Naruto: The Strongest Kakashi (Remake) Part 2

Chapter 203 Shugonin Jūnishi

Setelah membuat Kimimaro kesal, Kakashi segera meninggalkan Otogakure.

Sebulan kemudian, Shisui akan di bawah ke sini, setelah itu, masalah ini bisa dianggap sebagai kesepakatan yang berhasil.

“Aku tidak tahu apa yang Shisui lakukan saat ini. Tidak akan mudah untuk menyelamatkan Klan Uchiha.”

Kakashi sangat ingin tahu tentang rencana Shisui, tetapi Shisui tidak menceritakan apapun tentang rencananya kepada Kakashi.

Bukannya Shisui tidak mempercayai Kakashi, tetapi Shisui tahu bahwa ada risiko besar dan dia tidak ingin melibatkan Kakashi.

Shisui tahu bahwa Kakashi tidak ada hubungannya dengan ini. Shisui selalu menjadi orang yang sangat keras kepala. Sulit untuk mengubah hal yang sudah dia putuskan.

Oleh karena itu, Kakashi tidak bermaksud untuk ikut campur, dan jika saatnya Shisui membutuhkannya, dia akan membantu.

Pada saat yang sama, seekor burung gagak muncul di depan Kakashi.

Setelah mengikat surat ke kaki gagak tersebut, dia langsung menghilang.

Gagak ini digunakan oleh Shisui dan Kakashi untuk berkomunikasi. Menggunakan gagak ini, Kakashi menyampaikan beberapa pesan kepada Shisui.

.

Di suatu tempat di Negara Api, seekor burung gagak tiba-tiba muncul di pundak seorang pemuda tampan.

“Hm? Surat dari Kakashi-senpai?"

Shisui membuka surat itu, membuka segelnya, dan melihat lebih dekat.

Senyum muncul di sudut mulutnya, Shisui lalu bergumam: “Orochimaru? Saya tidak menyangka Kakashi menemukan markas Orochimaru untuk memberi saya tangan kiri yang baru. Oke, lebih baik jika saya dapat memiliki tangan kiri yang baru.”

Gagak itu menghilang lagi, Shisui bangkit, melihat ke arah tertentu, dan bergerak lagi.

.

Di wilayah Negara Api, Kota Merlin.

Kakashi sedang duduk di sebuah kedai minum, meminum sake dan makan hidangan yang ada, dia merasa nyaman.

“Ah, inilah hidup.”

Kakashi menghela nafas dengan ekspresi senang. Setelah datang ke dunia ini begitu lama, hanya selama perjalanan inilah Kakashi menyadari keindahan Dunia Naruto.

Tidak seperti perkelahian dan pembunuhan sebelumnya, Kakashi sekarang tahu seperti apa kehidupan orang biasa di dunia ini.

Di dunia berdarah ini, orang juga dapat memiliki kehidupan biasa.

“Mungkin kehidupan biasa yang indah inilah yang membuat Miko Baa-san melepaskan identitasnya sebagai seorang Shinobi.”

Kakashi meneguk sake terakhir dan hendak bangun dan pergi, ketika tiba-tiba dia melihat sosok yang dikenalnya.

“Itu… Asuma?”

Dia melihat dua orang berjalan ke pintu kedai, satu dengan rambut hitam pendek runcing dan yang lainnya dengan kepala botak.