2

172 92 15
                                    


Musim semi membentang di hadapan, wangi dan warna-warni. Taehyung sibuk di dapur rumah dengan cetakan kue dan adonan cokelat cair. Sesekali dia bersenandung lirik lagu dari penyanyi favoritnya selagi menuang cokelat dalam cetakan, lalu dibiarkan mengeras di dalam kulkas.

Sambil menunggu cokelatnya mengeras, Taehyung menerka-nerka ekspresi seperti apa yang akan dia dapat nanti. Ini hari ulang tahun Seokjin, saat yang tepat untuk Taehyung memberikan cokelat sebagai hadiah untuknya

Tujuh menit berlalu, cokelat-cokelat itu sudah keras sempurna. Taehyung menatanya di dalam kotak merah muda yang dia beli di toko Serba Ada di ujung gang, dengan sekat-sekat dari kertas kaku sebanyak dua belas dan pita pink yang disemat rapi di ujung kanan tutupnya.

Seokjin suka pink, tapi Taehyung benci sekali warna pink. Warna kesukaan perempuan, tentu itu bukan dirinya. Taehyung suka warna merah, kehitaman, pekat, kental, dan berbau seperti besi. Dia cekikikan sambil memandangi luka-luka ditangannya, kaki, juga rasa nyeri di perut.

"Taehyung, kenapa kau masih di sini?" seorang wanita paruh baya berdiri di depan pintu dapur, rambutnya yang sebagian berwarna kelabu tampak mencuat sana sini. "Dia sudah menunggu."

"Sebentar lagi selesai kok," sahut Taehyung. "Menurut Ibu, apa dia akan suka dengan cokelat buatanku?"

"Ibu tidak tahu," jawab sang ibu.

Taehyung cemberut, sementara ibunya hanya menatapnya lurus dan datar, sebelum berlalu.

Setelah memastikan penampilan di depan pintu kulkas yang memantulkan bayangannya samar-samar, Taehyung bergegas keluar rumah menuju ladang jagung di pekarangan belakang. Di tengah ladang ada gudang kecil yang biasa digunakan ayahnya menyimpan alat-alat berkebun juga pupuk.

Setelah masuk ke dalam gudang, Taehyung berjalan sampai ke ujung lalu menarik besi bulat tepat di dekat kakinya. Ruang bawah tanah terlihat, dia menuruni tangga kayu lamat-lamat. Taehyung menekan saklar, cahaya lampu redup yang menjuntai dari langit-langit menerangi ruangan itu.

Taehyung mendekati kotak besar yang ditutup kain putih usang, berpendar di bawah lampu. Dia maju selangkah, mendengarkan deru napas teratur dari dalam kotak.

Sepertinya Seokjin sedang tidur, pikir Taehyung, lalu menarik kain penutupnya.

Begitu kain itu tersingkap dan kotak berjeruji besi terlihat jelas, Taehyung bersitatap dengan sosok di dalam jeruji. Keduanya saling pandang, Taehyung mengabaikan hawa dingin yang menyusup ke sekujur tubuh ketika sosok itu mendekat.

Ya, Taehyung berhasil meringkus Seokjin, pemuda yang kerap menyusahkan lalu mengurungnya di gudang bawah tanah. Betapa senang Taehyung, saat menyeret tubuh berdarah-darah Seokjin sore itu setelah berhasil melumpuhkannya.

"Happy Birthday, Kim Seok Jin!" Taehyung berkata, puas dan jumawa.

[ ... ]

👑 🐯 👑

👑 🐯 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPOOKTOBER - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang