²³

2.2K 134 2
                                    

Jam makan siang Amaris mengantarkan makanan yang dimasak olehnya  untuk Arka ke Finandra Hotel's.

Ini pertama kali Amaris ke hotel setelah menikah dan hamil, bukan tidak mau datang tapi  selalu tidak diizinkan oleh Arka.

Maka dari itu hari ini Amaris datang tidak memberi tahu Arka. Saat sampai didepan ruangan Arka ada sekertaris Arka yang mengenakan baju kurang bahan.

"Pak Arka ada?" Tanya Amaris.

"Siapa ya? Sudah buat janji?" Sekertaris itu.

"Emang harus?"

"Harus lah," ucap sekertaris itu.

"Saya istrinya, boleh saya masuk?" Ucap Amaris.

"Ahahah mba nya ngaku ngaku, pak Arka kan belum nikah,"

"Oh ya? Kamu baru ya?"

"Bentar," lanjut Amaris, mengeluarkan handphone nya dan menelpon Arka.

"Keluar dari ruangan sekarang." Ucap Amaris.

Arka keluar dari ruangannya, "loh sayang ngapain?" Tanya Arka.

"Masa sekertaris kamu ngga tau kalau kamu udah nikah,"

"Wih ada apa nih?" Tanya Gavin yang baru saja datang.

"Amelia ini istri saya, jadi kalau dia datang kesini tidak perlu membuat janji terlebih dahulu." Ucap Arka.

"Buktinya mana ya pak?" Ucap Amelia.

"Dih anjrit, lu ngga percaya kalau Arka belum kawin?"

"Ngga kan belum ada buktinya pak Gavin," Amelia.

Cup

Arka mencium bibir Amaris, dan dibalas oleh Amaris.

"Heh anjrit, tempat umum ini." Tegur Gavin.

"So, mba nya sudah percaya?" Tanya Amaris.

"O-oke saya percaya, maaf Bu." Amelia.

Amaris masuk keruangan Arka dan disusul oleh Gavin dan Arka.

Amaris melempar tasnya ke arah Arka, dan ya, tas itu mendarat di wajah mulus arkar.
"PECAT SEKARANG SEKERTARIS KAMU ITU," 

"Ngga bisa sayang, dia baru satu minggu kerja disini," tolak Arka.

"Pecat atau kamu tidur diluar," ancam Amaris.

"Hayulu hayulu," kompor Gavin.

"O-oke aku pecat sekarang," final Arka.

"Panggilin Amelia Vin," Suruh Arka.

"Okeh, tapi gaji gue naik." Ucap Gavin.

"Matre lu! Suruh manggilin kesitu doang,"

"Iyaa vin, nanti gue naikin 5 ribu, sekarang panggilin si Amel." Ucap Amaris.

"Nah buru," Arka.

"Iya deh iya, apa sih yang ngga buat bumil," gavin.

2 menit kemudian

Gavin datang bersama Amelia, sekertaris Arka.

"Kamu saya pecat." Ucap Arka.

"Maaf pak sebelumnya, saya ada salah apa ya?" tanya Amelia.

"Bego ya Vin, masa ga ngerti sih" bisik Amaris pada Arka.

"Iyaa, dikasih isyarat tidak mau mengerti." Balas Gavin.

"Karena sikap kamu 30 menit yang lalu, so sekarang rapihkan barang-barang kamu, dan keluar dari lingkungan ini. Dan jangan menginjakkan kaki lagi kesini, understand?" Arka.

"Maaf pak jangan pecat saya, Bu maaf jangan pecat saya, saya tau saya salah."

"Dih, lo tetep gue pecat mau Lo nangis darah pun tetep gue pecat."

Amelia pergi meninggalkan ruangan Arka, "bye bye bitch," ucap Amaris.

Arka duduk disebelah Amaris dan membuka kotak bekal yang Amaris bawa, namun tangannya ditahan oleh Amaris.

"Tadinya makanan ini buat kamu, tapi karna kamu pilih sekertaris yang kaya gitu, jadi makanan ini buat ... Gavin, nih Vin." ucap Amaris, dan memberikan kotak bekal pad Gavin.

Gavin menerimanya, "makasih ris," ucap Gavin.

"Sayang terus aku makan apa?" Tanya Arka.
dengan muka melas.

"Makan bekas gue nanti Ka," ledek Gavin.

"Diem lu!, Keluar sana dari ruangan gue." Omel Arka.

"Kamu tinggal order buyfood," ucap Amaris.

Arka menarik kotak bekal yang dipegang Gavin, "siniin," ucap Arka.

"Dih enak aja lu, balikin ege,"

"Punya gue!" Arka.

"Bini lu ngasih ke gue!" Gavin.

"DIEM!"  Bentak Amaris.

"Kalian barengan aja si makannya, segala berebut."

Akhirnya mereka nurut dan makan sepiring berdua.

꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

Setelah selesai makan, Arka mengumpulkan beberapa orang pekerja di Finandra Hotel's, hendak membahas projek terbaru.

Disana ada Desya yang masih menjadi cleaning servis, sebenarnya Amaris sudah menyuruh Arka menaikkan pangkat Desya. Namun, Desya sendiri tidak mau.

"Maksud dan tujuan saya mengumpulkan kalian disini adalah, untuk membahas projek terbaru yang sudah saya buat untuk kemajuan hotel ini," ucap Arka.

"Saya bertujuan untuk menambah fasilitas yang ada di hotel ini, ada dari kalian kira-kira fasilitas apa?"  Sambung Arka.

"Kata gue sih buat playground sama tempat olahraga," saran Gavin.

"Kalau menurut saya sih spa pak Arka, banyak pengunjung yang datang dari luar daerah maupun luar negeri, yang perjalanannya cukup jauh. Nah dengan adanya spa, bisa merilekskan tubuh mereka." Ucap salah satu pekerja.

"Nah aku setuju A'! " Seru Amaris.

"Ada lagi?" Tanya Arka.

"Kalau masukan dari saya sih pak, sauna. Setelah mereka merilekskan tubuh di spa, biar makin rileks bisa di sauna." Ucap Desya.

"Okey tiga masukan dari kalian akan saya pikirkan lagi, terimakasih." Ucap Arka.

"Aku pulang ya?" bisik Amaris pada Arka.

"Nanti sama aku," jawab Arka.

"Cape nih pengen rebahan," ucap Amaris.

Arka menarik pinggang Amaris dan ia hendak mencium Amaris, namun ditahan oleh Amaris, karna masih ada para pekerja.

"Ada orang," bisik Amaris.

Arka mengambil map yang ada dimeja dan mencium Amaris sambil ditutupi oleh map itu. "Masih capek?" Tanya Arka.

Pipi Amaris merah karna malu dilihat oleh orang beberapa orang, "maluuu," bisik Amaris.

"Cieee bumil cieee," ledek beberapa pekerja.

"Lu kalau mau ciuman liat tempat Arka!" Omel Gavin.

"Iri? Bilang babu!" Ledek Arka.

"Okey semuanya, silahkan kembali bekerja." Perintah Arka.

꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡









Part terganiat😭
Seru gaaa?
Ngga deh kayanya wkwkw😭😭

Haii guyss, kalian kalau mau liat scene Arka&Amaris ciuman bisa liat di tiktok yaaa, @ilovemybossinwattpad.

Jangan lupa vote✨🌟🌠⭐

I LOVE MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang