5 tahun kemudian
Tubuhnya yang terbaring kaku di atas tanah. Sahabatnya, Harry terisak-isak di sampingnya. Detik seolah berhenti berdenting, udara tidak lagi berhembus seperti seharusnya. Hermione hampir kehilangan pijakannya kala dia menyadari apa yang terjadi.
Dia kembali dengan tubuhnya yang kaku dan tak bernyawa, tidak ada senyuman, tidak ada tatapan penuh kasihnya yang selalu ditujukan kepadanya, yang dia lihat hanyalah tatapan kosong, dingin dan tidak ada kehidupan didalamnya.
Hermione bangun tersentak, matanya terbuka dengan lebar, nafasnya terengah-engah saat dia melihat kesekeliling dan menyadari bahwa dia sedang bermimpi. Keringat bercucuran di sekujur tubuhnya, membuatnya terlihat seolah sedang mandi keringat.
Dia bangkit terduduk, mengusap wajahnya dan menyadari bahwa pipinya basah... dia bahkan menangis dalam tidurnya. Dadanya terasa sakit dan membuatnya harus meminum ramuan pereda nyeri.
Keheningan melanda, Hermione melirik keluar jendela dimana bulan mengintip melalui celah jendela yang terbuka. Tanpa sadar, air mata kembali mengalir dipipinya.
Sakit, ini terlalu menyakitkan.
Sudah lima tahun berlalu tetapi dia bahkan belum bisa melupakannya. Bahkan saat perang telah usai dan penyebabnya terbunuh juga mendapat balasannya... dia masih belum bisa melupakannya. Seolah kejadian itu baru terjadi kemarin.
Dia selalu menghantuinya melalui mimpi-mimpinya. Entah itu moment kebersamaan mereka atau saat dia terbunuh. Ramuan penghilang mimpi bahkan tidak mampu mengusirnya dari tidurnya.
Mengapa? Apakah sebegitu inginnya dia agar Hermione selalu mengingatnya? Dia tidak ingin Hermione melupakannya?
Tapi bagaimana bisa Hermione melupakannya jika hingga detik ini perasaan itu bahkan tidak berkurang sedikitpun.
Semua rasa sakit yang terjadi saat perang bahkan tidak bisa mengalahkan rasa sakit ditinggalkan olehnya. Senyumannya, tatapannya, suaranya dan sentuhannya selalu menghantui Hermione. Dia tidak bisa melupakannya dan mungkin tidak akan pernah bisa.
Tangannya bergerak tanpa sadar untuk menyentuh kalung yang selalu bertengger indah di lehernya sejak dia memakaikannya kepadanya. Hermione masih menyimpan kalung ini, masih menggunakannya bahkan disaat sang pemiliknya sudah tidak ada di sampingnya.
Dadanya sesak mengingat setiap kalimat yang dia ucapkan setelah memasangkan kalung itu kepadanya. Andai dia masih hidup, mungkinkah mereka sudah bertunangan sekarang? Atau bahkan sudah menikah? Seperti yang dilakukan Ron dan Lavender.
Ada begitu banyak harapan, ukiran masa depan yang mereka buat dan pada akhirnya tidak pernah terwujud. Demi Tuhan, Cedric masih terlalu muda, memiliki masa depan yang cerah, mengapa hal mengerikan itu harus terjadi kepadanya.
Dia hanya anak laki-laki yang seharusnya memiliki masa depan cerah. Hermione ingat betapa marahnya dia saat dunia begitu mudah melupakan Cedric Diggorry hanya beberapa bulan kematiannya. Dia tidak pantas mendapatkan hal itu! dia seharusnya tidak menjadi korban dari monster sialan itu. Dia berhak hidup! memiliki masa depan dan berdiri di samping Hermione―menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
VampireHermione kehilangan Cedric, lelaki yang menjadi labuhan hatinya. Perang dan kematian Cedric membawa trauma yang mendalam bagi Hermione dan Hermione tahu diam di dunia sihir hanya membuat semuanya semakin buruk. Maka dari itu Hermione memutuskan unt...