1

199 89 5
                                    

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎃🎃🎃

Kim Taehyung, murid kelas 11 yang punya sederet problematika remaja. Pandangannya kini tertuju pada murid laki-laki yang tengah berdiri di undakan bangku penonton, depan lapangan sepakbola sekolah yang sedikit basah.

Tiga siswa mengelilingi pemuda itu, mereka memaki dan melempari seragam sekolah si murid pakai sampah dan botol air.

Taehyung mendesis jengah saat sosok pemuda payah di depannya, jatuh akibat dorongan kuat salah satu siswa, berguling, kaki kanan terseret pinggiran bangku penonton berbahan semen.

"YAK!!!"

Teriakkan Taehyung sontak membuat para siswa panik, melihat sosok Taehyung yang berjalan ke mereka, sementara darah di kaki si murid payah mulai mengotori rumput lapangan. Ketiga siswa itu segera pergi, tanpa peduli pada korban yang susah payah berdiri.

"YAK!!!" Taehyung kembali berteriak. Kali ini tertuju pada murid korban bully yang menyambar tas sekolah, lalu berlalu begitu saja tanpa memperdulikan luka menganga di betisnya.

Taehyung mempercepat langkah sampai berdiri di depan siswa aneh itu, bagaimana pemuda itu berjalan tanpa ekspresi sementara darah terus merembes dari luka di kakinya.

"Kenapa kau selalu menyusahkanku?!" ucap Taehyung, berkacak pinggang dalam ungkapan kesal yang meluap-luap.

"Pergilah, tidak usah mengurusku."

"Tapi Ibu memintaku mengurusmu!" Taehyung mendorong bahu pemuda di depannya, yang tampak tidak peduli dengan kemarahannya.

"Kenapa kau tidak mati saja? Atau perlu aku yang membunuhmu, Kim Seok Jin?!"

"Coba saja kalau kau bisa."

Seokjin bilang apa barusan? "Coba saja."

Apa kau paham maksud perkataan Seokjin? Atau kau cuma bisa kesal seperti Taehyung?

Sepertinya Seokjin tidak tahu kalau kemarahan Taehyung itu mengerikan, dan sekarang Kim Taehyung benar-benar marah dan muak.

"Dengan senang hati, Kim Seok Jin."

Taehyung berbalik, lalu berputar lagi dengan belati dalam genggaman. Dia mengujamkan belati tepat di lambung Seokjin, satu kali, lalu dicabut cepat. Dua kali, lalu ditarik lamat-lamat. Tiga kali, lalu diputar pelan-pelan sampai Seokjin kesulitan bernapas.

"Matilah!" gumam Taehyung, mendesis pada sosok Seokjin yang ambruk di rumput lapangan bersama darah kental dan berbau besi, mengotori sedikit sepatu yang Taehyung pakai.

"Ah, kenapa tidak kulakukan dari dulu saja." Taehyung menjatuhkan belati di dekat kakinya, mengusap darah Seokjin yang tertinggal di jari-jarinya pada seragam Seokjin.

"Ibu selalu memintaku bersikap seperti dirimu. Cih! Apa enaknya jadi dirimu, apa enaknya tidak punya harga dirimu sepertimu. Kau bahkan tidak layak hidup, menyusahkanku saja!"

Taehyung baru hendak berdiri, tetapi Seokjin tiba-tiba bergerak bangun dan menghujam belati kembali kepadanya. Dia terjungkal, belati Seokjin berhasil melukai pipinya. Taehyung menahan Seokjin yang berada di atasnya, tetesan cairan merah kini berpindah kepadanya.

Kemudian, bisikan paling mengerikan yang membuat Taehyung mati rasa menggema di telinga.

"You wish! Kau tidak akan bisa membunuhku, Kim Tae Hyung," bisik Seokjin.

Taehyung terbelalak, sekumpulan cairan amis menyembur di atas wajahnya lalu tubuh Seokjin jatuh menimpa dirinya.

[ ... ]

SPOOKTOBER - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang