C O V E R TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang