Chapter 364 Changes

247 44 2
                                    

Api semakin kecil dan semakin kecil, dan ruang menjadi semakin suram.

Kakashi juga baru saja selesai berbicara tentang perjalanan terakhirnya.

Sakumo tersenyum dan berkata: "Saya tidak menyangka bahwa dalam hidup kamu yang singkat, kamu dapat memiliki pengalaman yang begitu kaya. Ini sangat langka."

"Jika saya bisa, saya ingin hidup saya menjadi sederhana."

"Haha, ada jenis orang di dunia ini yang dilahirkan untuk melakukan hal-hal hebat. Kamu tidak bisa lepas dari itu. Aku yakin kamu akan dibutuhkan di masa depan Dunia Shinobi." Sakumo berkata sambil tersenyum.

"Saya tidak tahu tentang masa depan Dunia Shinobi tapi saya pasti akan melindungi orang yang saya sayangi." Kata Kakashi dengan tegas.

Setelah mendengar ini, Sakumo terlihat emosional dan berkata: "Maka kamu harus melakukan yang terbaik. Aku tidak bisa menyelamatkan Ayako-chan dan Mikaze. Itu adalah penyesalan terbesar dalam hidupku."

"Tou-san, aku akan melakukan yang terbaik." Kakashi mengangguk sambil berjanji pada Sakumo.

"Yah, melihatmu seperti ini, aku lega. Api ini hampir padam, dan hanya ada sedikit Chakraku yang tersisa di dalam tubuhmu. Kakashi, jangan buru-buru datang ke sini untuk mencariku dan Ayako-chan." Sakumo berkata sambil tersenyum.

"Tou-san, aku akan hidup dengan keyakinanmu. Aku akan melindungi Konoha yang kau hargai, dan bahkan  untuk kedamaian di Dunia Shinobi."

Saat berikutnya, cahaya putih mulai muncul di tubuh Sakumo dan tubuhnya mulai memudar. 

Sakumo melihat Kakashi tersenyum dan berkata: "Anak bodoh, aku tidak membutuhkanmu untuk menjadi pahlawan. Aku hanya berharap kamu bisa hidup dengan orang yang kamu sayangi sampai kamu tua. Itu sudah lebih dari cukup untukku dan Ayako-chan."

Kakashi terkejut. Dia akhirnya mengerti bahwa apa yang orang tua ingin anaknya lakukan terkadang hanya hal yang sederhana.

"Aku akan ingat itu, tou-san," kata Kakashi dengan tegas.

Sakumo mengangguk lega, melambai ke Kakashi, dan dengan kilauan cahaya putih, sosoknya perlahan menghilang menjadi kehampaan.

Api unggun benar-benar padam saat ini, dan ruang kembali menjadi gelap.

"Tou-san, aku tidak akan mengecewakanmu," gumam Kakashi pelan.

Segera, Kakashi kehilangan kesadarannya lagi.

Dia tidak tahu berapa lama, tetapi Kakashi hanya merasakan sakit di tubuhnya, dan dia merasa kesadarannya telah kembali ke tubuhnya lagi.

Kakashi membuka matanya dengan susah payah, dan melihat langit-langit yang tampak asing.

"Dimana ini?"

Kakashi menemukan dirinya di tempat tidur saat ini. Tempat tidurnya sangat sederhana, tetapi ada perasaan nyaman. 

Mata Kakashi mengamati sekeliling ruangan, dan dia langsung membuat penilaian.

'Yang tinggal di sini tidak kaya, tapi juga tidak miskin.'

Di dalam kamar ada selimut yang terbuat dari bulu hewan. Barang-barang seperti peralatan makan dan sumpit sepertinya terbuat dari bambu atau tulang binatang.

Naruto: The Strongest Kakashi (Remake) Part 2Where stories live. Discover now