Keesokan paginya, Desa Konoha dipenuhi dengan suasana berkabung.
Kematian adalah hal yang tak terhindarkan dalam perang.
Dan jika ada kematian, maka akan ada juga pemakaman.
Kakashi mengenakan setelan hitam, memegang bunga putih di tangannya, dan berjalan menuju tempat Batu Peringatan itu berada.
Hari ini, semua yang meninggal selama perang akan dimakamkan di situ.
Saat ini, banyak orang yang berjalan menuju tempat Batu Peringatan itu berada.
Kakashi merasa sedikit emosional. Di awal kehidupan barunya di dunia ini, hal pertama yang ia lakukan adalah menghadiri pemakaman.
Dalam serangan Kyuubi, jumlah yang mati dan terluka sepuluh kali lebih banyak dari kali ini. Para korban juga termasuk Hokage Yondaime, Namikaze Minato dan istrinya, Uzumaki Kushina.
Dibandingkan dengan waktu itu, pemakaman ini jelas lebih kecil.
Namun hal tersebut tidak menghalangi suasana sentimentil yang terjadi karena pemakaman tersebut.
"Yo, Kakashi."
Sosok berpakaian hijau yang familiar muncul di depan Kakashi.
"Ah, Guy, bisakah kita pergi bersama?"
"Tentu saja, kita adalah rival abadi!"
Guy mengulurkan ibu jarinya, dan memperlihatkan gigi putihnya yang memantulkan cahaya.
Kakashi tersenyum kecil, dan mengikuti Guy ke Batu Peringatan.
'Dunia ini sangat aneh. Setelah tiga belas tahun, sepertinya saya telah kembali ke jalan ini ketika saya pertama kali datang ke dunia Shinobi.'
'Semuanya terjadi seolah-olah itu baru kemarin, tapi itu jelas sudah terjadi begitu lama.'
Remaja pada waktu itu kini telah tumbuh menjadi Shinobi yang kuat.
Baik Guy maupun Kakashi.
Saat itu, keduanya berdebat tentang masalah pengorbanan, tetapi saat ini, tidak satu pun dari mereka berbicara.
Setelah mengalami begitu banyak hal di dunia ini, mereka telah melihat kematian semacam ini dengan cara yang berbeda.
Bertumbuh adalah proses menyatukan emosi secara bertahap.
Jalan menuju Batu Peringatan ini tidak jauh, dan bahkan lebih familiar bagi Kakashi.
Keduanya berjalan perlahan, dan setelah beberapa saat, merekapun tiba.
Batu nisan ada di mana-mana, tempat itu penuh dengan orang-orang yang mengenakan pakaian hitam, dan ada juga bunga putih yang cantik di letakan diatasnya.
Ada gerimis di langit seolah-olah langit juga ikut bersedih atas pemakaman hari ini.
Kakashi meletakkan bunga putih di tengah, lalu mundur dengan diam, berdiri diam di antara kerumunan.
Saat ini, dia hanyalah seorang penduduk desa yang datang ke sini untuk menghadiri pemakaman, tidak lebih.
Segera setelah itu, Naruto, Sasuke, dan Sakura juga datang ke sini. Naruto tudak terlihat seperti bocah ceroboh yang biasanya dia tunjukan, dan ekspresinya menjadi sedikit berat, yang terlihat sedikit bersedih.
YOU ARE READING
Naruto: The Strongest Kakashi (Remake) Part 2
FanfictionPetualangan Kakashi keluar desa terus berlanjut. Mencari kekuatan merupakan keharusan baginya demi mengubah dunia yang menjadi lebih baik. Ketika 2 tahun kemudian, Kakashi akan kembali ke Konoha. Saat dimana Klan Uchiha akan melakukan kudeta. Dipim...