H-POV
Ternyata masalah yang ditemukan Snotlout musim panas lalu adalah musim dingin yang datang terlalu cepat.Ya, terdengar gila, kan?
Tapi aku juga menyaksikannya sendiri.Beberapa pulau sebelum Berk sudah tertutupi es, dan es itu kian mendekat.Sejak itu kami langsung mempersiapkan persediaan makanan sebanyak mungkin.
Kami juga berkonsultasi dengan Gothi, ahli kami.Dia orang paling pandai dalam menafsirkan hal-hal seperti ini.Namun, bahkan dia sendiri terkejut, dan tak dapat melihat arah datangnya.
Berk sudah pernah mendapat musibah seperti ini sebelumnya, jadi kami sudah lebih sigap.Awalnya, kami juga tidak begitu menganggap serius hal ini.
Awalnya.
"Ini keterlaluan, Hiccup!" teriak seorang wanita viking, di tengah keributan dalam balai kota.
"Odin mengutuk kita!", yang lain menyatakan.
"Sebentar lagi, waktunya musim dingin! Kita akan mati jadi es bila terus begini!" , seorang lagi menarik suara.
"Harap tenang dulu..", kataku.Aku dan gang berdiri di meja dewan.Massa viking yang marah dan hampir hilang waras mengelilingi kami.Itu adalah salah satu situasi terburuk kami.
Musin dingin yang terlalu cepat itu, juga terlalu berlebihan.Terlalu banyak angin, terlalu banyak badai, terlalu banyak salju, terlalu dingin.
Setelah 2 minggu penuh es, semua viking, ternak, dan naga di Berk terpaksa mengungsi di balai kota.
Lama-lama, air susah dicari, membeku.Kita perlu membawa beribu ton bongkahan es, melalui cuaca monster di luar, lalu mencairkannya dengan napas naga di balai kota.
Belum lagi kita harus membiasakan diri dengan bau-bau tidak enak dalam ruangan.Keadaan makin parah ketika bau badan para viking sudah melebihi bau para ternak.-Bahkan para ternak menjauh dari orang dan lebih memilih bersama naga.-Masalah ini salah satu yang paling dikeluhkan.
Ya, kecuali, mungkin oleh Gobber, yang bangga dengan baunya.
Sekarang sebagian viking sudah hampir gila, terlalu lama dikurung dalam ruangan.Viking berjiwa bebas, ini bukan situasi yang baik.Aku sendiri sudah takut mereka saling...
Pikiranku langsung kembali.Kulihat Astrid memimpin paduan suara naga yang mengerikan.Para naga mengaum, dan para viking menjadi diam.
"Sama-sama.", ucap Astrid.
"Sekarang sudah bisakah kita lanjut?", tanya Ruffnut.
"Baiklah, trims guys.", ucapku pada mereka."Ehem..Oke, aku tahu kita semua menderita di sini.Tapi apa guna kalian meneriakiku? Aku tak punya kendali apa-apa atas alam!"
"Kau kepala suku! Kau harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan kaummu!" suara provokator terdengar lagi.Massa pun kembali ribut menyetujui.
Oh aku benci suara itu.
Aku mengangkat tanganku, berusaha mendiamkan mereka."Aku memang mempunyai rencana.", umumku."Kita sudah tahu sekarang bahwa salju di luar sana tidak alami.Beberapa anak yang mencoba menelan keping saljunya, jatuh sakit dengan drastis.", aku berusaha meninggalkan sedikit pengingat.
"Maka aku memutuskan untuk pergi bersama, uh, -haruskah kusebut- the cool riders- pengendara keren (atau dingin)...", aku menyesal menyebut itu, tapi si kembar memaksa.
"Yaa, the cool riderssss." kata Tuffnut.
"Yaa! Itu nama kami!"Semuanya hening, canggung.
"Ruffnut, yang membuatnya.", kata Tuffnut lagi.
"Hei!", protes Ruffnut mendorong Tuffnut."Guys," ucapku.
Mereka menggumamkan permohonan maaf dan diam.
"Ya, aku, Astrid, Snotlout, Fishleg, dan si kembar akan pergi mencari tahu dari mana asal cuaca terkutuk ini, pada waktu selanjutnya kita harus mengambil air.Dan bila kami menemukan asalnya, mungkin naga atau apalah, kami akan mencoba menghentikannya.Semoga saja, penyebab cuaca ini adalah sesuatu yang dapat kita kontrol.", lanjutku."Selama aku pergi, ibuku akan memimpin kalian.Dia akan menjadi ketua suku sementara dengan bantuan Gobber."
Semua orang masih diam, mencerna, dan sepertinya menyetujui.Walau kulihat beberapa orang berpikir keras, mencari-cari kekurangan dalam rencana ini, ingin memprotes.
"Baiklah, beres kalau begitu.", aku segera menutup pertemuan.
Semua bubar.
Setelahnya, kami, yang akan pergi, menyiapkan bekal, peralatan, dan naga kami.
"Hati-hati, Hiccup.", kata Ibuku.
"Tentu, ibu.", kulihat ia khawatir."Ibu masih takut mengenai asal cuaca ini?"
"Ya, satu-satunya jenis naga bernapas es yang Ibu tahu, hanya naga Alpha.Bahkan, yang ibu tahu tak pernah separah ini.Ah.. Ibu yakin Ibu lebih baik ikut."
"Tidak, Bu.Berk lebih membutuhkanmu di sini saat ini.Kita tidak bisa sama-sama meninggalkan mereka tanpa pengawasan."
Pikirannya masih terganggu.Keselamatanku bukan satu-satunya yang ia khawatirkan.Ia tahu aku dapat menghadapi apapun di luar sana dengan cukup baik.Ia percaya padaku.Malah, ia terlihat lebih tak percaya akan dirinya sendiri.
Aku memeluknya.
"Maaf, Bu. Aku tahu ini sulit bagi Ibu.Tapi Ibu harus percaya, Ibu dapat memimpin mereka.Kau sudah lama menjaga naga-naga.Ibu pasti bisa menangani para viking." , kataku.Kami menatap lagi rakyat Berk dan para naga di balai.Para naga duduk manis atau tidur-tiduran.Sedang para viking terlihat amburadul, lempar-melempar, saling meneriaki, dan pukul-memukul.
Aku mengernyit.
"Jujur, aku lebih memilih para naga.", kata Ibu. "Tapi, baiklah.Aku akan mencoba."
Aku tersenyum terima kasih.
"HICCUP! AYO!", Astrid memanggilku dari atas Stormfly.Mereka sudah siap.
"Aku mencintaimu.", ucapku pada Ibu.
"Aku mencintaimu juga.", balas Ibu, mengecup keningku."Oh ya, Astrid!" , panggil Ibu.
"Ya, bu!", jawabnya
"Jaga Hiccup!"
"Hahaha..selalu.", kata Astrid.
"Kau juga, Toothless.Urusi dia!", seru Ibu.
"Bisakah kita jalan sekarang? Sebelum Ibu mulai menyuruh Snotlout menggantikan popokku." tanyaku bosan.
"Hah? Popok?", tanya Snotlout yang baru datang."Aku sudah tidak memakainya! Sumpah!Siapa yang bilang?Oh, pasti si kembar! Akan kubunuh mereka.", geramnya.
Angin dingin masuk, pintu balai telah dibuka.
"Ayo, bud!", ucapku pada Toothless.
Kami terbang keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
a tale of miracles
FanfictionDengan nasib seluruh Berk di pundaknya, Hiccup kewalahan. Terutama dengan malapateka yang melanda. - Dua orang putri kerajaan yang sekilas terlihat begitu berbeda, menemukan lebih banyak kesamaan pada diri mereka. Rapunzel dan Merida pun berlayar me...