[12] About You

1.4K 260 35
                                    

Hermione tengah duduk di kamarnya, membaca salah satu buku muggle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hermione tengah duduk di kamarnya, membaca salah satu buku muggle. Ditemani secangkir kopi hangat. Hujan masih turun membasahi bumi. Tadi Hermione memutuskan untuk beristirahat dan menutup tokonya untuk satu hari saja.

Dia tidak memiliki rencana apapun dan memilih untuk tetap diam di rumah. Tapi mungkin saja Jacob akan datang untuk mengajaknya pergi. Hermione sudah hapal kelakuan lelaki itu. Sepertinya dia tidak bisa satu hari saja meninggalkan Hermione sendirian. Tak lupa dengan yang lain.

Pikirannya mengembara pada satu sosok yang berhasil menguasai kepala Hermione akhir-akhir ini. Terkadang Hermione akan bangun dengan bertanya-tanya apakah pertemuannya dengan Edward itu nyata atau hanya sebuah mimpi dan khayalan bagi Hermione.

Masih sulit untuk mempercayai bahwa mereka adalah orang yang berbeda mengingat betapa miripnya mereka. Itu begitu menganjal di hati Hermione, terkadang dia berpikir bahwa terlalu aneh jika Edward dan Cedric memiliki kemiripan yang begitu sama mengingat mereka tidak memiliki hubungan darah sekalipun.

Dia masih memiliki pemikiran kecil bahwa ini semua bukan hanya sebuah kebetulan. Itu adalah hal yang masih belum bisa Hermione pecahkan.

"Hermione!"

Hermione tersentak keluar dari lamunannya ketika suara Charlie memanggilnya dari lantai bawah. Dia bergegas menutup bukunya dan melangkah keluar kamar.

"Ada apa Paman?" tanya Hermione setelah dia berada di tangga. Charlie tak mengeluarkan suara, hanya menunjuk ke arah sofa dengan kepalanya. Saat Hermione melihat, di sana ada Jacob, Sam, Paul dan Embry yang menatapnya sembari melambaikan tangan kepadanya..

Hermione memutar matanya saat melihat cengiran khas mereka.

"Kalian akan menculikku kemana lagi?" tanyanya yang kemudian dibalas seringai oleh Jacob.

"Kami jamin kau akan menyukainya."

Hermione melipat tangannya di depan dadanya.

"Itu juga yang kalian katakan terakhir kali saat kalian membawaku ke tebing dan mendorongku."

"Apa?! tebing?"

Charlie menyahut dari dapur, Hermione menoleh pada pria itu dan hanya menghela napas.

"Hanya uji keberanian," sahut Jacob menyeringai bersama yang lain.

"Jika kalian membahayakan Hermione, kalian akan menghadapku," ancam Charlie dengan tatapannya yang tajam.

Ucapan Charlie hanya dibalas senyuman nakal oleh para lelaki. Hermione menggelengkan kepalanya dan berbalik menaiki tangga.

"C'mon Hermione."

"Aku akan bersiap!" balasnya sedikit berteriak sebelum menutup pintu kamarnya. Dia tidak tau Jacob akan membawanya kemana, tapi dia akan menggunakan pakaian yang nyaman. Celana jeans dan sweater rajut cream. Tak lupa dia juga mengikat rambutnya menjadi sanggul satu dan membiarkan beberapa anak rambut bagian depannya terjuntai begitu saja.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang