Hari Minggu yang sibuk untuk Ajun dan Arum, sepulangnya dari Bandung, mereka di suguhkan tugas yang menumpuk, baik tugas untuk pelajaran lain dan tugas untuk laporan study banding juga. Tapi terlihat ada perubahan pada mereka, terlebih lagi pada Ajun, dia nampaknya lebih memperhatikan Arum, bahkan dia juga tak segan untuk memegang tangan Arum, bahkan sesekali dia suka memeluk Arum.
Beberapa hari telah berlalu, nampaknya Arum dan Ajun pun semakin dekat, bahkan tanpa terasa hubungan Ajun dan Ira renggang, Ajun yang bisanya selalu bersama Ira saat istirahat, kini dia lebih memilih bersama teman temannya. Begitu juga saat pulang sekolah, dia sudah jarang terlihat bersama Ira, dia lebih memilih bersama Arum, atau pulang sendiri.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, tapi di luar tampaknya sedang hujan deras, saat Ajun dan Arum sedang merapih kan buku mereka, nampak gadis berparas manis menghampiri Ajun, dia mengajak Ajun untuk pulang bersama.
" Sayang hari ini kita pulang barengkan, ? " ( Ira mengajak Ajun dengan manja )
" Kayanya gak bisa deh, aku harus antar Arum pulang sekarang ! " ( Tolak Ajun ) Arum yang berada di sampingnya pun merasa terkejut dan tidak enak hati.
" Ga papa ko Jun kamu bareng Ira aja ! " ( Tepis Arum, sambil melangkah hendak pergi ) tapi di tahan oleh Ajun.
" Maaf ya Ra aku gak bisa bareng sama kamu hari ini ! " ( Ajun bersikeras ) tapi nampaknya Ira tak senang dengan sikap Ajun.
" Ih kamu tuh kenapa sih, sekarang sering banget cari alasan buat hindarin aku, ini semua pasti gara garasi Arum ini kan dasar jalang ! " ( Ira tak kuasa menahan amarahnya lagi )
" Ini yang aku gak suka dari kamu Ra, mening kamu benahi diri dulu deh, kali kamu masih mau sama aku tolong jaga sikap kamu, kalo kamu masih seperti ini lebih baik kita udahan aja ! " ( Ajun berkata dengan tegas sambil berlalu membawa Arum pergi dari sana ) Ira tampak kesal sekali pada Ajun. Dia juga tak menyangka Ajun akan mengeluarkan kalimat seperti itu.Ajun dan Arum pun pulang bersama, menerobos derasnya hujan yang turun saat itu, motor sport merah yang mereka tumangi pun berjalan perlahan karena hujan menutupi penglihatan sang pengendara, Arum yang tak kuasa menahan dingin, memeluk Ajun begitu erat, dia sudah tidak perduli dengan setatus nya hanya sekedar istri tapi tidak memiliki, karena rasa dingin itu seolah ingin mengambil alih tubuhnya. Ajun yang di peluk begitu erat ada perasaan yang tak bisa dia jelaskan, dadanya terasa berdebar kencang, kehangatan dari pelukan Arum membuatnya merasa nyaman, sesekali dia juga memegang tangan Arum yang melingkar di pinggangnya, terasa sekali lekukan tubuh Arum yang menyentuh tubuh belakangnya, membuat dia berpikir kotor,layaknya pria normal.
Arum dan Ajun pun sampai di rumahnya, terlihat perempuan tua membawakan mereka handuk.
" Ya ampun den Ajun sama neng Arum ko hujan hujannan sih " ( ujarnya penuh khawatir )
" Ga papa mbo kan biar kaya di film India ! Hahahahaaaaa.. " ( ujar akut bercanda, sambil tertawa ) arumpun hanya tersenyum dengan candaan Ajun itu.
" Den bapak sama ibu lagi pergi mungkin lusa baru kembali, kalo perlu apa apa bilang simbok aja ya ! " ( Ujar perempuan tua itu ) Ajun pun hanya meng ok kan. Mereka berlalu pergi k kamar mereka hendak mengganti pakaiannya.Ajun nampaknya tak biasa melihat Arum berpakaian basah, dia baru sadar ternyata seragam sekolah Arum sangat tipis, hingga tubuh dan bra ayang Arum kenakan pun terlihat. Karena dia sudah mempunyai perasaan pada Arum, dia tidak bisa santai melihat hal seperti itu, begitu juga dengan Arum, dia melihat dada Ajun di balik seragam basah Ajun, dia pun segera mengambil t-shirt untuk Ajun kenakan. Dengan pakaian yang masih basah Arum menghampiri Ajun, dia perlahan membuka kanjing baju Ajun, hingga semu roti sobek ajunpun terlihat, dengan perlahan Arum mengeringkannya dengan handuk dan meyuruh Ajun memakai baju kering yang dia berikan.
Alih alih memakai baju, Ajun malah memeluk Arum dari belakang, dan membuat Arum salah tingkah.
" Jun apa sih, akubmau ganti baju, dingin banget " ( ujar Arum sambil menoleh ke belakang )
" Aku cuman mau memeluk istriku " ( jawab Ajun yang memeluk erat Arum ) Arum pun hanya bisa diam, tidak dia pungkiri pelukan Ajun pun sangat lama dia nantikan, karena dia sudah ada rasa begitu lama kepada Ajun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan dini
RomanceArum seorang gadis cantik dan lugu, anak tunggal dari keluarga kaya raya, harus menerima perjodohan dari kedua orang tua nya. Dan Ajun anak populer di sekolah harus terpaksa menjadi jodoh Arum . Di usia mereka yg baru menginjak 17 tahun dan masih me...