Hanya memiliki

83 1 0
                                    

Hari demi hari, kedekatan Ajun dan Arum pun mulai membuat teman teman di sekitar nya curiga, tak jarang mereka juga bercanda tentang hubungan mereka berdua, hingga gosip kedekatan Ajun dan Arum pun mulai kemana saja tak karuan, rupanya Ira pun mendengar gosip tentang mereka. Sikap Ira pun sedikit demi sedikit berubah terhadap Arum. Tak jarang apa yg Ira Katakan dan lakukan melukai hatinya. Dan sial nya  Ajun bersikap biasa saja, tak ada sedikitpun dukungannya terhadap Arum, dan tak ada teguran terhadap Ira, itu membuat hati Arum terluka.

Trok...trok....! Suara papan tulis memulai pelajaran di pagi hari. " Harap tenang dan dengarkan ibu dengan baik ya... Sebentar lagi kalian akan menghadapi ulangan tengah semester, dan untuk praktek nya ibu akan mengadakan study banding, kita mungkin akan bepergian ke kota lain, da ibu memilih Bandung untuk menjadi kota tujuan kita, kita akan pergi Minggu depan selama 3 hari, harap di persiapkan dari sekarang ya untuk kelompok belajar tidak ada perubahan...". Seketika pengumuman dari wali kelas membuat kegaduhan di dalam ruangan kelas yg sempit itu.
Tapi buat Arum itu sangat menyenangkan, dia berharap bisa bertemu dengan teman teman lamanya. Bel tanda pelajaran berakhir pun sudah terdengar, gadis manis berambut panjang masuk dan mendekati Ajun, "sayang hari ini aku ada tugas kelompok dan mungkin akan lanjut ke tempat pemotretan,tidak apa apa kan kalo kita tidak pulang bersama hari ini ? " Ajun pun mengiyakan perkataan wanita yg di datanginya. Dan Ajun mengajak Arum untuk pulang bersama dengan nya, tapi sepertinya Arum tidak tertarik dengan ajakan Ajun, dia pun beralasan ada janji bersama temannya. Tapi sepertinya Ajun tidak suka Arum menolaknya.
" Kamu ini kenapa sih Arum kita pulang bareng itu jarang banget, sekali ya ada kesempatan kamu malah gak mau" ( dia mengerutkan keningnya sambil bernada tinggi) kemarahan terlihat dari raut wajahnya.
" Tapi aku sudah punya janji Ajun, tidak enak kalo aku tidak datang menemuinya". ( Arum melanjutkan alasannya)
" Oh jadi kamu lebih mementingkan teman kamu yg gak jelas itu dari pada suami kamu sendiri " ( Ajun semakin marah )
" Ya udah deh aku ikut mau kamu " ( Arum mengalah dan dia pun gak mau Ajun berlarut marah terhadapnya ). Mereka pun akhirnya pulang bersama, sesekali Arum mengajak Ajun berbicara, tapi seperti ya Ajun masih dalam suasana hati buruk, hanya jawaban singkat yg Arum terima. Suasana rindang sebuah rumah pun sudah terlihat, mereka sampai di rumah, dan Ajun berlalu pergi meninggalkan Arum. Da juga tidak menyapa ibunya, yg dia lalui. Sedikit berbincang dengan mertuanya Arum pun berlalu k kamarnya. Arum membuka pintu kamar dengan di iringi helaan nafas,terlihat lelaki bertubuh tinggi di dalam sedang berganti baju. Dengan hanya mengenakan bokser saja, Ajun menoleh kepada wanita berparas manis yang membukakan pintu. Wajah manis nya terus menelungkup, terlihat jelas sedang memendam rasa tidak senang. Arum pun berganti baju, tanpa berpamitan dia pun membawa tas kecil dan bergegas pergi lagi. Tanpa tujuan dia langsung pergi saja, setidaknya dengan pergi dia bisa menghilangkan penat di hati ya.

Di sebuah pusat perbelanjaan langkah Arum terhenti. Sebenarnya Arum juga bingung mau apa dia di sini, dia trus melanjutkan langkah nya berharap ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Terlihat tumpukan buku berjejer di rak sepertinya Arum tertarik pada buku buku di sana. Arum pun melihat lihat dan membeli salah satu buku, dan bergegas untuk pulang, tetapi sayang sekali sepertinya langit menangis untuk Arum, hujan sangat deras dan Arum pun memilih hujan mereda, waktu semakin larut Arum pun memaksakan diri untuk pulang di tengah hujan. Sesampainya di rumah, Arum di sambut oleh ibu da ayah mertuanya untuk makan malam, tapu Arum tak nampak suaminya di sana.
" Bu kenapa Ajun tidak ikut makan malam ? " ( Tanya nya penasaran )
" Dia baru saja pergi ibu kira dia mau menjemput mu nak, tapi ternyata bukan mungkin dia k rumah temannya..! " ( Jawabnya me nenang kan Arum ) Arum pun hanya mengangguk dan melanjutkan makannya.

Malam semakin larut, tapi Ajun tak kunjung pulang. Mata Arum juga seperti enggan terpejam dia larut dalam kecemasan. Setelah berapa lama terdengar suara mobil, Arum pun bergegas turun dan membuka pintu, dengan perasaan lega dia melihat suaminya pulang. Tapi kekecewaan juga terlihat d wajah manisnya, Ajun pulang dalam keadaan mabuk tidak seperti biasanya.
" Ajun kenapa kamu mabuk..? " ( Arum bertanya karena penasaran )
" Aku mabuk karena istriku Arum ha ha ha ha haaaa..! " ( Dia tertawa di tengah mabuk )
" Hati hati Ajun ! "( Arum pun perlahan memapah Ajun yang mau terjatuh ). Dengan sabar dia mengganti pakaian Ajun yang bau minuman keras. Ke esokan harinya, Ajun terbangun dan Arum sudah tak ada di sampingnya. Dia pun bergegas bngun untung membersihknan dirinya. Di ruang makan, sudah tampak Arum yang sedang menyiapkan sarapan. Tak seperti biasanya, lantas Ajun pun bertanya kemana ayah dan ibunya. Ternyata ayah dan ibu Ajun sedang bepergian ke luar kota karena bisnis ayahnya. Mereka pun sarapan berdua dan pergi ke sekolah bersama. Pelajaran berlalu hingga tibanya waktu istrhat, Ajun yang sudah keluar terlebih dahulu meninggalkan Arum bersama teman teman perempuannya di dalam kelas. Di tengah Senda gurau Arum bersama teman teman nya, datang seorang perempuan berparas hitam manis yaitu Ira, dia datang dengan tersenyum kepada Arum dan berbisik mengajak Arum berbicara di perpustakaan sekolah. Mereka pun pergi ke sana bersama sama tetapi nampaknya Ajun melihat mereka berdua dan mengikutinya diam diam. Ajun nampak mendengarkan mereka berbicara, entah apa yg mereka bicarakan Ajun nampak serius mendengarkannya.

Di tengah pelajaran sampai waktu bel pulang berbunyi, Arum nampak murung, tak sedikit pun senyum dan kata kata keluar dari mulut nya. Ajun pun hanya mencuri pandang tanpa berkata apa apa. Arum kita pulang bareng yuk, ajak Ajun pada Arum, tapi Arum menolak, beralasan akan pulang bersama teman temannya. Tapi nyatanya Arum hanya ingin punya waktu sendiri. Sepanjang perjalanan nya pulang k rumah Ajun, terngiang terus ucapan Ira yg tak suka dia dekat dengan Ajun dan berterus terang meminta Arum menjauhinya. Di lubuk hati Arum rasa sakit amat menderanya tetapi dia sadar betul, dia memang ada di antara mereka bahkan sejauh ini Ajun tak memberi respon lebih padanya. Biar bagai mana pun Ajun akan tetap memilih Ira, Arum sama sekali tidak ada apa apa nya di banding Ira untuk Ajun. Itu hal serius buat Arum, sampai kapan Arum akan bertahan dengan keadaan seperti itu, dari awal dia tidak mengharapkan lebih dari Ajun, tapi dia tidak menginginkan Ajun yerus mempertahankan Ira, karna bagai manapun hubunan dia dengan Ajun bukan lah hal yg harus di sepelekan an bukan permainan belaka. Tanpa sadar air mata jatuh dan mbasahi pipinya yg lembut. Hingga sampai di rumah Arum masih memikirkan masalah itu, dan tanpa sadar masalah itu merenggut senyumnya.

Tampak pria berwajah tampan sedang memainkan ponselnya, di kamar yg di penuhi dengan sentuhan pernak pernik olahraga.
" Arum kami sudah makan ? " ( Tanyanya dengan lembut ) pertanyaan itu menyadarkan Arum dari kalut nya  pikiran. Dan arumpun hanya menggeleng.
" Apa mau aku belikan sesuatu ? Kebetulan aku juga belum makan ! " ( Lanjutnya sedikit membujuk )
" Beli buat kamu aja sendiri aku tidak ingin makan, maaf gak bisa membuatkan apa apa aku merasa sangat lelah ! " ( Jawab gadis yang sedang sedih itu ). Ajun hanya bilang ga papa dan beranjak dari posisi tidur nya. Sepulang nya dia membeli makanan, Ajun membujuk Arum kembali untuk makan bersamanya. Namun Arum tetap menolak dan dia terlihat memejamkan matanya yang tak ingin tertidur juga. Mengabaikan Ajun yang dari tadi membujuknya.

Keesokan harinya matahari pagi menyambut Ajun dan Arum, ketenangan dan keheningan membuat keduanya enggan beranjak menyambut hari libur para pelajar. Arum sebenar nya sudah bangun namun dia enggan terbangun. Ajun rupanya sudah terbangun, dan melihat teman tidurnya masih menutupi wajah dengan selimut. Ajunpun membuka selimut yg menutupi wajah Arum, dan terdengar Arum sedikit merengek, sambil menarik kembali selimutnya. Tapi Ajun terus mengganggu nya, hingga keduanya nya pun saling menggelitik dan terdengar suara tawa kecil dari mereka, sampai wajah mereka saling bertatapan sangat dekat. Tidak di pungkiri itu membuat Ajun dan Arum sedikit tidak nyaman, ada perasaan yg berbeda dari keduanya, an suasana canggung itu membuat keduanya terpakasa bangun dari tempat tidur.

Selesai sarapan Ajun mengajak Arum berbicara, dia berterus yerang kepada Arum bahwa dia tau percakapan antara Arum dan Ira. Ajunpun sedikit menghibur perasaan Arum. Dan Ajun meminta Arum untuk jgn terlalu memikirkan hal itu, dan meminta Arum jangan berbuat seperti kemarin , karna dalam hati kecilnya, dia sanagat khawatir dengan sikap Arum yang tak biasa. Dan keduanya pun sudah terlihat biasa aja.

Sebenernya Ajun kamu ituh gimana sih 😂 jangan bilang mau keduanya ya.

Pernikahan diniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang