The Only One ||one piece fem!reader

chapter 3

Di dingin nya udara malam yang bisa membuat bulu kuduk siapapun akan berdiri, Ini sudah jam 10 malam akan tetapi [name] tidak tertidur, Mengapa?

Jadi gini, Tadi pagi ia sempat ditanya oleh oyaji tentang kekuatan nya dan ras apa yg ia tinggali. Padahal [name] sendiri tidak mengerti dia ras mana, Kekuatan nya dari mana Itu membuat dia frustasi sendiri.

Flashback dimulai!

name POV

BRUK!

''Aa itai.'' Ucap diriku sembari mengelus elus kepala ku yang cukup nyeri.

"Ah, Sialan. Sumpah, Azriel nurunin gue dimana pelis." Ucap ku menengok ke kanan dan kiri secara pergantian.

"Ini pulau apa si? Jelek banget ga ada kehidupan." Ucap ku yang langsung berdiri dan berjalan mencari jalan yang ada di sekitar pandang ku dan mengikuti apa yang pikiranku katakan.

Anjg ngeroasting...

"Kalo kata zoro jalan lurus itu tidak akan tersesat jadi ayo kita terus berjalan ke depan! Aku percaya kepada babang zoloo!" Ucap ku sembari bersenandung ria.

Saat aku ingin berjalan, Aku langsung merasa seperti ada yang menahan kerah belakang baju milik ku. Namun, Aku masih tetap terus berlari walaupun aku tau itu mustahil tapi kita ga akan tau kalo blom menyoba. Tapi untuk hal yang seperti ini mending jangan di coba soalnya bakalan langsung gagal.

Auah gaje 🗿

Aku dapat mendengar orang yg menarik ku itu mulai menghela napas lelah, Lah ini bukan setan? Tapi manusia ya? Eh.. Apa iya? 😦.

"Hey, Ini aku." Ucap nya sembari mendorong ku ke belakang. Dia mengangkat ku selayaknya bocah. Tapi aku sekarang jadi bocah si jadi yowes lah ya.

"Apa kau melupakan ku?"

"...." Aku tetap diam karena sedang membatin sesuatu.

"Siapa si? Kok aku lupa?" ucap ku sembari memiringkan kepala ku agar terlihat imut padahal amit amit 🗿.

"..." Sekarang gantian dia yang diam setelah mendengar ucapan ku.

Dan untuk yang kedua kalinya dia menghela napas panjang, "Aku azriel dewa yg membuat mu mati."

Aku langsung berkata 'Oh' dengan panjang dan dilanjutkan dengan kekehan yang entah kenapa kok kiyowok banget. padahal amit amit (2)

"Oh ternyata itu aril! Dah lama ya kita tidak bertemu. Kamu ngapain kesini?" Ucap ku yg sedang duduk di awan yg dibuat oleh aril.

"Aku hanya ingin memberi tahu mu sesuatu yg penting." Ucap nya dengan wajah serius yang membuat ku cukup tertegun, Ternyata aril ganteng juga ya kalo lgi serius batin ku.

"Iya, Apa?"

"Untuk kedepannya aku meminta mu untuk jangan terlalu mencolok kalau kau tidak mau di incar oleh pemerintah, Jangan pernah memberi tahu kepada siapapun tentang ras dan kekuatan mu."

"Lah gimana caranya aku ngasih tau ke mereka tentang kekuatan ku kalo aku sendiri ga tau apa kekuatan apalagi ras ku." Ucap ku yg entah kenapa jadi kesal, lagi pms kali ya? tapi dia masih bocah umur 7 tahun.

"Kau akan mengetahui nya nanti, Oleh karena itu aku memperingati mu jauh jauh hari agar kau tidak menyesal." Ujarnya sembari bersedekap dada sembari menatap ku dengan datar.

Aku hanya diam hingga akhirnya ada 1 kalimat yang membuat ku ingin menanyakan ke dia,

"Kenapa ga dikasih tau sekarang aja?"