Part 13 - Valleta

1.1K 108 30
                                    

Vincenzo sengaja bangun lebih awal untuk mengurus 1 orang yang tersisa dari rencananya yang gagal kemarin. Tempat dimana sampah itu di sembunyikan tidak terlalu jauh dari mansion miliknya, hanya perlu menggunakan mobilnya dengan waktu 5 menit untuk sampai.

"Dia disana, tuan." Ujar penjaga markas milik Vincenzo yang sengaja ia perintahkan untuk mengurus Julio.

Vincenzo berjalan perlahan masuk ke dalam ruangan serba hitam dengan penerangan redup. Julio yang menyadari kedatangan Vincenzo segera beringsut mundur ke belakang dengan kaki pincangnya.

"Jangan bunuh aku! Kumohon jangan bunuh aku!" Teriak Julio sambil bersimbuh ke arah kaki Vincenzo.

Beberapa hari setelah Vincenzo tidak pernah menemuinya lagi, Julio berpikir bahwa dirinya mungkin saja punya kesempatan untuk kabur dari jangkauan Vincenzo tanpa mengetahui bahwa sebenarnya dirinya sudah masuk ke dalam sarang utama.

Dan hari ini satu-satunya harapan Julio untuk tetap bisa hidup dengan meminta maaf dan bersujud pada pria di depannya. Tapi sayangnya, Vincenzo selalu menepati janji.

"Aku tidak akan membunuhmu." Ujar Vincenzo.

Julio menengadahkan kepalanya ke atas dengan tubuhnya yang masih dalam posisi bersujud, ia melihat Vincenzo dengan mata berkaca-kaca. "Terima kasih! Aku benar-benar berterima kasih!"

"Jangan senang dulu." Kata Vincenzo menghentikan selebrasi yang baru saja akan dilakukan Julio. "Tepatnya bukan aku yang akan membunuhmu." Lanjutnya dengan senyum tipis.

Vincenzo mendekat ke arah dimana Julio terduduk dengan gemetar, kemudian membisikkan sesuatu tepat di telinganya. "Kau... suka pertunjukan paus orca?"

Julio bergetar hebat ketika Vincenzo membisikkan 5 kata yang penuh arti itu hingga bibirnya terasa dingin.

Vincenzo merasa puas melihat reaksi yang ditunjukkan oleh manusia tak berdaya di depannya. Ia menepuk-nepuk bahu Julio dengan tawa kecilnya yang terdengar menyeramkan lalu mengangkat dagu dan pipi Julio dengan ketat menggunakan tangan kanannya."Karena suasana hatiku sedang bagus jadi aku tidak akan membunuhmu, kalau aku yang melakukannya mungkin kau akan mati perlahan dengan rasa sakit yang membuatmu ingin membunuh dirimu sendiri. Jadi berterima kasihlah padaku." Vincenzo menghempaskan wajah Julio ke lantai hingga pria itu tersungkur.

"Selamat menikmati pertunjukan paus mu."

•×•×•×•

Hari semakin gelap di Valleta, setelah seharian berjalan-jalan mengelilingi kota dan memilih barang-barang untuk di jadikan buah tangan saat mereka kembali ke Korea nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari semakin gelap di Valleta, setelah seharian berjalan-jalan mengelilingi kota dan memilih barang-barang untuk di jadikan buah tangan saat mereka kembali ke Korea nanti. Vincenzo dan Hong Cha Young memilih untuk makan malam di sebuah tempat di dekat pantai agar mereka bisa langsung pergi ke dermaga yang jaraknya tidak begitu jauh.

"Aku ingin pulang, aku sudah lelah."

Vincenzo menoleh ke arah Cha Young yang berada di sampingnya. "Ingin pulang sekarang?" Tanyanya.

Vincenzo Cassano SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang