[18]Menciummu Di Tempat Umum

297 16 0
                                    


"Penggemar mu banyak dan mereka loyal. Jadi aku memanfaatkan hal itu untuk mencari uang," ujar Suzuno mengakui perbuatannya. "Maafkan aku. Karena aku sudah terlanjur melakukannya, maka jika kamu menginginkan pembagian royalti, aku akan memberikannya!"

Daichi tidak bisa tidak tertawa oleh kata-kata Suzuno. "Apakah yang kamu hasilkan banyak?"

"Ya, lumayan. Kira-kira jumlahnya sekitar—"

"Kamu gunakan untuk apa uang itu?" Daichi memotong kalimat Suzuno.

"Aku menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian untuk memberi makan kucing terlantar di jalanan ...."

Daichi terdiam dan Suzuno tertunduk. Jika dilihat dari jauh, maka kesannya adalah Suzuno seperti sedang menyatakan cinta pada Daichi.

Meskipun kenyataannya tidak begitu.

"Teman sekelas, aku tidak akan meminta uang yang sudah kamu hasilkan dari menjual fotoku. Tapi, kumohon kedepannya kamu berhenti melakukan ini. Jujur saja, menjadi objek ladang mata pencaharian orang lain rasanya agak kurang nyaman." Daichi berkata setelah menimbang-nimbang didalam hatinya.

Tidak meminta bagian uang sudah termasuk hal yang murah hati. Suzuno pun menyanggupi permintaan Daichi. Setelah sekali lagi meminta maaf, gadis itu berjalan mendahului.

Tak lama kemudian, Daichi bertemu dengan gadis lainnya. Itu adalah gadis dari klub yang sama dengan Daichi, si gadis berambut pendek yang diminta oleh Daichi untuk pulang bersama.

"Nishiyama-san, kebetulan sekali bertemu di sini," sapa gadis itu dengan senyum cerah di wajahnya yang cantik.

Daichi, pertama-tama berusaha keras mengingat nama gadis ini.

"Ritsuko Horiguchi-san, kebetulan."

Mendengar Daichi menyebutnya dengan nama lengkap, Ritsuko agak canggung.

"Apakah kamu melupakan namaku, Nishiyama-san?"

"Eh, terlihat jelas, ya?" Daichi terkikik karena malu telah terekspos.

"Tentu saja. Mana ada orang menyapa dengan nama lengkap," timpal Ritsuko. "Sayang sekali, kita sudah begitu lama menjadi teman se-klub, tetapi kamu bahkan tidak ingat namaku."

"Maafkan aku. Aku berjanji akan mengingatnya mulai sekarang."

Daichi benar-benar berjanji dengan serius, karena dari jauh, dia melihat Shuhei berjalan ke arah mereka. Demi menghindari dan 'mengusir' Shuhei, Daichi mengambil keputusan cepat. Dia bahkan sampai mengucapkan kata-kata yang tidak dipikirkan lebih dulu.

"Horiguchi-san, aku suka padamu, maukah kamu berpacaran denganku?"

Wajah Ritsuko memerah. "Eh ...."

"Aku suka padamu. Maukah kamu jadi pacarku?" Daichi mengulangi. Ekspresinya tampak tegang, takut Ritsuko tidak mau 'bekerja sama' dengannya.

Namun, wajah tegang Daichi memiliki arti lain di mata Ritsuko. Menurutnya, Daichi tegang karena takut ditolak.

Daichi Nishiyama adalah pemuda tampan yang jadi idola. Semua gadis di SMA Sakuraoka memiliki impian untuk bisa berkencan dengan Daichi, termasuk Ritsuko sendiri. Dan kesempatan ini tentu saja tidak dia sia-siakan. Gadis itu mengangguk dengan mantap.

"Ya, aku mau. Aku juga menyukaimu, Nishiyama-san."

Daichi tersenyum manis. Tanpa aba-aba, dia langsung mencium Ritsuko ditempat, membuat gadis itu membeku.

Momen itu masuk ke dalam pandangan Shuhei yang 'kebetulan' sudah dekat dengan keduanya.

Shuhei melirik sekilas lalu melewati pasangan berciuman tanpa menunjukkan reaksi apapun.

Penjara Cintamu Terlalu Menakutkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang