DON'T DIE!—copyright, 18 Agustus 2022—
.
.
.CALE yang sudah tahu bahwa ia akan hidup lagi setelah mati diam-diam menghela napas. Menatap ke dalam kegelapan dengan ekspresi sulit dijelaskan saat ingatan mengenai kehidupannya sebelum mati memenuhi pikiran.
Ia mengernyit, merasa terganggu kala mengingat bagaimana dirinya yang begitu rapuh dan lemah menangis sesenggukan di depan Joonghyuk.
Bukannya ia menyesal.
Tidak.
Tentu saja ia tidak menyesalinya.
Hanya saja, sebersit keraguan dan ketakutan dalam hatinya yang sudah patah karena pengkhianatan membuatnya merasa takut untuk bertatap muka lagi dengan Joonghyuk.
Meski ia tak tahu apakah ia akan membawa ingatan ini atau tidak saat bangun nanti namun, tetap saja ia merasa gelisah dan gundah. Perasaan merana yang menggerogotinya hingga mencekal kuat jiwa dalam putus asa telah meradang bagaikan luka yang tak akan sembuh. Membusuk kaku dalam lara yang menyesakkan jiwa.
Cale tahu.
Benar-benar tahu.
Rasa yang sudah biasa ia rasakan ini bukanlah hal baru tapi... rasanya ada yang berbeda.
Tak seperti bagaimana ia tertatih dalam keputusasaan dan kesepian yang terkadang membuatnya menyerah. Perasaanya kali ini benar-benar terasa jauh lebih kuat, lebih pekat dan... membuatnya langsung terpikat dalam nestapa kala sakit yang mendera menyakitinya yang telah kehabisan tenaga.
Benar.
Walaupun dikatakan bahwa ia mencintai Joonghyuk sebagaimana Joonghyuk mencintainya, tetap saja ia tak bisa mencegah dirinya untuk menahan diri dari luka.
Ya, biar bagaimana pun juga ia tidak pernah mau terluka karena kebenciannya pada rasa sakit.
Itulah kenapa, kini ia sedang mengalami dilema.
Tak tahu harus berbuat apa untuk meredam kesakitannya yang meronta-ronta. Berteriak histeris agar ia berhenti.
Berhenti mencintai Joonghyuk dan mencari pengganti seperti yang dilakukan Joonghyuk hingga membuatnya jatuh kemudian terbunuh karena tak bisa menerima kenyataan kalau Joonghyuk telah melupakan janjinya atau tetap mencintainya lalu memaafkan Joonghyuk dari khilafnya.
Pada opsi pertama Cale tergoda, jujur saja. Tapi... keraguan dalam hatinya menepis godaan itu saat mengingat tentang fakta betapa terikatnya ia pada Joonghyuk yang selama 8 tahun ini selalu bersamanya.
Joonghyuk yang tak pernah meninggalkannya atau mengabaikannya.
Joonghyuk yang selalu memperlakukannya dengan begitu istimewa seolah-olah ia adalah satu-satunya yang dilihat oleh laki-laki itu.
Menjadikannya Ratu—walaupun ia adalah laki-laki—di kerajaan yang hanya dimiliki oleh mereka berdua dan dengan sabar menunggu sampai usianya mencapai legal untuk dimiliki sepenuhnya.
Joonghyuk yang lembut dan hangat telah membuatnya bertekuk lutut dalam buaian kasmaran yang di beberapa kehidupannya selama lebih dari seribu tahun tak pernah ia dapatkan.
Ketulusan laki-laki itu dalam mencintainya tak bisa ia abaikan begitu saja hanya karena satu kesalahan.
Meski ia tak tahu apa alasan yang melatarbelakangi Joonghyuk berbuat demikian, ia masih tetap ingin percaya kalau Joonghyuk memang mencintainya. Namun... entah kenapa, semua itu terasa sulit untuk dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T DIE!
FanfictionDua jiwa putus asa dari dunia berbeda bertemu dan merajut cinta di tengah Skenario yang menghancurkan dunia. Di mana Cale Henituse yang selalu lelah dan mengeluh ingin 'istirahat' serta Yoo Joonghyuk yang selalu berusaha untuk membuat Cale tetap 'hi...