Para polisi sudah sampai di desa tapi mereka tak menemukan jejak Eun Jung sama sekali. Merek berusaha bertanya kepada warga setempat tapi hasilnya nihil. Namjoon yang juga ada di desa mencoba berbaur dengan warga sekitar disana.
"Permisi, apa ini adalah satu satunya desa di sini?" Namjoon.
"Benar, desa desa yang lain sudah turun ke gunung karena longsor beberapa tahun yang lalu." Salah satu pedagang sayur di sana.
"Kalau begitu apa ada tempat penginapan di daerah sini?" Namjoon.
"Di sini tidak ada hotel, tapi kalau kalian ingin menginap akan ku beri tahu ketua desa. Kau bisa menginap di rumahku kalau kau mau." Tawarnya.
"Tidak terima kasih pak, tapi apa benar tidak ada orang luar yang berkunjung ke tempat ini?" Namjoon.
"Aku tidak yakin tapi kalau tidak salah ada vila di dalam hutan, tapi aku jarang sekali bisa melihat vila itu karena agak jauh dari desa." Katanya.
"Ah begitu, apa kau bisa menunjukkan pada kami?" Namjoon.
"Hmm... aku tidak tau pasti, lagi pula kami warga desa sudah lama tidak ke hutan." Katanya.
"Permisi, apa anda menjual daun bawang?" Secara kebetulan Jimin juga mendatangi pedagang sayur itu.
"Ah, sebentar ya." Kata pedagang itu.
"Eoh, Jimin-nim kebetulan sekali sedang apa disini?" Namjoon.
"Eh? Detektif Namjoon, aku sedang berlibur dengan istriku. Kami tinggal di vila dekat sini, kenapa detektif ada di sini?" Jimin.
"Oh sial." Namjoon mengusap dahinya.
"Yoon Hae." Jimin dengan cepat menyadari kalau Yoon Hae dalam bahaya.
Jimin sangat panik dan segera mengajak Namjoon serta beberapa polisi menuju vila itu.
.
.
.
"A-apa? Apa kau bercanda?" Yoon Hae sangat shock."Hiks hiks aku tahu kau pasti tidak akan percaya hiks, tapi aku punya buktinya." Eun Jung menunjukkan fotonya dengan Jimin dihotel, saat pertama kali Jimin bertemu dengan Eun Jung.
Setelah melihat foto itu Yoon Hae merasa sangat mual, dadanya sesak.
"Hoek i itu tidak mungkin, selama ini dia selalu di dekatku kau pasti bohong." Yoon Hae menjauh dari Eun Jung.
"Untuk apa aku bohong? Apa kau tahu saat Jimin tidur dengan ku apa yang dia bilang?" Eun Jung.
"Hosh hosh aku tidak mau dengar." Yoon Hae terjatuh dilantai sambil menutup telinganya.
"Kau harus dengar dasar perempuan jalang! Bahwa dia sangat benci denganmu, kau sudah menghancurkan hidupnya dan membuatnya terperangkap denganmu, kau tahu itu?!" Eun Jung mengankat tangan Yoon Hae dan meneriakinya.
"Tidakkk!! Kau bohong, kenapa kau bohong Eun Jung-ah? Aku tahu Jimin bukan orang yang seperti itu." Yoon Hae berusaha mendorong Eun Jung.
"Dasar perempuan sialan, seharusnya kau mati saat kecelakaan itu!" Eun Jung mengambil teh dan melemparkannya pada Yoon Hae.
Prangggg
"Ugh, ...apa maksudmu? Kecelakaan apa?" Yoon Hae. Cangkir itu mengenai kepala Yoon Hae, teh panas beserta darah mengalir dari wajahnya. Ia hampir kehilangan kesadaran."Harusnya kau mati, akulah yang menculikmu, aku juga yang membocorkan kehamilan mu ke media tapi kau malah menikah dengan Jimin! Aku yang memotong rem mobil mu, aku sudah berusaha membuat tanganku bersih untuk menyingkirkanmu tapi semua gagal. GAGAL! Ku rasa aku harus mengotori tanganku sendiri untuk menyingkir kan mu." Eun Jung mengambil pisau bedah yang masih ia simpan, ia mendekat kearah Yoon Hae dan menjambaknya, menyeretnya sampai ke balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
seven complex -Park Jimin (BTS FF 18+) [completed]
FanfictionBangtan FF 21+ Just for fun Romance NTR Rasa sakit, hanya perasaan itu saja yang Min Yoon Hae tau selama ia hidup. Trauma, hanya kenangan buruk yang ia ingat selama ia hidup. Mimpi buruk, menyelimutinya setiap malam. Tak henti henti, bertubi tubi...