The Lost Halal Love #BSII 2

#BSII 39🖇️

Aku sudah lupa, cuma kadang suka dejavu aja kalau ketemu orang yang mirip kamu
-
-
-

Sebelum baca, alangkah baiknya di pencet bintang di pojok bawah ya!!

-
Komen sebanyak-banyaknya, kalau bisa di setiap paragraf 😁
-
Tandai kalau ada typo
Enjoy aja guys, di cerita ini nggak akan ada pembinor dan pelakor! Itu hanya bumbu pemanis🥰
-
Follow ig author: @dzj30563
@ahmadfhry
@a.fhryy20
@indyratnap
@nda1110_

@syahlan_asya
@saraholvizavi
Jangan lupa di follow akun fiksi mereka👆🏼

The Lost Halal Love

(Happy reading)
🤍

Tak terasa waktu terus berjalan. Hari ini tepat satu Minggu Asya berada di Kalimantan. Jangan tanya seberapa rindu dirinya dengan zavi dan Athar. Sudah pasti dia sangat merindukan dua malaikat kecil nya

"Gus, nanti malam kajian terakhir. Tema nya terserah gus saja" Ujar Pak 'lek Joko memberitahu

Asya mengangguk singkat "Iya, Pak 'lek. Oh ya, tiket keberangkatan saya ke Jakarta sudah di urus semua kan?"

"Alhamdulilah sudah, gus. Besok pagi, kita akan segera menuju bandara. Dan siang nya, pesawat gus akan lepas landas. Kemungkinan gus akan sampai di bandara Soekarno-Hatta sore hari"

"Saya sudah nggak sabar mau ketemu anak dan istri saya, Pak 'lek"

Pak 'lek Joko tersenyum menggoda "Ya ampun, gus, kayak nya sudah sangat rindu ya..."

"Begitulah Pak 'lek" Jawab Asya malu-malu

"Nanti kalau gus mau main ke Kalimantan lagi, bawa istri dan anak nya, gus, biar nggak kepikiran. Nanti mampir ke rumah saya juga, nggak usah nginap di apartemen ini lagi" Gurau Pak 'lek Joko

Asya terkekeh kecil "Siap Pak 'lek. Doakan saja semoga panjang umur. Insya Allah kalau ada rezeki, saya bawa anak dan istri saya ke Kalimantan lagi. Ketemu sama Pak 'lek dan tinggal di rumah Pak 'lek beberapa waktu"

"Wah! Mantap itu, gus"

Pak 'lek Joko adalah sahabat karib Azhar. Tidak begitu tua, umur nya hampir sama dengan Azhar. Saat Asya di Kalimantan, semua yang mengurus keperluan Asya adalah Pak 'lek Joko. Beliau sangat baik pada Asya. Mangkanya mereka nampak begitu akrab

"Kita berangkat sekarang, atau nanti saja Pak 'lek?"

"Kalau gus sudah tidak ada keperluan lagi, kita bisa berangkat sekarang"

Asya menggeleng pelan "Sudah nggak ada kok, Pak 'lek. Kita bisa berangkat sekarang. Saya juga sudah nggak sabar pengen cepat-cepat pulang ke Jakarta"

"Saya ngikut gus saja. Ya sudah kalau begitu, ayo"

Asya berjalan beriringan bersama Pak 'lek Joko menuju lantai bawah. Setelah kajian ini selesai, Asya akan segera membereskan semua baju-baju nya dan bersiap untuk perjalanan jauh esok hari. Rasanya waktu terasa sangat lama. Ia ingin cepat-cepat menuju hari esok