³⁵

1K 102 2
                                    

Sepulang makan malam mereka bertiga mengunjungi tempat semasa dulu mereka saat kuliah.

Saat ini mereka berada di cafe dekat kampus mereka, dan duduk di tempat mereka sering duduk dulu.

"Cafe ini ngga banyak yang berubah, ya." Ucap Amelia.

Arka dan Gavin melihat sekeliling cafe nya, "iyaa anjay, vibes nya juga masih sama," ucap Gavin.

"Ar, Vin, besok gue bakal ke Singapur lagi," ucap Amelia.

"Mau ngapain?" Tanya Gavin.

"Loh kenapa mel?" Arka pun ikut bertanya.

"Gue bakal netap disana, kerja ditempat gue dulu sebelum pulang ke sini. Hati gue udah tenang, udah ngga ada rasa bersalah ke kalian."

"Gue harap kalian disini bahagia terus, perusahaan makin maju." Lanjut Amelia.

"Mel serius?" Tanya Gavin.

"Serius vin, gue udah pesen tiket dari kemarin. Vin, harus tetep jadi orang yang humoris ya? Lu juga harus nikah, cari cewenya yang bener jangan kaya mantan mantan lu dulu."

"Buat Arka, jagain terus istrinya jangan bikin dia nangis apalagi bikin dia kecewa. Maaf udah bikin masalah di rumah tangga lu. Maaf atas semua hal buruk yang gue lakuin ke lu Ar." Tutur Amelia.

Arka tersenyum, "Lu juga mel, bahagia terus disana jangan lupa sering sering main kesini."

Sedari tadi Gavin hanya diam, dengan semua ucapan Amelia.

"Vin?" Panggil Amelia.

"Hah iya. Pesen gue buat lu bahagia terus, jangan lupa nikah juga. Cari cowo yang bener bener bisa jagain lu."

"Siap deh kalo gitu, oh ya kalian besok anterin gue mau ngga ke bandara? Sekalian perpisahan Ar-"

"Mau mau!" Pekik Gavin dan memotong pembicaraan Amelia.

"Dia belum selesai ngomong anjir, vin." Ucap Arka.

"Maaf maaf lanjut Mel,"

"Arka kalau bisa ajak Amaris ama anak lu juga, ya? Gue pengen ketemu dan minta maaf."

Arka menjawab dengan anggukan.

○○○○○

Keesokan harinya Arka, Amaris, Gavin dan juga Arthfael pergi ke bandara untuk mengantar Amelia.

Di perjalanan hanya ada celotehan Arthfael, kini Arthfael sudah semakin bawel karna umurnya akan menginjak satu tahun.

"Fael mau punya adek ngga?" Tanya Gavin.

"Uuu mauuu,"

"Nahloh ris, ar, mau punya adek dia,"

Arka melihat Amaris dengan wajah yang cukup sumringah. "Yuk sayang, tar malem gas," kata Arka sambil menaik turunkan alisnya.

Amaria mencubit pinggang Arka.
"Aaaaa sayang sakit aduhh," Arka.

"Anak kamu satu tahun aja belum, udah dibikinin adek," omel Amaris.

"Si gavin sayang yang mulai," Arka menyalahkan Gavin.

"Kok gue si anjir," ucap Gavin.

"Lu ya nyet yang mulai, segala nanya nanya Fael mau punya adek atau ngga, jadi gue yang kena,"

"Lu nya aja anjing maen gas gas aja,"

I LOVE MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang