Part 24 - Comeback To Me

143 9 1
                                    

"Ku mohon lakukan yang terbaik." Begitu ucapan Vincenzo ketika dokter mendatanginya untuk menyetujui operasi besar yang akan di lakukan kepada Chayoung.

Vincenzo tidak bisa membendung air matanya yang jatuh, tubuhnya gemetar bahkan ketika dia berada di perjalanan menuju rumah sakit.

"Ah, bagaimana.. bagaimana jika Chayoung tidak kembali padaku?" Tangis Vincenzo.

Pak Nam menghampiri Vincenzo yang tertunduk lemas di kursinya sambil menutupi wajahnya yang sudah basah.

"Consigliere tenang, dia pasti kembali padamu." Sejujurnya Pak Nam juga sama khawatirnya, namun dia tidak ingin situasi bertambah buruk. Chayoung sudah ia anggap sebagai putrinya juga, ia mengetahui bagaimana perjalanan Chayoung dan mendapatkan begitu banyak cerita dari mendiang temannya mengenai putri semata wayangnya itu. Pak Nam menepuk-nepuk bahu Vincenzo seraya menahan tangisnya juga.

Vincenzo mengangkat kepalanya dan menatap langit-langit, ia kembali teringat bagaimana waktu itu di Malta ia gagal menjaga Chayoung karena wanita itu cemburu padanya. Bukan tanpa sebab saat itu Vincenzo tidak mengakui Chayoung sebagai kekasihnya, hanya saja Vincenzo tidak ingin Chayoung mendapatkan gangguan dari Alessia, putri dari seorang mafia senjata ilegal dan orang yang berpengaruh dalam banyak bidang pemerintahan.

Dan lagi,

Vincenzo ingin memanfaatkan wanita itu untuk kepentingannya bisnisnya sendiri. Ia tidak tahu, apakah dengan mengakui Chayoung sebagai kekasihnya itu akan mempengaruhi jalannya rencana atau tidak.

Seharusnya dari awal ia mengatakan semuanya kepada Chayoung. Mengkomunikasikan apa yang dia pikirkan dan rencananya untuk banyak hal ke depan.

Bagaimanapun nanti kelak Chayoung akan menjadi pendampingnya seumur hidup, jadi bukankah sudah seharusnya Chayoung tahu apa yang bisa saja terjadi padanya dan juga dirinya. Mungkin itulah alasan mengapa Vincenzo tidak kunjung memberi kepastian pada Chayoung, ia hanya takut wanita itu terlibat dengan pekerjaan berbahayanya.

Belum lagi, permusuhannya dengan saudara tirinya. Ini tidak akan mudah.

•×•×•×•×

Wajah Jaehyuk hampir saha babak belur. Ia di pukuli oleh anak buah Jang Bok Soo dan sengaja tidak melakukan perlawanan.

"Kenapa kau menembaknya bodoh?! Dengan begini kau akan lebih mudah ditangkap oleh kepolisian! Lalu siapa yang akan menjalankan rencana kita?!" Bentak pria tua itu.

"Jika file itu berhasil membuat kita masuk penjara, maka habislah kau. Uang dan asetku pasti akan hilang lalu bagaimana dengan keluargaku?!"

Jaehyuk terengah-engah menahan sakitnya pukulan di seluruh tubuhnya. Bibirnya sedikit robek sehingga ia kesulitan untuk membuka mulut. "Aku sudah mengurus CCTV dan membersihkan buktinya." Jawabnya singkat.

Dia tidak sudi diperlakukan seperti anjing peliharaan seolah-olah ia tidak memiliki kekuasaan terhadap apapun. Dia merupakan seorang CEO perusahaan elektronik terbesar di Korea dan kini bersimpuh lemah tak berdaya di hadapan pria tua yang selama ini membantunya meloloskan banyak tindak kejahatan untuk membangun industrinya curangnya itu.

Benar, hanya karena ia merasa berhutang budi padanya saja.

Sementara di sisi lain Han Jongwon seorang mafia bandar narkoba yang kini menjadi seorang politisi hanya menatap dingin pertengkaran mereka atau lebih tepatnya penyiksaan terhadap Jaehyuk sambil meminum Tequillanya di gelas bar.

"Sudahlah, lagipula dia bilang sudah membersihkan barangnya kan." Katanya, Han Jongwon berjalan mendekati Jaehyuk yang terluka dan mensejajarkan wajahnya dengan laki-laki muda itu. "Kau kejam tapi kau bodoh. Jangan sekali-kali kau bertindak semaumu seperti itu, atau aku juga akan memukulmu dengan tongkat golf milikku." Ujarnya dengan pelan namun berhasil menusuk Jaehyuk dengan tatapan iblis miliknya.

"Aku akan menarik investasiku dari perusahaanmu jika kau tidak berhasil menemukan file itu. Kau mengerti?"

Jaehyuk membelalakan matanya. Ia tidak bisa membuat nilai sahamnya menjadi turun dan membuat perusahaannya akan menjadi rugi karena kurangnya pendanaan. Semenjak perusahaannya menjadi IPO (Initial Public Offering) dia menjadi ketergantungan karena banyak sekali dana yang ia gunakan untuk memperluas bisnisnya, belum lagi dana pelicin yang tidak sedikit.

Untuk sementara waktu, Jaehyuk berpikir untuk menahan orang-orang sialan ini untuk melancarkan bisnisnya sebelum dia berhasil dengan kakinya sendiri. Ia bersumpah akan menghabisi nyawa orang-orang brengsek di hadapannya ini karena telah memperlakukannya seperti anjing liar.

Han Jongwon menghela nafas, kemudian berdiri meninggalkan Jaehyuk dengan tatapan marahnya, namun Han Jongwon tidak peduli. Dia justru menarik sudut bibirnya tersenyum melihat reaksi pria yang sudah hampir babak belur itu kemudian berjalan acuh ke arah pintu keluar. "Hari ini cukup sampai disini, ada banyak hal yang harus dikerjakan selain memberi cecunguk itu pelajaran. Aku akan kembali dan memberi kabar tentang mafia italia itu."

Jang Bok Soo bangun dari tempatnya dengan sigap. "알겠습니다 ! 알았어 선님!" (Baiklah, pak! Saya mengerti!)

"Tolong berhati-hatilah saat di jalan!" Ucapnya dengan senyum lebar.

Tepat setelah Han Jongwon pergi, Jang Bok Soo mengalihkan pandangannya menatap Jaehyuk. "Sebentar lagi pemilu. Berhentilah melakukan hal gegabah, kau bisa saja merugikan aku."

Jaehyuk bangun dari posisinya, setelah Jang Bok Soo juga meninggalkan ruangannya. Kakinya terasa kebas dan pegal karena terus menerus bersila. "Manusia tidak berguna!"

Ia menendang kursi yang sebelumnya digunakan mereka untuk duduk. Kakinya tertatih mengambil jas yang terlempar saat ia di ikat untuk dipukuli. Ia merogoh saku celananya untuk meminta asisten pribadinya menjemput. "Jemput aku 15 menit, jika tidak tepat waktu, kau ku pecat."

•×•×•×•×

Maaf ya segini dulu guys. Cause I have to do something else. Next time, I promise. Bakal sampe 1000 kata.

See you on the next chapter❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vincenzo Cassano SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang