mimpi kedua.

4 1 0
                                    

Sang jingga telah menampakkan warnanya dalam bentangan luas sang langit, tanpa takut ia sentuh langit yang akan ia  tinggalkan cepat atau lambat, Sama hal nya dengan pria yang bernama rain tersebut ia telah kembali pada sang tempat yang hangat yaitu rumah nya, tidak terlalu besar, tapi sungguh membuat nyaman .
Seperti biasa rain memasuki rumah dengan perasaan lelah, setalah ia bersalaman kepada sang umi, akhirnya dia melanjutkan perjalanan menuju sang kasur kesayangan, entah ini perasaan rain atau bukan, tapi rasa nya hari ini  benar - benar melelahkan , membuat rain ingin cepat-cepat pergi ke kasur dan siap menuju alam mimpi.

"Kenapa hari ini cape banget sih, perasaan dari kemaren sama aja !." Akhirnya ocehan nya pun mulai terdengar.

"Masa bodo tidur dulu aja deh, baru sholat isya." Rain pun langsung siap-siap ambil posisi untuk tidur.

Tapi entah kenapa , setelah beberapa menit pun mata rain tak kunjung lelah untuk menutup , sudah segala cara yang laki-laki itu lakukan untuk mencari posisi ternyaman , tapi tetap saja ia tidak kunjung tertidur , sampai akhirnya ia hanya menatap langit-langit kamarnya yang bersih itu.

"Apa saya sholat dulu kali ya ?." Rain bergumam , dan pada akhirnya rain bangkit dari tidurnya dan segera ia menuju kamar mandi untuk berwudhu .
" Assalamualaikum warahmatullahi..."
Ia telah menyelesaikan sholatnya dan ia segara merapihkan bekas sholat dengan cepat karena sudah di rasa ia mengantuk.
Akhirnya rain tertidur dengan sangat nyenyak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Maaf... Maafkan saya, saya telat..." Semua kata penyesalan keluar mengutarakan apa yang sedang di rasakan ketika melihat kejadian yang baru di alami pria tersebut. Semua orang berkerumun melihat siapa yg menjadi korban dari bis yang mereka naikin benar-benar ramai Sampai kepala pria tersebut pening.

" Biar saya yang bawa wanita tersebut saya mengenal nya!" Pria tersebut langsung mendekat ke tubuh korban yang tergeletak penuh darah tepat di kepala dan sekujur tubuhnya. Belum beberapa menit setelah ia bertemu wanita itu bahkan berkenalan pun tidak sempat ia lakukan, tiba-tiba mereka bertemu lagi dengan kondisi yang di luar prediksi, pertemuan yang sangat tragis untuk di alami.

" Ya ampun maafkan saya harus nya saya membawa mu naik ke bis ini.... " Pria tersebut menggendong wanita tersebut dengan hati² ke dalam bis di bantu dengan beberapa orang laki-laki.

"Saya harus bagaimana..." Wanita itu sedikit sadar dan berbicara sangat kecil hingga hampir tidak terdengar oleh pria tersebut, pria tersebut kaget ketika ia mencoba menelaah muka wanita tersebut tapi yang dia lihat hanyalah buram.

.
.
.
.
.
04:00....
   Tepat pukul empat shubuh rain pun terbangun dari tidur dengan keadaan panas dingin, tidak aneh lagi kalau dia bermimpi tentang hal yang sama, tapi tetap saja rain sangat penasaran dengan sosok wanita yang selalu hadir dalam mimpinya tersebut.
    Rain melaksanakan sholat shubuh kemudia melaksanakan kewajiban lainya dengan khusuk, suara lantuann ayat Al-quran yang memanjakan telinga terdengar sangat jelas ke seluruh penjuru rumah, Umi Dan abi rain sangat senang sekali mendengar lantunan ayat suci yang ucapkan oleh rain.
     Jam sudah menunjukan pukul 05:30, itu berarti saat nya ia siap-siap untuk berangkat ke sekolah, rain keluar kamar Dan segera Mandi.

"Rain ayok cepat ini UDAH jam 7 kamu mau telat ke sekolah" Umi yang selalu marah-marah Kalo rain lelet dalam hal siap-siap.

" Iya Umi sabar rain lagi nyari kaus kaki mi.." rain akhirnya duduk di meja makan Dan melahap roti yg sudah di siapkan, ya rain tidak terlalu suka Makan berat saat pagi itu bisa membuat perutnya terasa mulas.
 
  Rain telah menyelesakan sarapannya Dan siap untuk berangkat, rain diam di depan teras rumah sembari menunggu sang abi yang sedang makan, ya rain Hari ini di antar kesekolah dengan abi nya, karena kantor sang abi satu arh dengan rain.

" Ayok nak, abi udah siap nih" ajak sang abi yang sudah Ada di depan pintu dengan menggendong tas Dan membawa kunci mobilnya itu.

" Abi lama banget rain, bosan nunggu nya nih" Canda rain kepada sang abi, soalnya rain sangat kesal karena abi bisa-bisa nya berpelukan dahulu dengan sang Umi, padahal Kan rain sudah telat.

" Iya iyaa maafkan abi, yasudah Kita berangkat ya mi, assalamualaikum" pamit mereka berdua kepada sang Umi yang asik melambaikan tanganya.

  

  Di perjalanan yang sangat sunyi da hanya terdengar lantunan ayat suci Al-quran lewat radio Mobil, tidak Ada pembicaraan, kedua insan tersebut asik dengan kegiatan nya masing-masing, abi yang fokus menyetir, Dan rain yang sibuk dengan hp nya, tiba-tiba rain teringat sesuatu, ya dia teringat tentang mimpi yang selama ini dia alami, dia harus mencari Tau siapa wanita yang Ada di dalam mimpi itu, terbesit sedikit tentang gadis jutek, teman sekelasnya, dia ingat namanya rintikan, rain sangat penasaran siap rintikan itu, Dua Hari ini rintikan selalu hadir di pikiranya tanpa sebab.
   beberapa menit berlalu, tanpa sadar rain sudah sampai di depan gerbang sekolah, karena keasikan melamun sambik memainkan hp nya, sebenarnya di memainkan hp, akan tetapi pikirannya sibuk melatang kemana-mana.

"Rain sudah sampai, kamu gak mau turuh nih?" Suara sang abi menyadarkan lamunan sang anak.

" Eh sudah sampai ya, yaudah rain masuk dulu ya abi, assalamualaikum" pamit rain kepada sang abi.

  Rain sedang santai berjalan sembari menyapa pa'hen, satpam sekolah nya tersebut.

" Assalamualaikum pa'hen" sapa rain.

"Waalaikumsallam nak rain, semgata ya belajar nya " pa'hen memberi semangat kepada rain.

"Asik di kasih semangat nih Sama pa'hen, gue jadi iri deh." Itu suara dendi teman sebangku rain, yang tiba-tiba merangkul rain sampai anak itu kaget dengan rangkulan yang tiba-tiba itu.

"Pa'hen kok dendi gak di kasih semangat juga sih?" Dendi yang menampilakan muka kesal nya ke pa'hen.

" Males ah, dendi mah kabur terus pa'hen gak suka, Kan Kita udah janjian mau musuhan satu minggu, gimana sih?" Jawab pa'hen dengan nada lawak nya.

Dendi yang kesal, akhirnya menarik paksa rain, mereka juga sedikit berlari supaya tidak telat masuk jam pelajaran.

Di saat mau masuk kelas tiba-tiba jalan masuk ke kelas terhalang oleh seseorang dengan Mata sembab, yang bisa di tebak Mata itu habis menangis.

"Rintik tunggu gue, gue juga mau ikut heh!" Ola yang teriak dari dalem kelas, dia terlihat sudah tidak than ingin ke toilet.

"Halo dek Rintik, dek Rintik kenapa nih matanya abis nangis ya, siapa sih yang berani bikin dek rintik nangis sini bilang Sama Aa" ini dendi yang bicara, sudah menjadi kebiasaan dendi sejak kemaren pertemuan pertama Kali mereka, ya walau baru bertemu dendi ini tipe orang yang mudah bergaul, jadi dendi pun gk segan-segan buat nyapa orang yang baru dia kenal.

"Berisik lo pirang, awas gue mau ke toilet!" Ola kesal kepada dendi yang banyak bicara ini, btw dendi ini rambut nya sedikit pirang karena turunan bapaknya, ya dia mix indo-jerman.

Rintikan sudah lelah dengan dendi Dan ola yang sedari tadi adu mulut, dia memalingkan pandanganya Dan tidak sengaja betatapan dengan rain, karena takut di Kira apa-apa akhirnya rintikan menarik ola Dan jalan dengan muka sinis kepada Dua orang pria di depan nya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Dia kenapa?" Rain yang bingung melihat keadaan rintikan yang tidak seperti biasanya.




Kenapa hujan ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang