chapter 9

63 14 2
                                    

Semenjak kehadiran [name] di kehidupan ace, Sabo dan luffy. Mereka bertiga selalu bertengkar. Apapun alasannya tentu saja ada hubungannya dengan [name].

Dari siapa yang akan menemani [name] mencuci piring, Bermain atau apapun yang berhubungan dengan [name] mereka selalu bertengkar hingga membuat banyak sekali kekacauan, Berakhir dengan dadan yang selalu memarahi mereka bertiga dan membereskan kekacauan nya.

Walaupun seperti itu, Rasa sayang mereka bertiga terhadap [name] sangatlah besar, Mereka tidak menganggap [name] sebagai saudara. Mereka juga mempunyai perjanjian bahwa salah satu diantara mereka akan mendapatkan hati [name], Maka yang lain harus mengikhlaskan nya. Tidak ada tikung menikung atau apapun itu.

Padahal mereka bertiga belum lama bertemu dengan [name], Tapi mereka sudah memiliki banyak kenangan. Ada yang indah, Keren, Sedih, dan sebagainya.

Waktu berjalan dengan cepat, Kini sudah waktunya hari yang ditunggu-tunggu oleh [name] akan terjadi. Dia sudah menyiapkan mental dan fisik nya untuk menghadapi ini.

Apa tuch? 😯😯
Jelas, Episode dimana sabo dinyatakan meninggal oleh mereka. Sebentar lagi.

[Name] kini sedang memakan sebuah lolipop di pagi pagi buta, Dia sebelum nya udah sikat gigi dan cuci muka. [Name] hanya bisa tidur selama 4 jam, Lalu sisa nya dia akan terbangun dan mungkin akan melakukan sesuatu yang tidak terlalu menganggu mereka yang sedang tertidur.

Sekitaran jam 4 pagi, [Name] berjalan keluar rumah. Padahal disana gelap dan cukup sunyi, Tapi kenapa [name] berani? Jawabannya hanya 1. Yaitu,

"Apa yang kau lakukan di pagi pagi buta seperti ini?" Ucap [name] mendekati nya dan mulai berdiri disampingnya sembari mengemut lolipop nya.

Siapa si dia? Jelas, Dia adalah sabo. Dia saat ini sedang menatap kearah langit langit subuh yang cukup indah, Masih terlihat bintang yang cukup banyak, Mereka bertebaran dengan indah di atas langit.

Sabo melirik kearah [name] yang ikut menatap kearah langit, Ia tidak menjawab pertanyaan [name]. Setelah dirasa cukup sabo melirik kearah [name]. Ia langsung menundukkan kepalanya dan mengusap wajah nya dengan lembut.

"..." [Name] menatap sabo dalam diam, Ada sesuatu hal yang tidak mengenakkan [name] saat ini, Hanya saja ia tidak tahu apa itu.

"...Sabo? Kau baik baik saja? Kau kenapa?" Ucap [name] mulai sedikit khawatir karena merasa bahwa sabo sedikit berbeda dari biasanya. Apa dia mengantuk?

"[Name]... Menurut mu, Saat besar nanti.. Apa kita bisa terus bersama?" Ucap sabo menundukkan kepalanya, Wah... Ini benar benar bukan Sabo yang [name] kenal.

Sebuah pertanyaan yang diberikan oleh sabo secara tiba tiba membuat [name] termenung. Bagaimana tidak? Dia sudah tau apa yang akan terjadi kedepannya dan tidak bisa mengubahnya, Sebenernya bisa. Hanya beberapa saja.

Kini bergantian, [Name] hanya bisa diam memikirkan apa yang diucapkan oleh sabo kepadanya. Kini mereka berada di keheningan yang sedikit panjang.

Hingga akhirnya sabo menegakkan pandangan nya dan tersenyum kearah [name], Ia menepuk kepala [name] sembari tertawa.

"Haha, Sudahlah. Untuk apa dipikirkan? Kita nikmati saja dulu." Ucap sabo dengan nada candaan dan tawaan.

[Name] hanya diam karena dia memang tidak bisa menjawab. Bingung juga si sama suasana nya, Tapi yaudahlah.

[Name] menatap sabo dengan sedih, Lalu ia hanya terkekeh canggung. "Sudah sudah, Tidak usah sedih. Ayo masuk, Di sini masih gelap. Kau tidak suka itu kan? Ayo, Kemarin lah."

Sabo menarik pergelangan tangan [name] dengan lembut, Membawa nya masuk kembali ke dalam rumah lalu menutup pintu. Disaat [name] sudah masuk dan bersamaan dengan sabo, Disana [name] melihat kearah ace, pandangan tertuju ke ace yang tertidur dengan tenang. Dalam batin [name], Ia meminta maaf karena tidak bisa menolong ace.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Only One ||one piece fem!reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang