[14] Mata-mata Si Penguntit

470 21 0
                                    


Meskipun Akira dan Daichi adalah teman kecil, mereka jarang berjanji untuk pergi atau pulang sekolah bersama. Hanya terkadang jika kebetulan mereka bertemu di jalan.

Pagi ini, Akira pergi ke sekolah sendirian seperti biasanya.

Eh, tidak bisa dibilang sendirian juga sih, karena di depannya ada sekelompok anak gadis terdiri dari empat orang. Salah satu dari mereka adalah seseorang yang Akira kenal; yaitu Yua Miyagi.

Percakapan para gadis yang semula ceria dan berapi-api, tiba-tiba menjadi aneh karena sebuah pertanyaan;

"Yua-chan, sebenarnya aku masih penasaran mengapa hubungan mu dengan Nishiyama-senpai begitu singkat? Kurasa seharusnya kan kalian cocok bersama-sama ...,"

Yua menjawab setelah beberapa saat. "Sulit untuk diceritakan."

Teman-temannya terkejut.

"Apa? Apakah ada sesuatu yang menakutkan tentang dia? Misalnya, sifat asli Nishiyama-senpai sangatlah jelek?"

Dibelakang mereka, mendengar seseorang terindikasi akan membicarakan hal buruk tentang temannya, Akira sedikit mengerutkan kening.

Namun, para gadis itu masih tidak menyadari ada Akira disana. Mereka tetap melanjutkan membicarakannya.

"Atau mungkinkah ... 'miliknya' kecil?"

Akira yang jelas tahu ukuran 'milik' Daichi tidak kecil karena sebagai sahabat lama, dia dan Daichi sering tidur dan mandi bersama; hampir saja membantah.

Sebelum Akira benar-benar kelepasan bicara, pertanyaan itu disangkal oleh Yua. "Tidak, tidak, bukan begitu."

"Lalu? Ayolah katakan. Jangan membuat kami penasaran setengah mati!"

Akhirnya Yua setuju dan dia mulai bercerita.

"Sebenarnya ini ada hubungannya dengan peristiwa saat di lapangan belakang; saat Shuhei Yoshimoto menemuiku."

Minat keingintahuan para gadis tumbuh. Bahkan, Akira juga ikut menajamkan pendengarannya.

"Memang benar saat itu Shuhei Yoshimoto menemuiku, tapi dia tidak mengaku padaku seperti yang digosipkan." Suara Yua penuh misteri, seolah ada konspirasi dibalik kejadian itu.

"Benarkah? Lalu, apa yang terjadi?" Salah satu temannya tidak dapat menahan diri untuk bertanya.

Yua menghela nafas panjang. Dengan ekspresi pahit, dia berkata; "Shuhei Yoshimoto sebenarnya memperingatkan aku agar menjauh dari Nishiyama-senpai."

"Ah? Itu sih artinya dia sedang cemburu! Dia marah karena Nishiyama-senpai menyatakan cinta padamu!"

Namun, Yua menggeleng. "Awalnya aku juga berpikir alasannya mengatakan itu padaku karena dia suka padaku. Tapi setelah aku bertanya, dia menjawab bahwa ... dia melakukannya karena dia menyukai Nishiyama-senpai!"

Ketiga teman Yua membeku karena cerita Yua benar-benar diluar dugaan mereka. Bahkan, Akira juga hampir tersedak susu kedelai yang ia minum. Sambil mengorek telinganya berharap dia salah dengar, Akira tidak bisa menahan diri lagi, maju dan menyentuh bahu Yua.

"Miyagi-san, apa yang kamu katakan tadi? Bisakah kamu mengulangi?"

Tantu saja tindakan Akira mengejutkan Yua. Gadis itu segera menyadari kata-kata yang dia ucapkan beresiko didengar khalayak luas, dan dia hendak menyangkal.

Sayangnya, Akira memiliki caranya sendiri untuk membuat orang berbicara. Akhirnya, Yua mengulangi kata-katanya dengan gemetar.

"Senpai, aku mohon, jangan sampai kamu membicarakan ini pada orang-orang. Jika ...  jika Yoshimoto menemukan aku telah membocorkan hal ini, dia mungkin akan melakukan hal-hal buruk padaku," kata Yua. Ketakutan di wajahnya tidak dapat disembunyikan.

Penjara Cintamu Terlalu Menakutkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang